LensaKalbar – World Vision Jerman, Delegasi Uni Eropa yang mensponsori Wahana Visi Indonesia (UE-CSO Empowerment Project) berkunjung ke Kabupaten Sintang guna memastikan efektivitas dari implementasi pengembangan Kota Layak Anak (KLA) di level desa, kecamatan hingga kabupaten.
“Ini untuk kunjungan lapangan ke Desa Temiang Kapuas, Kecamatan Sepauk,” kata Drs Askiman MM, Wakil Bupati Sintang ketika menerima kunjungan World Vision Jerman, di rumah dinasnya, Rabu (3/9). Ketika menerima kedatangan Delegasi Uni Eropa tersebut, Askiman didampingi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Asisten I Sekretariat Daerah (Setda) Sintang.
Dalam kesempatan tersebut, Askiman mengatakan, Pemkab Sintang sangat menyambut baik dan mendukung program KLA. Karena sangat membantu untuk pendidikan anak, baik formal maupun nonformal. Program tersebut bisa mengisi ruang gerak kegiatan anak-anak untuk menata masa depan kehidupannya. Sehingga mereka lebih banyak diberikan pendidikan informal yang dikelola langsung Wahana Visi Indonesia.
“Bukan hanya di sektor pendidikan, program mereka juga di sektor kesehatan seperti perbaikan gizi dan sebagainya. Tentunya itu sejalan dengan visi dan misi kita, yakni mencerdaskan semua kehidupan masyarakat Sintang ini,” kata Askiman.
Selain itu, tambah Askiman, bagaimana menata lingkungan untuk kesehatan. Sehingga dapat menunjang semua sisi kehiduapan untuk mencerdaskan dan menyejahterakan masyarakat Kabupaten Sintang.
Dalam mendukung program KLA tersebut, kata Askiman, Pemkab Sintang siap memberikan fasilitas dan apa saja yang mereka butuhkan.
“Karena ini untuk kepentingan anak-anak di Kabupaten Sintang,” jelasnya.
Contoh bentuk dukungan itu, tambah dia, Pemkab Sintang membantu satu gedung sekolah di Kayan Hilir. Tetapi ini bukan sekolah formal, melainkan sekolah informal. Untuk anak 3 sampai 9 tahun.
“Mereka boleh beraktivitas di situ,” kata Askiman.
Pusat pengembangan di Kayan Hilir tersebut juga bisa melakukan pembinaan pendidikan di luar sekolah, pembinaan rohani. “Proses pendidikannya tidak memandang suku dan agama. Semua diperlakukan yang sama, termasuk juga perlindungan terhadap hak-haknya sebagai anak,” papar Askiman.
Sementara itu, Senior Grant Offi cer Wahana Visi Indonesia, Masrawati Sinaga mengatakan, dalam melaksanakan program KLA ini, pihaknya banyak didukung dari negara luar.
Selain untuk mensinergiskan dengan pihak berkepentingan, kata Masrawati, kunjungan ini juga untuk mengetahui hambatan atau kendala dalam mewujudkan KLA di Kabupaten Sintang.
“Sekarang kami di-support dari Uni Eropa, di mana kami lebih memberdayakan masyarakat dan koalisi masyarakat di lingkungan setempat, supaya bisa menjadi partner yang baik bagi Pemkab setempat untuk mewujudkan KLA,” ujar Masrawati.
Dalam melaksanakan program KLA ini, tambah dia, juga ada pendampingan secara transparansi. Sehingga masyarakat bisa ikut memonitor.
“Saya berharap dari sisi kesehatan Pemkab Sintang dapat memberdayakan pos belanja daerah lebih pro ke kesehatan, bukan pada belanja pegawai yang tinggi,” tutup Masrawati. (Dex)