Lesehan, Ini Gaya Bupati Sintang Membaur

  • Whatsapp
Bupati Sintang, Jarot Winarno membaur bersama sejumlah komunitas anak muda di Bumi Senentang yang memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2018.

LensaKalbar – Duduk lesehan di Kopel Taman Bungur depan Pendopo, Bupati Sintang, Jarot Winarno membaur bersama sejumlah komunitas anak muda di Bumi Senentang yang memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2018.

Di hadapan anak muda tersebut, Jarot mengatakan, saat ini Kota Sintang dihuni sekitar 70 hingga 80 Ribu jiwa. Warga yang beraktivitas siang dan malam hari sekitar 120 jiwa, termasuk warga dari luar yang bekerja atau belanja di Sintang.

Aktivitas penduduk tersebut tentu tidak terlepas dari sampah, mulai dari kehidupan di rumah tangga, transaksi ekonomi yang di lakukan pusat-pusat perbelanjaan dan sebagainya.

“Berapa banyak sampah per hari kira-kira kalau satu orang menghasilan 0,8 liter sampah. Kalau 120 ribu jiwa, kira-kira sampah yang dihasilkan sekitar 100 ribu liter per hari, dengan sampahnya bermacam-macam,” kata Jarot, Minggu (25/2).

Bupati Sintang, Jarot Winarno membaur dengan komunitas anak muda, di Kopel Taman Bungur depan Pendopo, Minggu (25/2).

Jadi, jelas Jarot, kalau tumbuh kesadaran dan kepedulian di antara anak-anak muda, tumbuh kesadaran antarmasyarakat untuk melakukan pengelolaan sampahnya dengan baik, maka beban pemerintah akan berkurang.

Terpenting, lanjut Jarot, juga akan mengurangi beban bumi terhadap risiko sampah yang dihasilkan dari aktivitas manusia sehari-hari. “Saya sangat gembira melihat apa yang anak-anak muda lakukan ahari ini. Kita tidak usah melihat berapa banyak sampah yang dikumpulkan, tetapi bagaimana cara mereka mengumpulkannnya. Mereka sudah peduli saja sudah bagus,” ungkapnya.

Jarot meminta, kegiatan seperti ini diteruskan untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Kemudian untuk mewujudkan Sintang sebagai Kota Layak Anak (KLA).

“Kita tahu bahwa sampah akan menjadi problem di masa akan datang. Semakin tumbuh Kota Sintang ini, semakin banyak penghuni atau penduduknya. Kalau tidak diatur dari sekarang, akan sulit,” ingat Jarot.

Ia meminta semua warga Kabupaten Sintang melakukan hal yang sederhana, seperti jangan membuang sampah sembarangan. “Buanglah sampah di tempat penampungan sampah. Jangan membuang sampah di tempat yang bukan tempatnya. Kota kita jadi kotor nantinya. Dampaknya bisa menimbulkan berbagai sumber penyakit dan lainnya,” papar Jarot.

Sementara itu, Ketua Panitia HPSN dari Komunitas Mari Melihat, Rahmawati  mengatakan, kegiatan ini merupakan kolaborasi dengan Indonesia Bebas Sampah 2020, pelajar, mahasiswa, dan komunitas anak muda di Sintang.

“Tujuannya untuk edukasi, mengajak dan mengajarkan kebaikan peduli akan lingkungan dengan cara yang menyenangkan, yang menjadi tanggung jawab setiap pribadi masing-masing,” kata Rahma.

Kegiatan HPSN di Kabupaten Sintang ini sudah dimulai sejak 19 hingga 25 Februari 2018 ini. Rahma berharap, dapat menjadikan Sintang sebagai kota yang bebas dari sampah. (Dex)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *