
LensaKalbar – Persoalan stunting telah menjadi isu nasional. Dengan kondisi itu pemerintah terus berupaya melakukan pencegahan dini dalam rangka mewujudkan anak indonesia tumbuh sehat secara normal.
Bentuk dari perhatian pemerintah, dengan digelarnya workshop Proyek Prioritas (Pro PN) Penyiapan Perencanaan Kehidupan Berkeluarga, Bagi Remaja Kabupaten Mempawah, Senin (9/3/2020).
Workshop tersebut mengusung tema “penyiapan perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja melalui penguatan peran PIK Remaja dan Bina Keluarga Remaja”.
Bupati Mempawah, Hj Erlina mengatakan bahwa tema yang diusung itu terdapat 4 proyek Prioritas Nasional. Pertama adalah pemenuhan ketersediaan alat kontrasepsi. Kedua, promosi pengasuhan seribu hari pertama kehidupan. Ketiga, penyiapan perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja. Keempat adalah peningkatan promosi dan konseling kesehatan reproduksi berbasis komunitas.
” Dari 4 Pro PN itu, poin ketiga berkaitan dengan remaja. Remaja menjadi penting karena merekalah aset bangsa dan sebagai pejuang untuk meminimalisir terjadinya stunting dengan cara tidak menikah di usia muda,” terangnya.
Bupati Erlina yang juga Bunda Genre Kabupaten ini menjelaskan bahwa di era bonus demografi saat ini kaum remaja menjadi bagian dan mempunyai peranan sangat penting dalam meningkatkan program Kependudukan KB dan Pembangunan Keluarga.
Ia juga mengungkapkan sejak tahun 2007 telah dibentuk pusat informasi dan konseling kesehatan reproduksi remaja atau PIK Remaja sebagai upaya pembinaan ketahanan dan kesejahteraan remaja.
“PIK Remaja ini sebagai wadah kegiatan dari, oleh dan untuk remaja. Tujuannya untuk meminimalisir pengaruh negatif dari pergaulan remaja dengan memanfaatkan pendidik sebaya dan konselor sebaya sebagai sumber informasi yang benar. Sehingga tumbuh genre yang dapat mewujudkan generasi berencana yang aman dan sejahtera,” pungkasnya. (Dex)