Warga Ketungau Hulu Berharap Pemerintahan Bupati Jarot Bangun Jembatan Sebadak
- calendar_month Ming, 9 Feb 2020
- comment 0 komentar

Kondisi jembatan apung Desa Sebadak, Kecamatan Ketungau Hulu. Foto: Dok. Andon
LensaKalbar – Warga yang tinggal di Kecamatan Ketungau Hulu begitu berharap di era pemerintahan Bupati Sintang Jarot Winarno dapat mewujudkan mimpinya untuk memiliki jembatan yang representatif.
Pasalnya, sejak era pemerintahan Bupati Simon Jalil dan Milton Crosby aspirasi warga soal jembatan di kecamatan itu belum terwujud.
Ironisnya, warga terpaksa membangun jembatan itu dengan swadaya. Dengan menggunakan bahan dasar kayu di atas Sungai Ketungau pada 2019 lalu. Pembangunan dua kali dilakukan. Pembangunan pertama, jembatan rusak. Warga kemudian membangun ulang jembatan. Namun, dengan konsep jembatan apung yang bertahan hingga sekarang.
Semua itu dilakukan agar akses transportasi lancar dan lebih cepat, sehingga mereka berulang kali membangun jembatan secara swadaya.
Jembatan itupun adalah jembatan Sebadak, Desa Sebadak, Kecamatan Ketungau Hulu. Jembatan ini menghubungkan beberapa desa seperti, Sungai Pisau, Engkeruh, Sebuluh, Sebetung Paluk, Sungai Kelik, Jasa, Rasau, Idai, Riam Sejawak, dan Nanga Bayan.
Tidak hanya itu, jembatan Sebadak diyakini warga akan mempersingkat waktu tempuh ke Kota Sintang. Karena itu, di era pemerintahan Bupati Jarot Winarno diharapkan dapat mewujudkan jembatan tersebut.
“Sebagus-bagusnya jembatan yang dibangun masyarakat, tentu tidak terlalu kuat. Makanya, kami minta kepastian untuk dibangun jembatan permanen,” ucap Tokoh Bungu Tokoh Masyarakat Desa Sebadak.
Bungu mengaku warganya hanya minta dibangunkan sebuah jembatan. Apa itu dibangun jembatan gantung atau beton semuanya sama bagi warga.
“Yang jelas, kami sangat berharap pemerintah membangun jembatan Sebadak. Ini sudah kami mimpikan sejak lama,” ujarnya.
Kapala Badan Pengelola Perbatasan (BPP) Kabupaten Sintang, Andon mengatakan, bahwa pemerintah sangat mengapresiasi upaya masyarakat membangun jembatan secara swadaya.
Bahkan, Andon mengaku sudah datang langsung ke lokasi jembatan di Desa Sebadak dan berbincang langsung dengan masyarakat belum lama ini.
Menurut Andon, aspirasi warga soal jembatan Sebadak sudah disampaikan sejak Bupati Sintang dijabat Simon Jalil dan Milton Crosby.
“Sekarang, harapannya ke Pak Bupati Jarot Winarno,” ucapnya.
Jembatan Sebadak, menurut Andon, memang
sangat diperlukan oleh belasan desa di Kecamatan Ketungau Hulu. Dengan adanya Jembatan Sebadak, masyarakat tidak perlu lagi jalan memutar lewat Senaning (Ibu Kota Kecamatan Ketungau Hulu). Perjalanan akan lebih singkat.
Olehkarenanya, kata Andon, pemerintah berkomitmen menindaklanjuti aspirasi masyarakat mengenai pembangunan Jembatan Sebadak.
“Pak Bupati kita komitmen untuk itu. Hanya, sampai saat ini belum ada kepastian dari pemerintah pusat. Tapi, pak Bupati sudah mengatakan bahwa akan diusahakan tahun ini melalui pusat. Jiwa terwujud, rencananya akan dibangun jembatan gantung,” kata Andon.
Ia mengatakan, jembatan Sebadak memiliki bentang 120 meter. Jika pemerintah ingin membangun, masyarakat sudah merelakan tanah maupun aset untuk dibangun jembatan permanen.
“Apapun itu masyarakat rela berkorban, yang penting jembatan dibangun,” pungkasnya. (Dex)
- Penulis: Zainuddin
Saat ini belum ada komentar