Breaking News
light_mode

2020 Sintang-Serawai-Ambalau Transportasi Darat, Ini 4 Jembatan Prioritas Bupati Jarot

  • calendar_month Ming, 18 Nov 2018
  • comment 0 komentar

LensaKalbar – “2020 ruas jalan Serawai -Ambalau sudah harus tembus menggunakan kendaraan roda empat,” ucap Bupati Sintang, Jarot Winarno, saat memberikan sambutanya pada Peresmian Puskesmas Kemangai, di Kecamatan Ambalau, Kabupaten Sintang, Selasa (13/11/2018) lalu.

Kala itu, Bupati Sintang, Jarot Winarno didampingi Kepala Dinas Kesehatan Sintang, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sintang, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sintang, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan UKM Sintang, dan rombongan lainya melakukan peresmian Puskesmas Desa Nanga Kemangai.

Dari pusat Kecamatan Serawai menuju Desa Nanga Kemangai, Kecamatan Ambalau, orang nomor satu di Bumi Senentang itupun lebih memilih menggunakan jalur transportasi darat. Padahal kondisi ruas jalan dan jembatan dari Serawai menuju Ambalau dalam kondisi yang sangat memperihatinkan.

Dengan tekad yang penuh keyakinan, Bupati Jarot pun berhasil tiba di ibu kota Kecamatan Ambalau dengan mobil dinasnya KB 1 E. Sementara rombongan yang berada di belakangnya mengalami kendala ketika melintasi wilayah Bukit Tinggi, Kecamatan Ambalau.

Pantauan dilapangan, kendaraan roda empat Satpol PP Sintang saat melakukan pengawalan perjalanan Bupati Sintang menembus Kecamatan Ambalau melalui jalur transportasi darat terpaksa harus terhenti, karena kondisi ruas jalan yang menanjak dan berstruktur tanah membuat kendaraannya amblas. Beruntung kondisi itu dapat diatasi dengan cepat, sehingga rombongan pun dapat tiba menyusul kendaraan KB 1 E, di Desa Nanga Kemangai.

Mengapa harus transportasi darat? Jarot mengaku ingin mengetahui kondisi rill infrastruktur jalan dan jembatan dari Serawai hingga Ambalau. Dengan transportasi darat lah dirinya dapat mengambil langkah kongkrit dalam mengatasi persoalan infrastruktur dasar tersebut.

Jembatan Nyange

Buktinya, ada empat titik jembatan dari ruas Jalan Serawai menuju Ambalau yang mesti ditangani secara prioritas.

Keempat jembatan itupun, adalah:

  • Jembatan Nyange
  • Jembatan Ruwe
  • Jembatan Tempe
  • Jembatan Dahange

“Kalau kita tidak lewat darat, kita tidak tahu kondisi rill infrastrukturnya seperti apa,” kata Bupati Jarot.

Olehkarenanya, Jarot memastikan bakal melakukan penanganan prioritas untuk keempat jembatan tersebut. Harapannya, 2020 mendatang Sintang – Serawai – Ambalau dapat dilintasi melalui transportasi darat. Sebelumnya, untuk tiba ke Desa Kemangai, Kecamatan Ambalau harus menggunakan jalur transportasi air.

“Target saya 2020 kendaraan roda empat sudah bisa melintas dari ruas jalan Serawai menuju Ambalau. Untuk penanganan jembatan Nyange kita anggarkan Rp3.5 Miliar,” ucapnya.

Kemudian, tambah Jarot, kondisi rill infrastruktur dasar di Kabupaten Sintang telah disampaikannya langsung kepada Gubernur Kalbar beberapa waktu lalu.

Hasilnya, Pemerintah Provinsi Kalbar berkomitmen di tahun anggaran 2019 melakukan pembangunan ruas jalan Simpang Medang – Serawai dan Sintang – Semubuk.

“Untuk ruas jalan, tahun depan mulai digarap. Tahun ini pemerintah sedang menyelesaikan ruas Jalan Nanga Mau menuju Nanga Tebidah,”ungkap Bupati Jarot.

Sementara, Kepala Bidang Drainase dan Jembatan, Dinas Pekerjaan Umum Sintang, Aef Sutardi mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Sintang pada tahun anggaran 2019 mendatang akan membangun dan melakukan penyempurnaan infrastruktur jalan dan jembatan Serawai menuju Ambalau.

Untuk jembatan Nyange telah disiapkan dana Rp.3.5 Miliar dengan bentang jembatan 30 meter. Sementara jembatan Ruwe disiapkan dana sebesar Rp4 Miliar dengan bentang jembatan 30 meter.

