Gubernur Ingatkan Pempus Soal Stok Vaksin Menipis
- calendar_month Sab, 24 Jul 2021
- comment 0 komentar

LensaKalbar – Gubernur Kalimantan Barat, H Sutarmidji didampingi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson mengikuti Rapat secara virtual yang dipimpin oleh Menko Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto di Ruang Data Analitik (DAR) Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Pontianak, Sabtu (24/7/2021).
Rapat Evaluasi Penerapan PPKM Level 4 di Luar Jawa-Bali inipun dihadiri beberapa menteri terkait, Gubernur dan Bupati/Walikota se-Indonesia.
Dalam sambutannya, Menko Perekonomian membacakan hasil evaluasi PPKM level 4 yang diterapkan di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk di antaranya Kota Pontianak. Dimana perlu adanya koordinasi lebih baik lagi antar stakeholder agar pengendalian penyebaran Covid-19 dapat terlaksana dengan baik.
Data testing mulai tanggal 17 sampai dengan 23 Juli 2021 menampilkan bahwa jumlah total orang yang diperiksa sebanyak 1.116.051 (PCR + Antigen), dengan jumlah terkonfirmasi 301.607 kasus atau 27,02 persen.
Sebagai informasi penambahan kasus aktif di Kalbar adalah 5.141 kasus.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Kalbar H Sutarmidji menyampaikan bahwa Kalbar telah berhasil mendatangkan suplai oksigen dari Serawak, Malaysia.
“Kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mengantisipasi kelangkaan oksigen sampai harus mendatangkan dari Serawak, Malaysia. Kami surati dan direspon dengan baik dalam kurun waktu 48 jam. Hal ini mengingat sulitnya memperoleh oksigen tersebut di Jawa sekalipun,” ungkapnya.
Walau demikiam, Gubernur Sutarmidji mengatakan bahwa ada beberapa yang dinilainya perlu menjadi perhatian terhadap regulasi barang masuk di BNPP.
“Kita harapkan sedikit lebih mudah mengingat barang tersebut sangat dibutuhkan sesegera mungkin. Dan kami juga mengharapkan dana bantuan dan stimulan covid-19 dapat dicairkan sesuai dengan apa yang Pemerintah Pusat janjikan. Pengalaman yang sebelumnya dari 100 persen rencana dana yang akan dialokasikan, realisasinya hanya 59 persen yang benar-benar kami peroleh,” beber Gubernur Kalbar.
Selain itu, Gubernur Sutarmidji minta regulasi pengadaan barang jasa sebagai penunjang pengendalian Covid-19, seperti bangunan, kendaraan (ambulans) hingga obat-obatan.
“Jika harus mengikuti regulasi yang seperti biasa, harus proses tender dan seterusnya, bisa terlambat penanganan covid-19 ini. Apalagi sekarang pemerintah pusat mengharapkan inovasi-inovasi daerah untuk penanganan covid-19 ini. Salah satunya menambah BOR di setiap daerah. Contohnya, kami menyiapkan gedung alternatif untuk pasien Covid dengan gejala ringan, malah ada daerah lain menggunakan hotel. Harapan kami, di daerah saat ini, untuk lebih sedikit fleksibel dalam pengelolaan keuangan daerah dalam penanganan covid ini,” ucapnya.
Kemudian, Gubernur Kalbar mengingatkan Pemerintah Pusat akan stok vaksin di daerah yang dipimpinnya itu. “Jangan lupa, keterbatasan vaksin yang kami peroleh dari pemerintah pusat juga menjadi masalah terhambatnya target harian jumlah vaksinasi nasional, maka dari itu kami harapkan pendistribusian vaksin ke daerah juga dipercepat agar masyarakat merasakan bahwa negara hadir untuk melindungi mereka,” tegas Gubernur Sutarmidji. (LK1/Adpim)
- Penulis: Zainuddin
Saat ini belum ada komentar