Tertancap 300 Patok Batas di Bengkayang

  • Whatsapp

LensaKalbar – Dari 2.424 patok batas Indonesia – Malaysia di Kalbar, 300 di antaranya tertancap sedalam 97 Centimeter di Kabupaten Bengkayang. Rata-rata setinggi 16,5 Centimeter dari permukaan dan tanah, dan selebar 10,16 Centimeter.

“Sejauh ini dalam kondisi baik. Patok batas ini penting untuk dipantau secara rutin, agar tidak digeser,” kata Kapten CTP M Nasir Uwen, PA Top Satgas Pamtas Yonif 642/ Kapuas ketika pemantauan patok batas, Rabu (1/11).

Nasir menjelaskan Satgas Pamtas Yonif 642/
Kapuas bertugas memelihara patok batas tersebut, mulai dari Tipe A, B, C, D dan E, melintasi empat kabuapten di Kalbar, yakni Bengkayang, Sambas, Sanggau, dan Kapuas Hulu.

Ia menambahkan, sistem pengawasan patok batas setiap hari menggunakan sejumlah alat pendukung.

“Di antaranya menggunakan alat berbentuk kerucut atau piramida atau sebuah papan penunjuk,” ujar Nasir.

Semenara itu, Bupati Bengkayang, Suryad-
man Gidot yang juga turut mengecek patok batas tersebut, pascapemasangan bendera Malaysia di perkebunan sawit PT Ledo Lestari beberapa waktu lalu, serta pemasangan pancang cat merah secara sepihak oleh dua orang Warga Negara Malaysia yang diketahui bernama Sukri dan Wil.

Atas peristiwa tersebut, Asisten Kepala Perusahaan PT Ledo Lestari Rian Suherman melakukan pengecekan bersama Pamtas Yonif 642/Kapuas Kapten (CTP) M Nasir Uwen, Danpos Pamtas Km 28 Sertu Wahid, Danpos Semunying Letda (Inf ) Benny dan Dantim SGI Tim 2/Bengkayang Lettu (Inf) B Sijabat.

Dari hasil pemantauan tersebut diketahui bahwa lahan yang diklaim sekitar 6 hektar atau 831 pohon sawit (lahan di luar patok batas). Tetapi tanaman tersebut PT Ledo Lestari.

“Permasalahan berkaitan dengan lahan sawit yang melewati batas supaya pihak menajemen dapat menyelesaikan dengan pihak yang berada di di Malaysia. Pihak perusahaan harus selalu berkoordinasi dengan pihak, TNI,” pesan Bupati Gidot. (Yds)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *