Breaking News
light_mode

Bangun Karakter Lewat Gerakan Membacakan

  • calendar_month Sel, 25 Feb 2020
  • comment 0 komentar

LensaKalbar – Sekolah-sekolah dasar dan menengah pertama di Kabupaten Kubu Raya mulai menerapkan inovasi literasi Gerakan Membacakan. Hal itu seiring terbitnya Peraturan Bupati Nomor 3 Tahun 2020 tentang Gerakan Membacakan, di mana peserta didik kelas 4, 5, 6 Sekolah Dasar dan 7, 8, 9 Sekolah Menengah Pertama menjadi targetnya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Kubu Raya Yusran Anizam mengatakan, gerakan membacakan adalah gerakan inovasi literasi. Tujuannya membangun karakter dan kemampuan literasi pada peserta didik. Inovasi ini diinisiasi Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan yang diluncurkan secara resmi pada Kamis (30/1/2020) lalu di Kantor Bupati Kubu Raya.

“Kalau kita kembali ke filosofinya, makna dari baca-membaca-membacakan ini luar biasa. Sejak dulu buku itu disebut sebagai jendela dunia. Karena itu, inovasi gerakan membacakan ini justru mendatangkan manfaat sekaligus untuk kedua belah pihak, yaitu yang membacakan dan yang mendengar. Ada kontak antara pembaca dan pendengar,” tutur Yusran Anizam saat membuka kegiatan Training of Trainers Gerakan Literasi Membaca-kan di Aula SMP Negeri 3 Sungai Raya, Senin (24/2/2020).

Training of trainers adalah pelatihan untuk pelatih, khususnya terkait penerapan kegiatan gerakan membacakan di sekolah-sekolah di Kabupaten Kubu Raya.

Yusran menilai gerakan membacakan punya multiefek. Karena banyak keuntungan yang didapat dalam satu aktivitas. Selain menumbuhkan minat baca, gerakan membacakan dapat membangun rasa percaya diri, mengembangkan dasar relasi hubungan sosial, dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi pada anak.

Gerakan ini, sebutnya, bisa membentuk karakter dan kemampuan literasi peserta didik. Termasuk memotivasi masyarakat Indonesia yang selama ini indeks membacanya masih jauh di bawah standar.

“Gerakan membacakan ini adalah inovasi orisinal dari Bupati Kubu Raya untuk masyarakat Kubu Raya. Yang sampai saat ini belum pernah kita dengar gerakan seperti ini ada di daerah-daerah lain. Kita yakin insya Allah ini akan menyebar ke seluruh Tanah Air,” ujarnya.

Lebih jauh ia menerangkan, pembangunan karakter sejalan dengan program pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Yakni pokok-pokok kebijakan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim tentang “Merdeka Belajar”. Yang salah satunya mengubah ujian nasional tahun 2021 menjadi assesmen kompetensi minimal dan survei karakter yaitu literasi, numerasi, dan karakter.

“Nyambung dengan apa yang diprogramkan Menteri Pendidikan. Ini membangun korelasi antara sekolah, murid, dan orang tua. Kita sudah memulai setahun lalu sebelum pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Kubu Raya, di mana ada empat desa yang dilakukan lebih dulu gerakan ini, yaitu Tebang Kacang, Tanjung Saleh, Punggur, dan Sungai Kupah,” paparnya.

Yusran menyebut gerakan membacakan sangat strategis dalam menyambut bonus demografi yang di Kubu Raya telah dimulai pada 2020 dan mencapai puncaknya di 2030. Bonus demografi adalah suatu keadaan di mana tenaga kerja produktif berjumlah cukup banyak. Sehingga terjadi persaingan ketat terkait lapangan pekerjaan.

“Makanya pendidikan karakter ini suatu keharusan. Supaya nanti mereka bisa bersaing. Terbiasa berinovasi dan kreatif. Dengan inovasi ini kita mempersiapkan generasi kita untuk bersaing. Kalau karakter anak-anak sudah tumbuh, kita tidak khawatir lagi. Karena itu, gerakan ini harus secepatnya masif. Kita tidak bisa berleha-leha karena sudah memasuki era persaingan yang ketat,” jelasnya.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kubu Raya, Lugito, mengatakan adanya Peraturan Bupati Nomor 3 Tahun 2020 tentang Gerakan Membacakan menjadi penguat bagi Dinas Pendidikan untuk menerapkan hal itu di setiap satuan pendidikan SD dan SMP. Yang menjadi target adalah peserta didik kelas 4, 5, 6 SD dan 7, 8, 9 SMP.

