Tidak Ditemukan Hewan Ternak Positif Terinfeksi PMK di Sintang

  • Whatsapp
Hewan ternak sapi

LensaKalbar – Hewan ternak sapi yang ada di Kabupaten Sintang belum ditemukan positif terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Meski demikian, Pemerintah Daerah (Pemda) melalui Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Dinas Pertanian dan

Perkebunan Kabupaten Sintang terus melakukan pemantauan dan pemeriksaan lalu lintas hewan ternak menjelang Idul Adha.

“Belum ada hewan ternak kita positif terinfeksi PMK. Tapi kita akui yang suspek atau mendekati ciri-ciri PMK ada 4 ekor hewan ternak sapi,” kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang, Eka Dahliana, Jumat (1/7/2022).

Bagi hewan ternak sapi yang suspek ini, kata Eka Dahliana, sudah dilakukan pengambilan sample darahnya, kemudian dikirim ke Balai Veteriner Banjarbaru, di Kalimantan Selatan, untuk diuji laboratorium.

Nah, sampai hari ini hasil laboratoriumnya belum keluar,” ungkap Eka Dahliana.

Walau demikian, lanjut dia, pihaknya tetap mengambil langkah antisipasi dini, agar hewan ternak lokal, khususnya sapi di kabupaten ini tidak terinfeksi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) ini. Apalagi menjelang Idul Adha.

“Tentunya permintaan hewan ternak sapi meningkat di pasaran,” ucap Eka Dahliana.

Olehkarenanya, pihaknya melalui Tim Gugus Tugas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Kabupaten Sintang terus melakukan pemeriksaan reguler terhadap peternak dan pedagang di Sintang. Langkah ini diambil agar hewan ternak, khususnya sapi di kabupaten ini benar-benar dalam kondisi sehat.

Sedangkan hewan ternak yang datang dari luar kabupaten ini, kata dia, langsung di karantina selama dua pekan atau 14 hari dan dapat keluar bila dinyatakan sehat.

“Untuk saat ini belum ada hewan ternak sapi yang datang dari luar di karantina,” tutur Eka Dahliana.

Sisi lainnya, Eka Dahliana memastikan hewan ternak lokal, khususnya sapi di kabupaten ini dalam kondisi sehat dan layak untuk dijadikan hewan kurban.

“Kami sudah mendata dan memeriksa sapi yang akan di kurban, kondisinya sehat dan layak untuk jadi hewan kurban,” pungkas Eka Dahliana. (Dex)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *