Harpandu dan Hartunas 2025 Siap Gaungkan Pantun ke Panggung Internasional
- calendar_month Sel, 7 Okt 2025
- comment 0 komentar

LensaKalbar – Kota Pontianak, Kalimantan Barat, bersiap menjadi sorotan dunia dengan menjadi tuan rumah perayaan akbar Hari Pantun Dunia (Harpandu) dan Hari Pantun Nasional (Hartunas) yang akan digelar pada 16–17 Desember 2025.
Perhelatan budaya ini digadang-gadang menjadi tonggak sejarah dalam upaya melestarikan pantun sebagai warisan budaya takbenda yang telah diakui UNESCO.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menegaskan komitmennya untuk mendukung penuh kegiatan berskala internasional ini. Ia menyebut pantun sebagai urat nadi budaya Melayu yang telah hidup dan tumbuh dalam masyarakat Pontianak sejak dahulu kala.
“Kota Pontianak akan mendukung penuh kegiatan ini. Pantun sudah menjadi bagian dari budaya masyarakat kita. Ke depan, kita akan terus mengembangkannya agar tetap hidup dan lestari,” tegas Edi saat menghadiri Sosialisasi Harpandu dan Hartunas 2025 secara virtual, Selasa (7/10/2025).
Tidak hanya menjadi ajang seremonial, Pemkot Pontianak juga menyiapkan program edukatif untuk menanamkan kecintaan terhadap pantun sejak usia dini. Mulai dari sekolah dasar hingga tingkat menengah, pelajar akan diperkenalkan dengan seni berpantun melalui kegiatan tambahan maupun pelatihan khusus.
“Ini bisa dimasukkan dalam kegiatan tambahan atau pelatihan agar mereka semakin mencintai dan bangga dengan tradisi pantun,” tambah Edi.
Lebih dari sekadar seni bertutur, pantun juga menjadi simbol persaudaraan lintas batas, menghubungkan masyarakat Melayu dari berbagai daerah dan negara. Kegiatan ini akan diikuti oleh peserta dari sejumlah wilayah di Kalimantan Barat serta dari Lahad Datu, Malaysia, menandai kekuatan budaya pantun sebagai pengikat identitas serumpun.
“Tidak hanya dari Kota Pontianak, kegiatan ini juga diikuti peserta dari Lahad Datu serta berbagai daerah di Kalimantan Barat dan kawasan Serumpun Melayu,” jelas Edi.
Dari pelaminan hingga podium resmi, pantun telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat Melayu. Dengan bahasa yang santun dan penuh makna, pantun menyampaikan nilai moral, sosial, dan budaya dengan cara yang menyentuh dan mudah dipahami.
“Pantun ini kan pesan yang sangat cair dan mudah diterima. Ini bagian dari cara kita menjaga budaya tetap hidup,” ujar Edi.
Dengan mengusung Kalimantan Barat sebagai tuan rumah Harpandu dan Hartunas 2025, Indonesia tidak hanya menunjukkan komitmen dalam melestarikan budaya bangsa, tetapi juga mempersembahkan pantun ke panggung budaya dunia.
Tahun ini, Pontianak tak sekadar menyambut tamu, tapi menyambut dunia dengan pantun bahasa indah yang menyatukan, menyejukkan, dan menginspirasi. (Prokopim/LK1)
- Penulis: Zainuddin
Saat ini belum ada komentar