
LensaKalbar – Senin sore, 3 Maret 2025, di Pendopo Bupati Sintang, Pemerintah Kabupaten Sintang menggelar acara pisah sambut kepemimpinan, melepas H. Jarot Winarno-Melkianus dan menyambut Gregorius Herkulanus Bala-Florensius Ronny sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sintang periode 2025-2030.
Acara ini bukan sekadar seremonial, tetapi juga momentum refleksi dan harapan bagi masa depan Sintang.
Dihadiri oleh Forkopimda, Sekda Sintang Kartiyus, jajaran OPD, instansi vertikal, camat, lurah, ormas, serta tokoh agama dan masyarakat, suasana penuh dengan semangat kebersamaan.
Bupati Sintang, Gregorius Herkulanus Bala dalam sambutannya mengibaratkan Sintang sebagai “Motor Bandong” yang membutuhkan kekompakan semua pihak untuk melaju ke depan.
“Kami bukan orang yang sempurna, tapi kami akan bekerja sebaik mungkin untuk Sintang. Kami akan terus belajar, bertanya, dan berkomunikasi dengan siapa saja demi kepentingan masyarakat,” tegas Bupati Bala.
Komitmen Bupati Bala terlihat jelas. Ia bertekad membawa dana pusat ke Sintang untuk mendorong pembangunan, khususnya dalam sektor pendidikan.
Dengan efisiensi anggaran, Bupati Bala berencana membangun gedung sekolah yang lebih layak, memastikan setiap anak di Sintang mendapatkan akses pendidikan berkualitas.
Olehkarenanya, Bupati Bala juga mengajak seluruh elemen masyarakat mendukung program makan bergizi gratis, karena investasi pada kesehatan dan gizi anak-anak adalah investasi bagi masa depan daerah.
Di tempat yang sama, Sekda Kartiyus mengingatkan ASN agar segera beradaptasi dengan gaya kepemimpinan baru.
“Bupati dan Wakil Bupati adalah nakhoda, ASN adalah pendayungnya. Mari kita bersinergi, menjaga komunikasi, dan bersama-sama membawa Sintang ke arah yang lebih maju,” pesan Sekda Kartiyus.
Sementara itu, Melkianus, yang telah mendampingi Bupati Sintang Jarot Winarno selama 2 tahun, 6 bulan, dan 6 hari, mengucapkan terima kasih atas kerja sama semua pihak.
Melkianus percaya bahwa di era pemerintahan Bala-Ronny akan mampu melanjutkan pembangunan Sintang dengan baik.
Kemudian, pesan penuh makna juga disampaikan Milton Crosby, mantan Bupati Sintang 2005-2015.
Ia menegaskan bahwa pemimpin bukan hanya pembuat kebijakan, tetapi juga penyelesai masalah dan pengayom masyarakat.
“Tidak semua masalah harus diselesaikan secara formal. Terkadang, pendekatan informal lebih efektif. Pemimpin adalah mereka yang hadir di tengah rakyatnya, mendengar, dan bertindak demi kesejahteraan bersama,” ungkapnya.
Pergantian kepemimpinan ini bukan sekadar serah terima jabatan, tetapi tonggak harapan baru bagi Sintang. Dengan sinergi antara pemerintah, ASN, dan seluruh elemen masyarakat, Sintang diharapkan terus berkembang menjadi daerah yang maju, harmonis, dan sejahtera. (Dex)