Breaking News
light_mode

TBS Anjlok, Pupuk Melambung

  • calendar_month Sen, 4 Jul 2022
  • comment 0 komentar

LensaKalbar – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Nikodemus meminta pemerintah menyelesaikan persoalan yang dialami petani sawit di Bumi Senentang ini.

Kata Nikodemus, petani sawit saat ini menjerit dan menderita akibat harga tandan buah segar (TBS) jatuh di harga paling rendah dan ditambah lagi harga pupuk yang melambung tinggi.

Maka itu, Nikodemus meminta pemerintah bertanggung jawab atas permasalahan yang dialami para petani sawit itu. “Pemerintah harus bertanggung jawab atas kondisi yang dialami para petani, khususnya petani sawit di seluruh Bumi Senentang ini. Pemerintah harus segera mengatasinya secara tuntas dan tidak hanya memberikan solusi yang akan menimbulkan masalah baru lagi,” tegas Nikodemus, baru-baru ini.

Tatkala petani sawit mulai gelisah dengan kondisi yang terjadi secara nasional ini, Nikodemus menilai tidak ada upaya konkret dari pemerintah untuk memperlihatkan keberpihakan kepada petani dengan membiarkan persoalan harga pupuk yang tidak sebanding lagi dengan hasil kebun petani.

“Harga TBS sangat rendah. Dan harga pupuk sawit yang sangat mahal. Di saat kondisi petani sawit seperti ini negara tidak hadir. Ya seperti itulah kondisinya. Dimana saat ini negara?” cetus politikus Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) ini.

Apabila kondisi ini terus dibiarkan dan tidak ada kebijakan yang betul-betul memihak kepada petani, maka Nikodemus berpendapat, pemerintah sama saja mengabaikan nasib seluruh petani sawit di kabupaten ini.

“Tentunya kondisi seperti sekarang inj berakibat fatal terhadap petani sawit mandiri dan kebun masyarakat. Mereka akan terancam kehidupannya,” kata Nikodemus.

Parahnya lagi, ungkap Nikodemus, ketika harga TBS stabil dan naik, harga pupuk di tingkat petani juga terus merangkak naik. Tetapi, tidak sebanding ketika harga TBS itu turun drastis, sementara harga pupuk terus naik.

“Waktu harga sawit naik, pupuk naik. Tatkala harga TBS turun, harga pupuk tetap tinggi. Ini kan hantaman bagi petani karena sudah tidak sebanding lagi antara hasil produksi sawit dengan operasionalnya. Masyarakat akan meninggalkan kebun mereka karena tidak sesuai hasilnya lagi. Kenapa tidak hancur kebun sawit masyarakat,” ulas Nikodemus.

Lebih lanjut dia mengatakan, kekacauan harga TBS kelapa sawit karena pemerintah gagal mengambil kebijakan dan menyelesaikan kisruh harga crude palm oil (CPO) yang berdampak tragis. Situasi itu dinilai justru semakin memprihatinkan pascapemerintah mencabut larangan ekspor CPO.

Ihwal ini diungkapkannya bukan tanpa alasan. Pasalnya ketika melakukan kegiatan reses kedewanan di daerah pemilihan (Dapil), dirinya di cecar dengan berbagai keluhan dan aspirasi yang disampaikan masyarakat, terutama soal harga TBS yang tidak sebanding dengan harga pupuk saat ini.

“Jadi waktu kita reses kemarin, rata-rata keluhan dari masyarakat petani sawit yang mengeluhkan tidak sesuainya harga TBS pascapemerintah mencabut larangan ekspor CPO. Parahnya harga TBS saat ini tidak sesuai dengan patokan dari Pemerintah Provinsi Kalbar,” pungkas Nikodemus, wakil rakyat dari Dapil Kecamatan Sepauk dan Kecamatan Tempunak.

Berdasarkan data bersumber dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar sebagaimana hasil tim penetapan harga untuk periode II 2022 pada  Kamis (30 Juni 2022), harga tertinggi untuk TBS sawit pada umur 10 – 20 tahun hanya RpRp2.523,82/Kg. Terendah di umur 3 tahun Rp1.882.28.

Untuk harga CPO berdasarkan hasil penetapan Rp11.443,71/ Kg dan PK Rp6.050,26/Kg. Tren penurunan harga sawit di Kalbar sebagaimana juga secara nasional pasca adanya pelarangan ekspor produk dari sawit tersebut.

