Happy Asmara Siap Hibur Rakyat Punggur Kecil, Ini Pesan H Burhanuddin…

  • Whatsapp
Happy Asmara

LensaKalbar –  Pada malam puncak Penutupan budaya “Robok-Robok”, Senin (19/11/2018), masyarakat Desa Punggur Kecil, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya bakal diguncang dengan kehadiran artis ibu kota, Happy Asmara.

Artis dangdut dari ibu kota itu sengaja didatangkan oleh Tokoh Masyarakat Desa Punggur Kecil, H Burhanuddin H Ismail. Harapanya, masyarakat dapat terhibur dengan kegiatan yang digelar.

“Semoga masyarakat terhibur, dan kegiatan ini memang diperuntukan kepada masyarakat,” kata , H Burhanuddin, Jumat (16/11/2018).

Budaya “Robok-robok” adalah acara tahunan yang selalu diselenggarakan masyarakat. Nah, pada malam penutupannya telah disiapkan hiburan untuk masyarakat dengan mendatangkan artis ibu kota.

“Penutupannya akan berlangsung pada Senin ini,  akan bertempat di halaman luas di depan lapangan Futsal Maris,” ungkap H.Burhanuddin.

Sejumlah pejabat tingkat I dan II, dan salah seorang Anggota DPR RI dapil Kalimantan Barat dijadwalkan bakal hadir pada malam penuupan bduaya “Robo-rono” di Desa Punggur Kecil, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya.

Olehkarenanya, H Burhanuddin mengajak seluruh masyarakat Kecamatan Sungai Kakap, khususnya desa punggur untuk menghadiri acara penutupan tersebut. “Catatan, masyarakat harus tertib dan menjaga keamanan selama kegiatan berlangsung,” pintanya.

Budaya “Robok-robok”, kata H Burhanuddin, dapat dimaknai dengan baik agar nilai-nilai positif didalamnya tetap dapat dilestarikan. Apalagi, Robok-robok merupakan budaya pemersatu.

“Kita bersatu kita kuat, ayo kita pertahankan ini sebagai pemersatu budaya tanpa melihat perbedaan,” ajaknya.

Selain itu, kata h Burhanuddin, budaya Robok-robok adalah tradisi yang telah menjadi khazanah budaya yang potensial. Selain dapat mempererat silaturahmi juga dapat menjaga semagat kekeluargaan yang rukun dan damai.

Olehkarenanya, budaya Robok-Robok telah menjadi salah satu daya tarik pariwisata yang mampu mengundang wisatawan lokal bahkan mancanegara. Sehingga terjadi peningkatan taraf ekonomi setempat, khususnya masyarakat yang terlibat langsung pada perayaan Robok-robok maupun warga sekitar.

“Budaya Robok-robok harus terus dilestarikan sebagai satu di antara aset daerah. Untuk itu, mari semua pihak menanamkan prinsip bahwa kebudayaan merupakan salah satu filter dan motor penggerak bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi,” tutupnya. (Dex)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *