Kuala Tiga, Desa yang Ditanggalkan Pemerintah
- calendar_month Sab, 27 Jul 2019
- comment 0 komentar

Hendra, Kades Kuala Tiga, Kecamatan Tempunak
LensaKalbar – Bagaimana perasaan dan hati Anda hidup di sebuah daerah terpencil yang terisolir tanpa aliran listrik dan dan sinyal HP? Pastinya Anda tidak bisa bermain sosial media seperti Intagram, Facebook, Twitter, WhatsApp, dan YouTube yang merupakan kebiasaan anak-anak zaman modern seperti sekarang ini.
Namun, hal ini sudah biasa dirasakan warga Desa Kuala Tiga, Kecamatan Tempunak, Kabupaten Sintang. Desa yang sudah ada jauh sebelum Indonesia merdeka, sampai saat ini belum pernah merasakan bagaimana hidup di zaman modern.
Kepala Desa Kuala Tiga, Hendra mengaku, sejak Indonesia merdeka hingga saat ini warganya belum pernah menikmati aliran listrik.
“Belum pernah merasakan lampu listrik seperti di kota pada umumnya,” ungkapnya, kepada Lensakalbar.co.id, Sabtu (27/7/2019).
Hendra juga mengatakan, jangankan aliran listrik, sinyal HP saja di desa ini tidak ada. “Jaringan HP tidak ada sama sekali, kalau kita mau berkomunikasi lewat telepon kita harus pergi dulu dari desa ini untuk medapatkan sinyal dan bisa menelepon, kalau di sini tidak ada,” katanya
Mesti pasrah dengan keadaan, warga desa ini tak pernah berhenti berharap kepada pemerintah untuk bisa mengalirkan listrik dan membuka jaringan telekomunikasi ke Desa Kuala Tiga.
Olehkarenanya, Kades Kuala Tiga inipun mengaku telah membawa empat desa tetangganya seperti, Pangkal Baru, Pulau Jaya, Kupan Jaya, dan Kuala Tiga menghadap Gubernur Kalbar beberapa waktu lalu.
Hasilnya, Gubernur berjanji akan membangun listrik di wilayah empat desa tersebut. Tetapi, direalisasikan di tahun anggaran 2020 mndatang.
Gubernur juga, kata Hendra, mengakui bahwa 50 persen desa di Sintang belum ada aliran listrik.” Minimal istrik dulu yang dibangun, karena itu merupakan kebutuhan kami. Janji gubernur akan direalisasikan tahun 2020 mendatang. Ini tetap kita tunggu,” ucapnya.
Menurut Hendra, ada kurang lebih 600 KK yang tinggal di wilayah yang dipimpinnya. Rerata mereka (penduduk,red) berharap aliran listrik dapat masuk di desanya. Selain itu, persoalan jalan dan jembatan juga disampaikannya saat bertemu Gubernur Kalbar.
“Kalau dilihat wacana gubernur untuk Sintang ini besar-besaran. Mudah-mudahan ini juga berdampak pada Desa Kuala Tiga,” katanya.
Untuk persoalan jalan dan jembatan. 100 persen kondisinya memprihatinkan. Padahal, 600 KK yang tinggal di Desa Kuala Tiga adalah orang pribumi, sementara pembangunan yang dilakukan pemerintah setempat banyak di ruas transmigrasi.
“Kita orang pribumi tidak dapat menikmati fasilitas yang dibangun negara, malah transmigrasi yang banyak menikmatinya, ” kesal Kades Kuala Tiga.
Kendati demikian, Hendra berharap adanya pembangunan yang adil dan merata, khususnya di desa yang dipimpinnya. Sebab banyak persoalan yang belum diperhatikan oleh pemerintah. (Dex)
- Penulis: Zainuddin
Saat ini belum ada komentar