Tinjau Pendidikan di Sepauk: Sarana Minim, e-Ijazah Disosialisasikan
- calendar_month Sab, 24 Mei 2025
- comment 0 komentar

Yustinus, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sintang
LensaKalbar – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sintang, Yustinus mengaku telah melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Sepauk sebagai bagian dari agenda monitoring Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S).
Kunjungan tersebut dilakukan guna memantau langsung berbagai aspek pendidikan di lapangan, termasuk menilai kondisi infrastruktur sekolah, efektivitas program guru penggerak, serta berdialog langsung dengan kepala sekolah dan tenaga pendidik.
“Kami ingin melihat langsung bagaimana kondisi pendidikan di lapangan, bukan hanya mendengar laporan di atas kertas. Kami cek kondisi fisik sekolah, kinerja guru penggerak, dan berdiskusi dengan para kepala sekolah,” kata Yustinus, Senin (19/5/2025).
Yustinus mengakui bahwa meski para guru dan kepala sekolah telah menunjukkan tanggung jawab yang cukup baik dalam menjalankan tugasnya, masih banyak tantangan yang harus dihadapi, terutama pada sisi infrastruktur.
Beberapa sekolah masih dalam kondisi yang memprihatinkan dan memerlukan intervensi dari pemerintah daerah.
“Memang ada beberapa sekolah yang kondisi fisiknya masih butuh perhatian. Kita tidak bisa pungkiri bahwa sarana dan prasarana seperti meubelair, ruang kelas, serta fasilitas dasar lainnya masih belum ideal,” ungkap Yustinus.
Yustinus menekankan bahwa perhatian terhadap pendidikan harus menjadi prioritas bersama. Menurutnya, kualitas pendidikan sangat bergantung pada lingkungan belajar yang layak, dan itu tidak akan tercapai jika fasilitas dasar di sekolah-sekolah masih jauh dari standar.
“Harapan kami, pemerintah bisa lebih fokus dan memberikan perhatian khusus pada sektor pendidikan, khususnya di daerah-daerah terpencil seperti Sepauk. Ini adalah investasi jangka panjang bagi masa depan Sintang,” kata Yustinus.
Selain peninjauan kondisi sekolah, Yustinus juga memanfaatkan kesempatan tersebut untuk melakukan sosialisasi kepada para guru dan kepala sekolah mengenai beberapa program terbaru dari Disdikbud, salah satunya adalah penerapan e-Ijazah. Sistem ini menggantikan proses penerbitan ijazah secara manual dengan sistem digital yang lebih aman dan efisien.
“Sekarang ijazah sudah tidak lagi ditulis tangan. Kami sudah mulai menggunakan sistem elektronik atau e-Ijazah. Ini bagian dari digitalisasi layanan pendidikan agar prosesnya lebih cepat, akurat, dan mengurangi risiko kesalahan,” pungkas Yustinus. (Dex)
- Penulis: Zainuddin
Saat ini belum ada komentar