“Untuk jembatan Tempe dan Dahange tinggal tahap penyempurnaan saja. Untuk ruas jalanya dilakukan secara bertahap,” ungkap Aef Sutardi.

Aef mengatakan saat ini keempat jembatan tersebut sudah masuk asistensi desain teknis. “Asistensi desain teknisnya sedang dikoreksi pihak kementrian. Karena sumber dana penanganan keempat jembatan itu menggunakan Dana Alokasi Umum (DAU),” katanya.

Seperti diketahui, Desa Nanga Kemangai merupakan ibu kotanya Kecamatan Ambalau. Jika ditarik lurus dari pusat Kabupaten Sintang berjarak 138 Km. Pada umumnya untuk sampai ke desa tersebut menggunakan transportasi air. Jika melalui transportasi darat akan memakan waktu kurang lebih 11 jam dengan kondisi jalan yang masih berstruktur tanah. (Dex)

  • Penulis: lk-02 lk-02

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Istri Panglima TNI Apresiasi UMKM Center

    Istri Panglima TNI Apresiasi UMKM Center

    • calendar_month Rab, 28 Sep 2022
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Ketua Dharma Pertiwi Pusat, Hetty Andika Perkasa berkunjung ke Dekranasda Kota Pontianak di Gedung UMKM Center, Rabu (28/9/2022). Kunjungan istri Panglima TNI Andika Perkasa ke Gedung UMKM Center untuk melihat produk-produk kerajinan tangan dan membeli beberapa di antara produk khas Kalbar yang ditampilkan di sana. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyambut kedatangan […]

  • Sanggau Membara, 7 Ruko Hangus Terbakar

    Sanggau Membara, 7 Ruko Hangus Terbakar

    • calendar_month Jum, 11 Agu 2017
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Sebanyak, tujuh unit rumah toko (Ruko) di kawasan padat penduduk di kelurahan beringin hangus terbakar, Jumat (11/8) sekitar pukul 07.30 WIB. Api yang diduga bermula dari koresleting listrik rumah makan yang menjual mie tiaw. Api dengan cepat merambat lantaran hampir seluruh bangunan terbuat dari kayu. Satu di antara pemilik ruko, Aan, mengaku ketika […]

  • Desember, Bantuan Dana Hibah Pasca Banjir Cair
    OPD

    Desember, Bantuan Dana Hibah Pasca Banjir Cair

    • calendar_month Sen, 20 Nov 2023
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang, Abdul Syufriadi, mengungkapkan bahwa bantuan dana hibah rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) diharapkan akan dicairkan pada awal bulan Desember. Dana tersebut akan digunakan untuk memperbaiki kerusakan beberapa jembatan yang rusak akibat bencana alam banjir di Kabupaten Sintang. “Sintang akan […]

  • Dampak Pembangunan PLBN, Melkianus Ingatkan Warga Perbatasan Tak Jual Lahannya

    Dampak Pembangunan PLBN, Melkianus Ingatkan Warga Perbatasan Tak Jual Lahannya

    • calendar_month Jum, 25 Okt 2019
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Pemerintah Pusat (Pempus) memastikan pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Sei Kelik, Desa Jasa, Kecamatan Ketungau Hulu di tahun anggaran 2020. Tentunya pembangunan ini bakal berdampak pada tingkat perkenomian masyarakat setempat. Banyak yang diuntungkan ketika PLBN berdiri di wilayah itu. Terutama nilai jual lahan milik warga setempat bakal naik. Tetapi, masyarakat setempat diminta […]

  • 330 Guru Ngaji Tradisional Pontianak Terima Bantuan Operasional

    330 Guru Ngaji Tradisional Pontianak Terima Bantuan Operasional

    • calendar_month Sen, 3 Apr 2023
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Jika sebelumnya Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak memberi bantuan dana operasional kepada kader Posyandu dan petugas fardhu kifayah, kali ini bantuan diberikan kepada 330 orang guru ngaji tradisional yang diserahkan secara simbolis oleh Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono. Masing-masing guru ngaji mendapatkan uang sejumlah Rp1,8 juta. “Guru ngaji memberikan pemahaman yang baik dari […]

  • Hak Mutlak Masyarakat Awasi Dana Desa

    Hak Mutlak Masyarakat Awasi Dana Desa

    • calendar_month Sel, 12 Jul 2022
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Masyarakat di desa diminta untuk selalu berperan aktif dalam mengawasi penggunaan alokasi dana desa (ADD) dan dana desa (DD). Lantaran itu adalah hak mutlak bagi masyatakat desa, sehingga apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi atau terealisasikan. Ihwal inipun diungkapkan Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Santosa, […]

expand_less