
LensaKalbar – Wakil Bupati Mempawah, H Muhammad Pagi mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah bersama Menteri Dalam Negeri RI, Selasa (30/8/2022).
Rakor inflasi yang digelar melalui Zoom Meeting berlangsung di Balai Junjung Titah, Kantor Bupati Mempawah yang dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) Mempawah, H Ismail, Kapolres Mempawah, AKBP Fauzan Sukmawansyah, Dandim 1201/Mph Letkol Daru Cahyo Alam dan pihak-pihak terkait lainnya.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan, diperlukan langka antisipatif dalam mengantisipasi inflasi yang cukup tinggi.
Sebab, kata Mendagri, terdapat beberapa negara yang terkena imbas cukup besar, seperti pengganguran hingga krisis politik. Tentunya efek tersebut membuat suatu negara mengalami kemunduran.
Karenanya, Mendagri menilai bahwa inflasi terjadi salah satunya, disebabkan adanya pandemi Covid 19, dimana seluruh kepala negara menghadapi krisis kesehatan di seluruh dunia. Termasuk di Indonesia.
“Tetapi kuita termasuk negara yang berhasil mengendalikan pandemi dan krisis ekonomi sebagai dampaknya,” ungkap Mendagri.
Tito mengatakan, Indonesia terdampak kepada sistem perekonomian dunia, faktor lainnya adalah perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina, yang mengakibatkan peningkatan harga komoditas energi di dunia serta peningkatan bahan pangan dunia karena terganggunya sistem suplai.
Akibatnya, kata Mendagri, biaya hidup lebih tinggi, karena pemerintah pusat berupaya meredam dengan memberikan subsidi. “Tapi, kenaikan harga BBM dunia membuat subsidi di luar proyeksi yang telah ditetapkan oleh pemerintah, sehingga perlu bersama-sama kita tangani,” pungkasnya. (Dex)