Wabup Askiman Minta Sembako di Kawasan Perbatasan Diperhatikan
- calendar_month Sel, 31 Mar 2020
- comment 0 komentar

Wakil Bupati Sintang, Askiman saat memimpin rapat koordinasi tim pemantauan daerah perbatasan dalam rangka percepatan penanganan dampak virus Corona atau Covid-19 di Balai Pegodai, Selasa (31/3/2020)
LensaKalbar – Wakil Bupati Sintang, Askiman meminta Disperindagkop dan UKM Sintang mengambil langkah konkrit terkait kebutuhan sembako di wilayah perbatasan. Pasalnya 80 persen masyarakat perbatasan mengandalkan sembako dari negara tetangga (Malaysia).
“Di tengah stuasi dan kondisi covid-19 saat ini, perbatasan menjadi titik perhatian karena disana menjadi lalu lintas orang dan barang dari luar negeri. Kalau kita tutup jalur masuk tidak resmi tentunya akan berdampak pada ekonomi masyarakat. Karena, 80 persen barang sembako berasal dari Malaysia,” ungkapm Wabup Askiman saat memimpin rapat koordinasi tim pemantauan daerah perbatasan dalam rangka percepatan penanganan dampak virus Corona atau Covid-19 di Balai Pegodai, Selasa (31/3/2020).
Selain itu, Wabup Askiman juga meminta agar pabrik karet tidak ditutup. Sebab akan memperparah dampak ekonomi kepada petani karet.
“Yang sangat penting kita antisipasi adalah barang masuk dari Malaysia. Barang impor illegal harus dihentikan di perbatasan,” tegasnya.
Karena itu, Wabup Askiman berharap agar dipertimbangkan untuk kawasan perbatasan. “Setidaknya ada pasokan sembako dari Sintang ini. Saya minta DPMPD Sintang memberikan arahan kepala desa agar mengambil langkah antisipasi dan mereka harus memberikan laporan secara periodik,” ungkapnya.
Kadisperindagkop dan UKM Sintang, H Sudirman mengatakan dalam melakukan pemantauan arus barang di perbatasan sangat penting untuk memutus penyebaran virus corona.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Tetapi kami memerlukan dukungan instansi lainnya,” pungkasnya. (Dex)
- Penulis: Zainuddin
Saat ini belum ada komentar