LensaKalbar – Perkembangan teknologi yang begitu pesat harus disikapi dengan bijak oleh masyarakat. Penyebaran berita bohong atau hoax, hate speech dan kalimat dengan nada-nada provokasi di media sosial harusnya dihindari masyarakat. Hal ini untuk mencegah terjadinya perpecahan di masyarakat.
Wakil Ketua DPRD Sintang, Terry Ibrahim meminta masyarakat khususnya di Kabupaten Sintang agar menggunakan media sosial dengan bijak. Jangan ada postingan yang mengarah pada ujaran kebencian atau hate speech dan hoax.
“Jangan sampai ada di Singang. Kita malu, karena dianggap tidak bisa membina mereka (masyarakat, red),” ujar Terry Ibrahim, Selasa (4/6/2019).
Ia meminta masyarakat menyikapi kemajuan teknologi dengan bijak. Sudah banyak kasus yang dibawa ke ranah hukum lantaran pengguna media sosial menyebarkan hoax dan hate speech.
“Kalau ada hal-hal yang mencurigakan segera koordinasi dengan pihak keamanan. Jangan main hakim sendiri. Setiap informasi yang didapat sebaiknya divalidasi lagi,” pintanya.
Hal senada juga diungkapkan Ketua Komisi A DPRD Sintang, Syahroni. Menurutnya, saat ini berita hoax begitu masif di media sosial. Olehkarenanya, pengguna media sosial harus bijak dalam menerima setiap informasi.
“Cross check dulu setiap informasi yang didapat. Benar tidaknya? Jangan langsung ditelan mentah-mentah, kemudian langsung share berita yang belum jelas kebenarannya,”pesannya.
Politisi Partai PKB itu mengatakan, banyak contoh kasus yang terjadi belakangan ini. Mestinya ihwal tersebut dapat menjadi pembelajaran bagi masyarakat. Sehingga, masyarakat tidak dengan mudah menyebarkan berita bohong.
Apalagi, kata dia, pasca pemilu 2019. Ia berharap, persatuan dan kesatuan masyarakat yang sudah berjalan dengan baik itu selalu terjaga. Selain itu, masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh hal-hal yang belum jelas kebenarannya.
“Pengguna smartphone harus lebih smart dari phone-nya. Gunakan media sosial untuk hal-hal yang positif, tanpa harus menyebarkan berita bohong dan kebencian,” pungkasnya. (Dex)