Beranda Budaya MABM Adalah Organisasi yang Plural dan Multikultural, Bukan Etnosentris!

MABM Adalah Organisasi yang Plural dan Multikultural, Bukan Etnosentris!

Ketua MABM Provinsi Kalbar, Chairil Effendy memberilan sambutanya pada Musda MABM Mempawah ke III di Aula Wisma Candramidi, Selasa (21/1/2020)

LensaKalbar – Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) bukanlah organisasi yang mengembangkan paham etnosentris!. Tapi, suatu organisasi yang plural dan multikultural. Sebab, Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam kebudayaan.

Ihwal tersebut ditegaskan langsung oleh Ketua MABM Provinsi Kalbar, Chairil Effendy isaat memberikan sambutannya pada Musda DPD MABM Mempawah ke III di Aula Wisma Candramidi, Selasa (21/1/2020).

Indonesia, menurut dia, sejak dulu dan asal usulnya merupakan bangsa yang sangat plural. Budaya menghormati dan toleransi satu dengan lainnya, itulah ciri khas bangsa Indonesia.

“Bangsa yang plural dan multikutural itulah kekuatan kita,” ujarnya.

Apabila kita menafikan pluralitas, maka sama saja kita menafikan karakter bangsa Indonesia. Olehkarenanya, dia berpendapat bahwa wajib bagi semua untuk mengembangkan suatu organisasi apapun itu. Baik itu, organisasi madura, dayak, melayu, dan lainnya.

“Penting untuk kita sadari bersama, bahwa kita hidup saling berdampingan dan berempati dengan yang lainnya, karena itu adalah kekuatan bangsa kita yang plural dan multikultural. Tentunya ini tetap dapat kita jaga dan bangun secara bersama-sama,” tuturnya.

Dirinya optimis bahwa masyarakat Mempawah adalah masyarakat yang plural dan multikultural. Sebab, Mempawah dibangun dengan rasa cinta dan kasih sayang oleh para pemimpinnya.

Nah, begitu juga dengan MABM Mempawah diharapkannya dapat melahirkan pemimpin yang baik, plural, dan multikultural. Dan paling pentingnya lagi, kata dia, dapat bersinergi dengan program pemerintah daerah.

Misalnya, di era kepemimpinan Gubernur Sutarmidji dan Wakil Gubernur Ria Norsan. Keduanya bertekad melahirkan desa mandiri di 14 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Kalbar.

Nah, tentunya MABM dapat mensinergikan program tersebut dan mendorongnya dengan ide dan inovasi baru agar percepatan desa mandiri dapat tercapai,” kata dia.

Meskipun diakuinya, ihwal tersebut tidak semudah membalik telapak tangan. Namun, dengan bersinergi. Dia yakin target Gubernur  dan Wakil Gubernur Kalbar mencetak 400 desa mandiri di Provinsi Kalbar dapat tercapai dalam masa kepimpinannya.

“Kuncinya adalah sinergitas. Saya yakin target 400 desa mandiri dapat tercapai,” pungkasnya. (Dex)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here