Breaking News
light_mode

Lokasi Bersejarah Terendam Banjir, Pemerintah Harus Berikan Solusi!

  • calendar_month Ming, 16 Des 2018
  • comment 0 komentar

LensaKalbar –   Akses jalan utama menuju lokasi bersejarah di Kabupaten Sintang terendam banjir. Ketinggian debit air sudah mencapai 50 meter hingga 1 meter.  Pemerintah Kabupaten Sintang diminta segera hadir.  Setidaknya mencarikan solusi.

“Di depan Puskesmas Dara Juanti dan Masjid Jami’ Sultan Nata, dan Istana Al Mukarrammah juga banjir,” kata Ketua Umum DPW  Masyarakat Adat Nusantara (MATRA) Kalbar, Ade Muhammad Iswadi, Minggu (16/12/2018) .

Sudah sepantasnya, kata Ami,  akses yang terkait dengan adat budaya, sejarah, dan cikal bakal Kota Sintang mendapat perhatian. Apalagi, Titik nol Sintang itu ada di Batu Kundur yang berada di Istana Kesultanan Sintang.  Tetapi, akses jalan utamanya terendam banjir.

“Kalau sudah hujan, debit air Sungai Kapuas akan meluap. Hasilnya ruas jalan utama terendam banjir. Kondisi ini terus terjadi. Belum ada solusi yang rill sampai saat ini,” ujar Ami.

Sebetulnya, kata Ami,  peluang untuk  mengajukan ke Pemerintah Pusat (Pempus) bisa saja dilakukan Pemerintah Kabupaten Sintang. Tetapi, balik lagi pada niat awalnya. Apakah berkeinginan atau tidak untuk mengusulkan hal tersebut.

“Pemerintah Kabupaten Sintang  biasanya ada ikut pembahasan di Rakortek Nasional di awal-awal tahun. Nah, nanti ada desknya  urusan PU. Usulan disampaikan bersama provinsi kemudian nanti dibahas dan disepakati bersama,” cetus Ami.

tambah Ami, Pemerintah Kabupaten Sintang dinilai mampu mengatasi persoalan tersebut. Melalui Lanstaf (Telaah Staf). “Kalau di katakan ruas jalan itu kewenanganya Provinsi Kalbar punya urusan. Kenapa tidak hibahkan saja dana daerah  ke Provinsi. Kemudian dijadikan rencana pembangunan Pemerintah Provinsi Kalbar untuk di Sintang,” tutur Ami.

Dengan kondisi ruas jalan terendam banjir saat ini, ungkap Ami, masyarakat yang merasa dirugikan. Sebab, untuk melintas  ruas jalan itu, masyarakat harus membayar uang sebesar Rp5 ribu.

“Ada jalan alternatif yang sengaja dibangun warga setempat untuk melintasi banjir. Kalau kendaraan roda dua bayar Rp5 ribu. Kalau pejalan kaki kita bayar Rp2 ribu.  Seadainya ruas jalan utama ini ditinggikan mungkin kondisinya tidak seperti saat ini,” kata Ami.

Olehkarenanya, Ami berharap kepedulian dan perhatian Pemerintah Kabupaten Sintang agar segera hadir ditengah persoalan yang sedang dialami oleh masyarakat. “Solusi yang rakyat inginkan,” tutupnya. (Dex)

  • Penulis: lk-02 lk-02

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Edi jadi Orang Pertama di Data Program Keluarga 2021

    Edi jadi Orang Pertama di Data Program Keluarga 2021

    • calendar_month Kam, 1 Apr 2021
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menjadi orang pertama dalam Program Pendataan Keluarga 2021. Petugas dari BKKBN Provinsi Kalimantan Barat yang bertugas mendata mewawancarai Wali Kota untuk mengisi formulir pendataan yang ada di smartphone. “Data ini menjadi penting untuk mengetahui demografi dan permasalahan secara pasti penduduk Kota Pontianak sehingga kedepan kita bisa membuat […]

  • Dana Desa Tak Mungkin Selesaikan 52 Indikator Desa Mandiri

    Dana Desa Tak Mungkin Selesaikan 52 Indikator Desa Mandiri

    • calendar_month Sel, 25 Feb 2020
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Untuk mewujudkan suatu desa menjadi desa mandiri tidak hanya mesti mengandalkan dana desa, karena tidak akan dapat memenuhi 52 idikatornya. “Jangan berharap dengan dana desa, itu tidak mungkin. Saya sudah hitung dengan 52 indikator 1 Desa sangat tertinggal bisa menjadi Desa Mandiri ketika investasi di situ diperlukan antara Rp20 sampai 40 miliar, sementara […]

  • Pemkot Pontianak Terapkan Tanda Tangan Digital

    Pemkot Pontianak Terapkan Tanda Tangan Digital

    • calendar_month Sel, 5 Nov 2019
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Dalam upaya percepatan pelayanan administrasi, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak mulai menerapkan tanda tangan digital. Saat ini, tanda tangan digital sudah diterapkan dalam perizinan yang diterbitkan oleh Dinas Penanaman Modal, Tenaga Kerja dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMTK-PTSP) Kota Pontianak. Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kota Pontianak, Hidayati mengatakan, dengan penerapan tanda tangan digital […]

  • Aksi Demo ASAS di DPRD Sintang, Minta Ketersediaan Solar

    Aksi Demo ASAS di DPRD Sintang, Minta Ketersediaan Solar

    • calendar_month Sen, 5 Sep 2022
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Puluhan supir yang tergabung dalam Aliansi Sopir Angkutan Sintang (ASAS) demo di Halaman Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Senin (5/9/2022). Dalam aksi damai tersebut, para pendemo membawa puluhan unit kendaraan truck di Halaman Kantor DPRD Sintang. Aksi demo tersebut dipicu oleh sulitnya mendapatkan solar subsidi di sejumlah SPBU. Mereka meminta […]

  • Sintang Komitmen Perluas Transaksi Digital

    Sintang Komitmen Perluas Transaksi Digital

    • calendar_month Sen, 7 Jun 2021
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Pemerintah Kabupaten Sintang berkomitmen mendukung upaya percepatan dan perluasan digitalisasi daerah, dengan membentuk Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Sintang. Ihwal tersebut diungkapkan Wakil Bupati Sintang, Sudiyanto ketika menghadiri Pembentukan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Tahun 2021 di Aula Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kabupaten Sintang, Senin (7/6/2021). Wabup Sudiyanto berharap […]

  • Jarot: Percayalah! yang Memutuskan Silaturahmi Tidak Terpilih

    Jarot: Percayalah! yang Memutuskan Silaturahmi Tidak Terpilih

    • calendar_month Sen, 11 Mar 2019
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Pelaksanaan Pemilu 2019 tinggal 40 hari lagi. Pengurus partai politik (Parpol),  calon anggota legislatif (Caleg,red), dan semua yang terlibat dalam pelaksanaan pemilu agar dapat menjaga situasi aman, damai, dan kondusif, khususnya di Kabupaten Sintang. “Jadi dalam berkampanye tetap jalin silaturahmi, hindari penyebaran hoax, hindari ujaran kebencian, dan lainnya, baik dalam pergaulan sehari-hari maupun […]

expand_less