Bupati Tegaskan Akan Berikan Sanksi Bagi ASN Tolak Vaksin

  • Whatsapp
Suasana rapat evaluasi vaksinasi di Mempawah. Foto Ist

LensaKalbar – Satgas Covid-19 Kabupaten Mempawah melakukan evaluasi pencapaian serbuan vaksinasi. Rapat evaluasi yang diikuti puluhan peserta mulai dari Muspida, Kepala OPD, Camat hingga Lurah dan Kades itu dipimpin Bupati Mempawah, Hj Erlina, Rabu (3/11/2021) di Aula Kantor Bupati Mempawah.

Di hadapan peserta rapat, Bupati Erlina mengungkapkan capaian vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Mempawah per 3 November mencapai 83.296 atau 38,36 persen untuk dosis pertama. Sedangkan dosis kedua sebanyak 33.895 atau 15,61 persen.

“Saat ini, Kabupaten Mempawah masih berada di peringkat ke-13 dari 14 kabupaten dan kota di Kalbar. Kita hanya lebih baik dari Kabupaten Landak,” ungkap Erlina.

Karena itu, Bupati Erlina minta seluruh stakeholder dapat bekerjasama dengan baik melakukan langkah strategis dalam rangka mendorong percepatan capaian vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Mempawah.

“Harus ada formula yang tepat sebagai langkah percepatan vaksinasi di masyarakat. Tim koordinator dilapangan dibentuk lagi untuk sosialisasi di 9 kecamatan. Kemudian, lakukan lagi gebrakan vaksinasi massal lagi di tiap kecamatan,” katanya.

Dalam rapat tersebut, Bupati Erlina menyoroti capaian vaksin dikalangan ASN. Dia mengungkapkan dari total ASN sebanyak 3.580 orang, yang sudah mendapatkan suntikan vaksin sebanyak 2.633 orang atau 73,55 persen.

“Yang tidak bisa divaksin karena sakit sebanyak 147 orang, dan 376 orang belum vaksin. Seluruh OPD agar memaksimalkan vaksinasi bagi ASN. Kita ingin seluruh ASN yang bisa menerima vaksin agar segera di vaksin,” harapnya.

Bahkan, Erlina mewacanakan memberlakukan sanksi bagi ASN yang menolak vaksin. Yakni berupa penundaan pembayaran Tambahan Penghasilan (TP). Agar, seluruh ASN bersedia menerima suntikan vaksin.

“Saya sering menerima protes dari warga. Karena, warga sudah berikan sanksi berupa penundaan bansos jika tidak vaksin. Maka ASN juga harus diberlakukan sanksi bagi yang tidak patuh terhadap kebijakan vaksin,” tegasnya.

Masih dalam kesempatan itu, Bupati Erlina minta agar Kemenag Mempawah meningkatkan peran aktifnya dalam mendukung percepatan vaksinasi. Yakni dengan mendorong seluruh Pondok Pesantren (Ponpes) serta MA dan MTs di Kabupaten Mempawah menyelenggarakan vaksinasi.

“Kemenag Mempawah bisa meniru metode di Jawa Timur. Mereka berhasil memvaksin seluruh pondok pesantren. Silahkan pelajari, nanti akan kita adopsi kebijakan-kebijakannya terkait vaksin dilingkungan pesantren,” tuturnya.

Sebab, kata Bupati Erlina menilai kebijakan vaksin dilingkungan pesantren di Kabupaten Mempawah masih kendor. Menurut dia, pemerintah tidak bisa lagi berpatokan pada izin orang tua untuk melakukan vaksinasi terhadap santri maupun pelajar MA dan MTs.

“Kalau kita masih berpatokan pada izin orang tua maka tidak akan bisa maksimal capaian vaksin untuk pelajar dan santri. Maka, saya minta Kakan Kemenag lebih pro aktif mendukung percepatan vaksin di Kabupaten Mempawah,” tegasnya.

Bupati Erlina minta agar pemerintah desa mengoptimalkan vaksinasi hingga ke tingkat RT dan RW. Berikan edukasi yang positif, agar masyarakat pedesaan berpartisipasi dalam kegiatan vaksinasi.

“Kades tolong ikut mendorong agar masyarakat mau di vaksin. Banyak masyarakat yang harus di edukasi agar menerima vaksin. Lakukan pola jemput bola, dan minta RT/RW lebih giat mensosialisasikan vaksin,” pintanya.

Bupati Erlina mengingatkan Dinas Kesehatan agar mempersiapkan stok vaksin, petugas vaksinator, screning kesehatan dan fasilitas serta perlengkapan lainnya yang dibutuhkan dalam mendukung kelancaran kegiatan vaksinasi di masyarakat.

“Vaksin harus tersedia, vaksinator harus siap dan petugas scerening diperbanyak agar jangan kekurangan. Anggaran dipakai saja asalkan jelas keperuntukannya. Jangan terlalu takut menggunakan anggaran hingga menghambat kegiatan vaksin,” pungkasnya. (Dex)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *