LensaKalbar – Jumlah penduduk Indonesia pada 2017 mencapai 262 Juta jiwa, dengan laju pertumbuhan penduduk sekitar 1,7 persen per tahun. Sementara laju perekonomian malah menurun.
“Dengan kondisi seperti ini, maka kita berpotensi dihadapkan pada krisis pangan,” kata Jarot Winarno, Bupati Sintang saat Rapat Koordinasi (Rakor) Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Sintang, di Balai Praja Kantor Bupati Sintang, Selasa (12/12).
Jarot menjelaskan, salah satu penyebab krisis pangan itu, laju pertumbuhan meningkat, sementara laju perekonomian terus menurun.
Baca: Perbup Kode Etik, ASN Jangan Coreng Nama Baik dan Institusi
“Pemkab Sintang harus berperan optimal memberikan sumbangan dalam mengatasi atau mengantisipasi potensi krisis pangan itu,” katanya.
Dia mengungkapkan, saat ini jumlah penduduk Kabupaten Sintang sekitar 402 Ribu jiwa, sekitar 11 persen di antaranya masih hidup di bawah garis kemiskinan.
“Sehingga kebijakan ketahanan pangan di Kabupaten Sintang ini harus dilakukan secara maksimal,” ucap Jarot.
Di antaranya melalui perwujudkan ketahanan pangan yang mandiri dan berkelanjutan. Menurutnya, hal itu memerlukan penyuluhan dan pendampingan.
“Harus ada sinergisitas antara Dinas Pertanian dengan para penyuluh,” kata Jarot. (Dex)
Baca Juga :
Pilkada Mempawah, Demokrat Pastikan Dukung Erlina
Di Sadaniang, Pasar Murah PKK Diserbu Warga