Sebelum ada larangan ekspor produk sawit, harga sawit terutama TBS di Kalbar pernah tembus Rp4.000 per kilogram. Kemudian  CPO tembus Rp17.000/Kg dan PK Rp13.000/Kg. Harga tertinggi tersebut terjadi pada periode I Maret 2022. (Dex)

  • Penulis: Zainuddin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Bawaslu Pantau Proses Sortir dan Pelipatan Surat Suara Pilkada 2024
    OPD

    Bawaslu Pantau Proses Sortir dan Pelipatan Surat Suara Pilkada 2024

    • calendar_month Sel, 29 Okt 2024
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Sintang melakukan pengawasan ketat pada proses sortir dan pelipatan surat suara pada Pilkada serentak 2024, Selasa (29/10/2024). Pengawasan ini dilakukan secara melekat guna memastikan setiap tahapan berjalan sesuai prosedur dan meminimalisir potensi kesalahan teknis maupun kecurangan. Anggota Bawaslu Sintang, Sutami msngatakan bahwa pengawasan pada tahapan sortir dan […]

  • Pj Bupati Ajak Keluarga Hitta Sukhaya Jaga Kerukunan di Mempawah

    Pj Bupati Ajak Keluarga Hitta Sukhaya Jaga Kerukunan di Mempawah

    • calendar_month Sab, 8 Jun 2024
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Penjabat (Pj) Bupati Mempawah, Ismail menghadiri kegiatan Pembinaan Keluarga Hitta Sukhaya Kabupaten Mempawah di Wisata Nusantara Mempawah, Sabtu (8/6/2024). Pj Bupati Ismail mengatakan, bahwa negara wajib memberikan perlindungan dan pengakuan untuk status kependudukan yang dialami oleh Warga Negara Indonesia baik di dalam maupun di luar negeri, salah satunya berupa administrasi kependudukan yang terdiri […]

  • 6 Terdakwa Karhutla Tidak Ditangguhkan, Tapi Tidak Dilakukan Penahanan Lanjutan!

    6 Terdakwa Karhutla Tidak Ditangguhkan, Tapi Tidak Dilakukan Penahanan Lanjutan!

    • calendar_month Rab, 13 Nov 2019
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Pengadilan Negeri (PN) Kabupaten Sintang, pada Selasa kemarin (12/11/2019) mengabulkan permohonan tidak dilakukan penahanan lanjutan bagi enam terdakwa kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Sintang. “Kami tidak melakukan penangguhan penahanan, tapi tidak melakukan penahanan lanjutan. Artinya, kami tidak mengeluarkan prodak penentapan dalam perkara karhutla ini,” tegas Ketua Pengadilan Negeri (PN) Sintang, […]

  • Edi Tekankan OPD Tangani Dampak Sosial Akibat Covid-19

    Edi Tekankan OPD Tangani Dampak Sosial Akibat Covid-19

    • calendar_month Sen, 23 Mar 2020
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Menyikapi kondisi saat ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak melakukan beberapa langkah kebijakan dalam upaya penanganan virus corona (Covid-19). Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menggelar rapat koordinasi bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) melalui teleconference (online). “Hari ini saya memimpin rapat teleconference di rumah dinas dengan memanfaatkan aplikasi yang terhubung langsung dengan beberapa kepala […]

  • Bupati Sebut Kondisi Jalan di Sintang Memprihatinkan, Hanya 11 Persen dalam Keadaan Mantap

    Bupati Sebut Kondisi Jalan di Sintang Memprihatinkan, Hanya 11 Persen dalam Keadaan Mantap

    • calendar_month Jum, 11 Apr 2025
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Bupati Sintang, Gregorius Herkulanus Bala, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi infrastruktur jalan di wilayah Kabupaten Sintang yang dinilai masih jauh dari kata layak. Perihal inipun diungkapkannya dihadapan Wakil Gubernur Kalbar, Krisantus Kurniawan ketika membuka kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Kabupaten Sintang di Pendopo Bupati Sintang, Jumat (11/4/2025). Pada kesempatan tersebut, Bupati Sintang menyebutkan […]

  • Instruksikan Dinas PU Bangun Jembatan yang Layak dan Memadai

    Instruksikan Dinas PU Bangun Jembatan yang Layak dan Memadai

    • calendar_month Sen, 6 Des 2021
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Bupati Mempawah, Hj Erlina meninjau kerusakan jembatan di Parit Senambang, Desa Kedaung Kecamatan Mempawah Timur, Senin (6/12/2021). Tinjauan dilakukan setelah keluhan mengenai adanya kerusakan jembatan yang menjadi akses kegiatan masyarakat di Desa Kedaung. Pada kesempatan tersebut, Bupati Erlina mengatakan, bahwa kerusakan jembatan tersebut tentunya akan memberikan kesulitan bagi masyarakat dalam mengeluarkan hasil pertanian […]

expand_less