Beranda Sintang Diidentifikasi, Cirebon Bawa Pulang Rotan Sintang

Diidentifikasi, Cirebon Bawa Pulang Rotan Sintang

Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang saat mendampingi rombongan Pemeritah Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat ketika meninjau bahan baku rotan, Selasa (27/11/2018)

LensaKalbar – Kabupaten Sintang memiliki kawasan hutan HL, HPT, HP,dan HPK 1.232.176 hektar. Didalamnya terdapat potensi rotan yang tersebar di 10 kecamatan. Olehkarenanya, Sintang diyakini mampu menjadi penyuplai bahan baku rotan untuk industri furniture rotan di Cirebon, Provinsi Jawa Barat.

10 kecamatan yang menjadi sebaran potensi bahan baku rotan di Kabulaten Sintang, meliputi:

  1. Kecamatan Serawai
  2. Kecamatan Ambalau
  3. Kecamatan Kayan Hulu
  4. Kecamatan Kayan Hilir
  5. Kecamatan Ketungau Hulu
  6. Kecamatan Ketungau Tengah
  7. Kecamatan Sepauk
  8. Kecamatan Tempunak
  9. Kecamatan Kelam
  10. Kecamatan Dedai

“Jadi, ada 10 kecamatan kita yang memiliki potensi bahan baku rotan untuk Cirebon,” kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekertaris Daerah Kabupaten Sintang, Henri Harahap mewakili Bupati Sintang saat menerima kunjungan kerja Pemerintah Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat, Selasa (27/11/2018) lalu.

Ketika rombongan Cirebon mengunjungi Kabupaten Sintang, kata Henri, mereka langsung melakukan survei terkait potensi rotan yang ada di Sintang. Pemerintah Kabupaten Sintang melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan memilih Desa Pelimping, Kecamatan Kelam sebagai desa tujuan bagi rombongan Cirebon tersebut.

Hasilnya, Pemerintah Kabupaten Cirebon dan rombongannya tertarik dengan rotan Sintang. Namun untuk memastikannya, bahan baku rotan Sintang pun dibawa ke Cirebon sebagai sampel diindentifikasi.

“Mereka dari Cirebon sangat tertarik dengan rotan kita. Ada beberapa rotan kita di bawa mereka pulang sebagai sampel untuk diidentifikasi,” ungkapnya.

Berdasarkan data yang ada, ungkap Henri, sebaran potensi rotan di Kabupaten Sintang paling banyak 7 desa di Kecamatan Serawai seperti di Desa Mentajoi, Merako, Bihe, Riyoi, Meroboi, Rantau Malam, dan Tangoi.

“Desa Mentajoi memiliki jenis rotan terbanyak. Ada 7 jenis rotan di desa itu,” ujarnya.

7 jenis rotan di Desa Mentajoi yang dimaksud Henri, adalah:

  • Rotan Pengikat
  • Rotan Pitrit
  • Rotan Skor
  • Rotan Poles
  • Rotan Basah
  • Rotan Basah (kecil)
  • Rotan Basah (besar)

“Tentunya Sintang saat ini sudah siap menjadi penyuplai bahan baku rotan untuk memenuhi  kebutuhan idustri furnitur di Cirebon,” ungkapnya.

Terpisah, Marketing Manager PT House Of Rattan Cirebon, Alamsyah mengaku bahwa permintaan pasar dunia terhadap furnitur bahan baku rotan sangat tinggi. Sayangnya, kondisi itu tidak bisa terpenuhi semua. Sebab bahan baku rotan untuk menghasilkan furnitur sangat minim.

“Kendala kita hanya bahan baku rotan saja yang masih minim. Sehingga kita terpaksa menunda order dari sebagian negera besar.  Kalau permintaan sangat banyak sekali,” ungkapnya.

Nah, kedatanganya ke Kabupaten Sintang bersama rombongan Pemerintah Kabupaten Cirebon pun ingin melihat sejauh mana potensi dan kualitas bahan baku rotan di Sintang. “Tujuan kita ke Sintang ingin melihat langusng kondisi bahan bakunya sejauh mana. Tidak hanya di Sintang juga, tetapi kita juga akan melihat rotan di Sanggau dan Pontianak,” ujarnya.

Harga bahan baku rotan, kata Alamsyah, sangat bervariasi. Perusahaannya berani membeli bahan baku rotan seelah melihat jenis dan kualitasnya. “Untuk bahan baku rotan berkualitas A ditaksir dengan harga Rp.14.000,- hingga Rp.15.000,- perkilonya,” bebernya.

Alamsyah menilai bahwa harga yang ditawarkan perusahaannya pun tergolong cukup tinggi. Sayangnya, ketika berjumpa dengan para pengepul bahan baku rotan di Jakarta. Mereka (pengepul) mengaku hanya menerima Rp.1.500,- perkilonya.

“Saya bingung juga. Dimana letak salahnya. Sementara kita perusahaan tidak membeli dengan harga yang murah. Artinya ini ada permainan orang tengah. Orang tengah yang bermain itupun anda cari sendiri lah,” ungkapnya.

Usai melihat bahan baku rotan di Desa Pelimping, Kecamatan Kelam. rombongan Pemerintah Kabupaten Cirebon itupun mengunjungi Rumah Kopi Bupati Sintang dan  Istana Al Mukarrammah. Saat menuju Istana Al Mukarrammah rombongan menggunakan transportasi sungai (alkon).

Di Istana Al-Mukarramah Sintang rombongan  melihat Replika Burung Garuda serta barang barang bersejarah lainnya.

“Rombongan Pemkab Cirebon kita bawa langsung meninjau salah satu keberadaan tempat tumbuh rotan yang ada di Desa Pelimpin Kecamatan Kelam Permai,” kata Plt Kepala Seksi Metode dan Informasi Penyuluhan Pertanian Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang, Syafarman. (Dex)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here