Ia berharap masifnya gerakan membacakan dapat berpengaruh besar terhadap perubahan pada angka usia sekolah. “Selama ini usia sekolah kita baru 6,8 tahun, artinya rata-rata penduduk Kubu Raya baru kelas 1 SMP. Tapi kalau ini nanti bisa dilakukan, orang-orang yang selama ini tidak berpendidikan mungkin bisa ikut paket A, B, dan C, maka itu juga akan meningkatkan angka partisipasi masyarakat ke dalam dunia pendidikan,” tuturnya.

Lugito menerangkan, implementasi Gerakan Membacakan di sekolah-sekolah akan dievaluasi per triwulan. Di mana sekolah akan menyampaikan laporan ke Dinas.

“Sehingga bisa diketahui sekolah mana yang sudah dan mana yang belum,” terangnya. (LK1/Rio)

  • Penulis: Zainuddin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Lomba Desa dan Kelurahan Dimulai

    Lomba Desa dan Kelurahan Dimulai

    • calendar_month Sen, 19 Apr 2021
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Pemerintah Kabupaten Mempawah menggelar Lomba Desa dan Kelurahan tingkat kabupaten tahun 2021. Senin (19/4/2021). Tim penilai kabupaten mendatangi Kantor Lurah Tengah, Kecamatan Mempawah Hilir untuk memberikan penilaian. Tim penilai kabupaten terdiri dari sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Kominfo, Dinas Pendidikan dan lainnya. Mereka melakukan pengecekan data-data yang […]

  • RKPD 2024 Fokus Penguatan Ekonomi dan Kondusivitas Pemilu

    RKPD 2024 Fokus Penguatan Ekonomi dan Kondusivitas Pemilu

    • calendar_month Sel, 28 Mar 2023
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan penyusunan dokumen perencanaan Kota Pontianak tahun 2024, memprioritaskan penguatan ekonomi dan menjaga kondisi aman dan tertib di tahun politik. Dimana secara umum, kata Wako Edi, ada empat poin yang menjadi tujuan pembangunan Kota Pontianak tahun 2024 sesuai Rencana Pembangunan Daeeah tahun 2024-2026. Pertama, meningkatnya kualitas hidup […]

  • Dinilai Memecah Belah Keutuhan NKRI, GMNI Sintang Tolak Aksi People Power

    Dinilai Memecah Belah Keutuhan NKRI, GMNI Sintang Tolak Aksi People Power

    • calendar_month Rab, 22 Mei 2019
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Sintang, mendatangi kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Sintang, Rabu (22/5/2019) sore, untuk mendukung kinerja Bawaslu dan KPU pasca Pemilihan Umum tahun 2019. Kedatangan mereka ke Bawaslu Sintang sebagai bentuk menolak adanya upaya People Power yang dilakukan oleh sekolompok orang yang ingin […]

  • Mempawah Gelar Porseni Siswa dan Guru Paud

    Mempawah Gelar Porseni Siswa dan Guru Paud

    • calendar_month Ming, 7 Apr 2019
    • 0Komentar

    LensKalbar – Dinas Pendidikan, Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Mempawah menggelar kegiatan Pekan Olahraga dan Seni Siswa (Porseni) untuk siswa dan Guru Paud. Kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka  peringatan Hari Ulang Tahun ke-69 Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI). Bupati Mempawah, Ramlana mengatakan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada […]

  • Komitmen Majukan Olahraga

    Komitmen Majukan Olahraga

    • calendar_month Sab, 13 Mei 2023
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Tak dipungkiri pemerintah memiliki peran yang signifikan dalam mencapai prestasi olahraga yang tinggi. Di antaranya lewat dukungan kebijakan, sumber daya finansial, serta membangun infrastruktur olahraga yang memadai. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono berharap sinergitas antara Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak dengan stakeholder terus terjalin dalam mewujudkan prestasi olahraga di Kota Pontianak. Hal itu […]

  • Bupati Sebut Operasi Pasar Sediakan Harga Sembako Subsidi

    Bupati Sebut Operasi Pasar Sediakan Harga Sembako Subsidi

    • calendar_month Sel, 1 Nov 2022
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Bupati Mempawah, Hj Erlina meninjau pelaksanaan operasi pasar atau OP di Pasar Toho, Kecamatan Toho, Selasa (1/11/2022). Operasi pasar yang digelar pada 9 kecamatan yang ada di Kabupaten Mempawah ini, merupakan langkah konkret yang diambil pemerintah daerah dalam upaya menekan inflasi serta menstabilkan harga bahan pokok. Usai melakukan peninjauan dan berdiskusi dengan sejumlah […]

expand_less