BPBD Sintang Minta Warga Bantaran Sungai Tetap Waspada Banjir

  • Whatsapp
Jalan Teuku Umar, Kelurahan Ladang, RT06/RW02, Kecamatan Sintang tergenang banjir, Sabtu (19/11/2022).

LensaKalbar – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang meminta warga yang tinggal di bantaran sungai agar tetap mewaspadai potensi banjir. Pasalnya kondisi intensitas curah hujan belakangan ini cukup tinggi.

“Masyarakat di daerah rendah dan di wilayah bantaran sungai harus waspada banjir,” ujar Kepala BPBD Sintang, Bernard Saragih kepada Lenskalbar.co.id, Sabtu (19/11/2022).

Menurut Bernard, beberapa kejadian banjir yang melanda kabupaten yang berjuluk “Bumi Senentang” ini terjadi karena adanya luapan sungai yang disebabkan tingginya intensitas curah hujan atau merupakan kiriman dari daerah lain, khususnya di wilayah perhuluan.

Dampaknya daerah bantaran sungai dan dataran rendah tergenang luapan air sungai. Kendati demikian, Bernard memastikan tim BPBD secara berkala melakukan pemantauan tinggi air sungai di titik-titik pantau yang telah ditetapkan.

“Penanganan banjir tetap dilakukan pemerintah.
Walaupun saat ini kondisi tanggap darurat banjir sudah tidak aktif lagi sejak tanggal 4 November, bukan berarti pemerintah berhenti melakukan tindakan monitor dan masih tetap terus berkoordinasi dengan pihak kelurahan, khususnya para camat agar selalu melakukan tindakan yang diperlukan jika ada permintaan dari kelurahan/ desa terhadap penanganan keselamatan warganya,” ungkap Bernard.

Terkait bantuan logistik, kata Bernard, tidak mesti harus selalu mengarah ke logistik saja. Tetapi tindakan patroli kesehatan dan dan bantuan beberapa perahu di daerah sesuai permintaan pihak RT maupun kelurahan.

“Terkait logistik, kami sudah koordinasi dengan Camat Sintang agar di pantau dan koordinasi dengan kelurahan dimana saja yang harus perlu dilakukan pendistribusiannya karena BPBD tidak mengadakan atau melakukan pembelian kebutuhan logistik. Karena BPBD hanya mendapatkan bantuan beberapa jenis logistik dari BNPB, itupun sisa stok tahun 2021,” ulas Bernard.

Sedangkan BPBD Provinsi Kalbar, lanjut Bernard, juga ada menyalurkan bantuan kepada pemerintah daerah, seperti beras, mie instan, dan lainnya.

“Nah, kalau yang dari perusahaan maupun masyarakat peduli bencana, itu dititip ke kami untuk dibagikan ke masyarakat terdampak banjir tersebut,” terang Bernard.

Berdasarkan hasil pantauan BPBD Sintang per tanggal 19 November 2022, selain Kecamatan Sintang, sejumlah kecamatan lain yang berada di kawasan bantaran sungai masih terdampak banjir.

“Kalau untuk ketinggian debit air bervariasi naiknya. Ada yang 20 cm dan ada juga 50 cm naik airnya. Tapi, untuk daerah hulu kapuas khususnya wikaya nanga ketungau, lebang sudah ada yang mendekati 1 meter ketinggian debit airnya,” jelas Bernard.

Ucok Simomora, satu di antara warga Jalan Teuku Umar, Kelurahan Ladang, RT06/RW02, Kecamatan Sintang, berharap kondisi banjir yang melanda kurang lebih 2 bulan belakangan ini dapat berangsur surut.

“Mudah-mudahan curah hujan rendah, untuk beberapa hari kedepannya, karena kalau tinggi maka pasang air sungai akan mengalami peningkatan juga, dan kami yang tinggal di bantaran sungai ini pastinya terdampak luapan air sungai tersenut,” ujar Ucok berharap.

Selain itu, Ucok juga mengharapkan perhatian dari berbagai pihak, terutama untuk bantuan yang memang menjadi keperluan dan kebutuhan warga lainnya yang terdampak banjir.

“Kami harap ada bantuan yang dapat meringankan beban kami dan warga lain, khususnya di kawasan bantaran sungai yang terdampak langsung banjir ini,” pungkas Ucok. (Dex)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *