Breaking News
light_mode

Pemkot Usulkan 10 Raperda, Satu Diantaranya Penanganan Anak

  • calendar_month Rab, 14 Apr 2021
  • comment 0 komentar

LensaKalbar – Tujuh fraksi DPRD Kota Pontianak menyampaikan pandangan terhadap 10 Rancangan Peraturan Daerah (Raperda).

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyebut, dari penyampaian tersebut ada beberapa masukan dari fraksi-fraksi. Raperda tersebut merupakan inisiasi Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak dan satu inisiasi DPRD Kota Pontianak. Satu di antaranya adalah Raperda penanganan anak. Raperda itu disusun untuk memenuhi persyaratan yang diminta dari kementerian terkait.

“Untuk melengkapi pelayanan dan kinerja Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak,” ujarnya usai mendengarkan penyampaian pandangan fraksi DPRD Kota Pontianak di Ruang Rapat Paripurna, Rabu (14/4/2021).

Menurutnya, semua pertanyaan, saran dan pendapat dari fraksi-fraksi DPRD Kota Pontianak akan dijawab pihaknya. Dari keseluruhan usulan raperda tersebut, dia menilai, semuanya sama penting sebab produk hukum itu akan menjadi acuan dalam menjalankan roda pemerintahan.

“Tujuan Raperda ini untuk regulasi dan dasar pelaksanaan di pemerintahan dalam rangka pelayanan publik,” ungkapnya.

Ketua DPRD Kota Pontianak Satarudin menuturkan, pihaknya siap membahas kesepuluh raperda itu hingga rampung sesuai dengan saran dan masukan yang telah disampaikan tujuh fraksi DPRD Kota Pontianak.

“Tentu ini akan menjadi pertimbangan badan pembentukan peraturan daerah untuk mewujudkannya menjadi perda,” katanya.

Dengan adanya perda tersebut nantinya, lanjutnya, tentu harus diikuti dengan peraturan wali kota (perwa). Untuk itu pihaknya menekankan agar setiap perda harus disiapkan juga perwa-nya.

“Dengan Perwa tersebut menjadi peraturan teknis OPD untuk bekerja,” sebutnya.

Satarudin menilai, perda yang tidak di-perwa-kan diibaratkan perda tersebut mandul. Sebab itu pihaknya memerlukan kehati-hatian dalam membahas 10 Raperda tersebut.

“Kami tentu akan memanggil para ahli di Kota Pontianak untuk Raperda tersebut. Kita targetkan pada bulan Juni bisa diselesaikan,” jelasnya.

Setelah pandangan fraksi, tahapan selanjutnya adalah jawaban kepala daerah. Hal itu sebagai satu kesatuan antara pandangan fraksi dan jawaban kepala daerah.

“Ini akan menjadi pertimbangan kami dalam pembahasan 10 Raperda tersebut,” pungkasnya. (LK1/prokopim)

  • Penulis: Zainuddin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Kartimia Minta Pemerintah Pantau Kinerja Guru Pedalaman dan Perbatasan

    Kartimia Minta Pemerintah Pantau Kinerja Guru Pedalaman dan Perbatasan

    • calendar_month Kam, 4 Agu 2022
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Dalam rangka menjamin mutu pendidikan, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang meminta pemerintah daerah untuk memantau dan  meningkatkan pengawasan terhadap tugas dan tanggung jawab guru yang berada di pedalaman maupun perbatasan, khususnya di Kecamatan Binjai Hulu, Kecamatan Ketungau Hilir, Ketungau Tengah, dan Ketungau Hulu. Perihal inipun diungkapkan Kartimia Marwani, anggota DPRD Sintang […]

  • Disdukcapil Sediakan Buku Pokok Pemakaman

    Disdukcapil Sediakan Buku Pokok Pemakaman

    • calendar_month Rab, 25 Mei 2022
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Pencatatan peristiwa kematian atau warga yang meninggal dunia sangat penting dalam data kependudukan. Betapa tidak, jumlah penduduk, baik yang lahir maupun yang meninggal setiap hari mengalami perubahan sehingga data kependudukan harus selalu diperbaharui. Untuk memudahkan pencatatan laporan peristiwa kematian, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Pontianak menyediakan buku pokok pemakaman. Kepala Disdukcapil […]

  • Kembali Duduki Kursi DPRD Sintang, Kusnadi Desak Pemerintah Bangun Jembatan Sungai Butu

    Kembali Duduki Kursi DPRD Sintang, Kusnadi Desak Pemerintah Bangun Jembatan Sungai Butu

    • calendar_month Sel, 1 Okt 2024
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Kusnadi tak henti-hentinya menyuarakan kondisi Jembatan Sungai Butu di Desa Bernayau, Sepauk Hulu. Menurut Kusnadi, Jembatan Sungai Butu ini mesti mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah. Pasalnya jembatan tersebut menjadi akses penghubung antar desa. “Sejak periode pertama dan kedua saya menjadi anggota DPRD Sintang, hal utama […]

  • Komitmen Dukung Pembangunan Pelabuhan Internasional Kijing

    Komitmen Dukung Pembangunan Pelabuhan Internasional Kijing

    • calendar_month Kam, 23 Jun 2022
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Pemerintah Kabupaten Mempawah berkomitmen mendukung pembangunan dan pengembangan Pelabuhan Internasional Termina Kijing, lantaran menjadi bagian terpenting bagi daerah, karena merupakan bagian penting bagi daerah, provinsi, dan pemerintah pusat, dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional. “Kami harap pembangunan pelabuhan dapat terus berjalan lancar dan sesuai dengan target yang ditetapkan, sehingga akan berdampak pada […]

  • Langka, LPG 3 Kg Tembus Rp22-25 Ribu Rupiah

    Langka, LPG 3 Kg Tembus Rp22-25 Ribu Rupiah

    • calendar_month Ming, 3 Sep 2017
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Di Bumi Senentang, keberadaan LPG 3 Kg tiba – tiba hilang seperti ditelan bumi.  Sejumlah masyarakat di Kecamatan Sintang pun mengaku sulit untuk mendapatkannya. Padahal, LPG 3 Kg merupakan kebutuhan sehari- hari masyarakat yang disubsidi langsung oleh Pemerintah. Andri satu di antara warga BTN Cipta Mandiri 1, Kelurahan Sengkuang, Kecamatan Sintang mengaku heran […]

  • Pemerintahan Jarot-Askiman Berhasil Tekan Angka Kemiskinan dan Stunting

    Pemerintahan Jarot-Askiman Berhasil Tekan Angka Kemiskinan dan Stunting

    • calendar_month Rab, 3 Mar 2021
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Pemerintahan Jarot Winarno dan Askiman dinilai banyak membawa perubahan untuk Kabupaten Sintang. Hal itu dibuktikan dari angka kemiskinan, stunting, dan pembangunan lainnya. “Sintang telah berhasil menekan angka kemiskinan menjadi satu digit dari 13 persen masyarakat Sintang miskin, sekarang tinggal 9,6 persen. Kemudian Sintang berhasil menekan angka stunting dari 44 persen ke 41 persen […]

expand_less