Breaking News
light_mode

Selain Malas Ditanam, Petani Bingung Akses ke Pangsa Pasar

  • calendar_month Sel, 2 Apr 2019
  • comment 0 komentar

LensaKalbar – Kendati Sintang memiliki luas wilayah yang sama dengan Provinsi Jawa Barat, tetap saja masih ada yang kurang di mata Bupati Sintang, Jarot Winarno. Terutama, soal luas lahan persawahan dan minimnya petani melakukan tanam.

Tentunya, berdampak pada hasil tanam. “Kurang luas ya, bahkan belum semuanya bisa panen 2 sampai 3 kali dalam setahun. Kita hanya mampu panen satu kali dalam setahun. Penyebabnya karena kurang ditanam,” ungkap Bupati Jarot usai melakukan panen perdana lahan sawah seluas 40 hektar milik Kelompok Tani Leboi Mekar di Desa Pengkadan Sungai Rupa, Kecamatan Dedai, Selasa (2/4/2019).

Mirisnya, kata Jarot, sekali panen hanya mampu 2 sampai 3 ton saja perhektarnya. “Kalau dibandingkan dengan Jawa jauh sekali, karena mereka di Jawa mampu menghasilkan 5 sampai 6 ton perhektarnya,” ujarnya.

Luas lahan persawahan Sintang, menurut Jarot, hanya 7.700 hektar. Meskipun demikian, petani tetap harus semangat. Apalagi ada kendala, diharapkan jangan ragu-ragu menyampaikannya.

“Kita tambah luas tanamnya, dan coba-coba sering di tanam dengan metode pemupukan yang lebih baik dan produktif,” ujarnya.

Yang menjadi kendala saat ini adalah soal memasarkan hasil pertanian. Ditambah lagi problem infrastruktur dasar seperti jalan yang masih  rusak. Untuk kualitas, tambah Jarot, Kelompok Tani Leboi Mekar dan lainnya dinilai dapat bersaing di pasar. Terutama padi beras hitam dan merah.

Sayangnya, belum dikemas dengan baik. Untuk itulah, Jarot meminta penyuluh pertanian di Kecamatan Dedai dan Disperindakop Sintang agar memberikan pendampingan secara intens. Terutama soal packingannya.

“Coba kita packing yang bagus dan buat merk bagus juga. Misalnya merk ‘Leboi Mekar Kaki Bukit Natai’, karena yang di Tawangsari itu berasnya dikemas dengan merk ‘Tawangsari Kaki Bukit Kujau’. Harganya Rp12.000,- perkilonya. Itu laku dijual di Sintang,” sarannya.

Di tempat yang sama, Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Dedai, Subarman menjelaskan bahwa luas lahan sawah milik Kelompok Tani Leboi Mekar ini seluas 40 hektar dengan empat varietas padi. Seperti padi hitam, padi merah, padi ciherang, dan padi lokal. Masa penanamannya pun dilakukan sejak November 2018 lalu.

“Hasil panennya diperkirakan  kurang lebih 16 ton,” katanya.

Menurutnya, pertanian sawah di Desa Pengkadan Sungai Rupa ini sudah dilakukan sejak lama, namun yang menjadi kendala para petani adalah persoalan pupuk. Bukannya langka, tapi kondisi infrastruktur jalan yang kurang memadai sehingga  panennya hanya satu kali dalam setahun.

“Selain pupuk, kita juga ada ancaman hama tikus maupun walang sangit. Tapi dapat diatasi dengan bantuan UPT,” pungkasnya. (Dex)

  • Penulis: lk-02 lk-02

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Jadilah Guru yang Handal dan Inovatif

    Jadilah Guru yang Handal dan Inovatif

    • calendar_month Jum, 26 Jul 2019
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan meminta mahasiswa Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) PGRI Pontianak yang akan melakukan magang 3 di sekolah Kota Pontianak harus bisa beradaptasi dengan lingkungan sekolah ditempatkan. Dengan kondisi Kota Pontianak yang majemuk tentu setiap sekolah akan berisikan siswa yang majemuk. Artinya dari semua suku etnis ada di sekolah […]

  • Apresiasi Peran Penting DWP Jaga Ketahanan Keluarga

    Apresiasi Peran Penting DWP Jaga Ketahanan Keluarga

    • calendar_month Kam, 22 Des 2022
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Tepat hari ini, Dharma Wanita Persatuan (DWP) telah genap berusia 23 tahun sejak didirikannya pada 21 Desember 1999 silam. Di Kota Pontianak sendiri peran DWP dinilai vital dalam memajukan sumber daya manusia. Sudah banyak kontribusi yang dipersembahkan DWP Kota Pontianak bagi kemajuan daerah. Prestasi demi prestasi pun diraih, baik tingkat provinsi hingga nasional. […]

  • Pemerintah Umumkan 10 Besar Peserta Syamebara Monumen Garuda 2024
    OPD

    Pemerintah Umumkan 10 Besar Peserta Syamebara Monumen Garuda 2024

    • calendar_month Sel, 29 Okt 2024
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Panitia Sayembara Monumen Garuda Tahun 2024 mengumumkan 10 besar peserta yang dianggap lolos ke tahap selanjutnya pada Sayembara Monumen Garuda, Senin (28/10/2024). Ketua Panitia Sayembara Monumen Garuda, Merlia Sari menyampaikan bahwa setelah melalui Rapat Penjaringan Karya Sayembara Gagasan Masterplan Monumen Garuda, maka pihaknya melakukan pengumuman 10 besar peserta yang berhasil melalui tahap penjaringan […]

  • Antisipasi Penyebaran Covid-19, Wali Kota Himbau Salat Ied di Rumah

    Antisipasi Penyebaran Covid-19, Wali Kota Himbau Salat Ied di Rumah

    • calendar_month Rab, 13 Mei 2020
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda Kota Pontianak, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menghimbau untuk tidak menyelenggarakan Salat Ied pada Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah tahun ini. Hal itu sebagaimana diungkapkan Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono. “Idul Fitri tahun ini, Salat Ied kita tiadakan, masyarakat juga kita himbau untuk Salat Ied […]

  • Pemekaran Jangan Karena Jabatan!

    Pemekaran Jangan Karena Jabatan!

    • calendar_month Sel, 20 Agu 2019
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Substansi dari pemekaran daerah adalah upaya mengejar keadilan, peluang yang sama, dan percepatan dalam memperoleh hak-hak akan pelayanan. Hal itu ditegaskan Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan di sela peresmian Desa Persiapan Sungai Enau A Kecamatan Kuala Mandor B, Selasa (20/8/2019). Muda menuturkan, pemekaran daerah termasuk pemekaran desa merupakan bentuk perjuangan dengan sasaran yang […]

  • Waduh, Baru 172 Desa di Sintang yang Teraliri Listrik

    Waduh, Baru 172 Desa di Sintang yang Teraliri Listrik

    • calendar_month Kam, 31 Jan 2019
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Berdasarkan data PT PLN (Persero) di Kabupaten Sintang tercatat hanya 369 desa. Padahal jumlah desa di Sintang sebanyak 391 desa yang tersebar di 14 kecamatan. Dari 369 desa yang terdata di PT PLN (Persero). Hanya ada 172 desa yang sudah teraliri listrik. Sisanya belum. Kondisi itupun lagi-lagi terkendala dengan anggaran yang begitu minim. […]

expand_less