LensaKalbar – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sintang, Kartiyus, angkat bicara soal maraknya kendaraan berplat luar Kalimantan Barat (non-KB) yang lalu lalang di wilayah Kalbar.
Sekda Kartiyus menyebut fenomena ini sudah lama menjadi keresahan pemerintah daerah karena berdampak langsung pada hilangnya potensi pendapatan dari sektor pajak kendaraan bermotor.
“Memang benar, dari dulu ini jadi keluhan kita. Kendaraan yang beroperasi di Kalbar justru lebih banyak yang menggunakan pelat luar dibandingkan pelat KB. Ini merugikan kita, karena mereka bayar pajaknya di daerah asal, sementara mereka beraktivitas di sini,” ujar Sekda Kartiyus usai menghadiri Musrenbang RPJMD dan RKPD Kabupaten Sintang di Pendopo Bupati Sintang, Jumat (11/4/2025).
Menurut Sekda Kartiyus, kondisi ini sangat tidak adil bagi Kalimantan Barat. Pasalnya, kendaraan-kendaraan plat luar itu tetap menggunakan fasilitas dan infrastruktur daerah seperti jalan, namun tidak menyumbang pendapatan pajak bagi Kalbar.
“Mereka pakai jalan di sini, tapi tidak bayar pajak di sini. Plat B dan plat-plat non-KB itu bukan dari Kalbar, jadi daerah kita dirugikan karena potensi pajaknya lari ke provinsi asal mereka,” tegas Sekda Kartiyus.
Olehkarenanya, Sekda Kartiyus mengusulkan langkah ekstrem guna menekan fenomena tersebut. Menurutnya, kendaraan yang tetap bersikukuh menggunakan plat luar namun beroperasi di Kalbar secara rutin, seharusnya dikenakan pajak ganda.
“Kalau mau lebih keras, menurut saya, perlu dipertimbangkan agar mereka dikenakan pajak dua kali, satu di daerah asal, satu lagi di sini, karena mereka berkeliaran di Kalbar,” tegas Sekda Kartiyus.
Pernyataan ini muncul sebagai dukungan terhadap langkah Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, yang sebelumnya mengimbau agar semua kendaraan pelat luar yang beroperasi secara tetap di Kalbar segera melakukan mutasi kendaraan menjadi plat KB.
“Saya sangat setuju dengan Pak Wagub. Sudah saatnya semua kendaraan yang menetap dan digunakan di Kalbar ini segera dimutasikan ke plat KB. Itu langkah paling fair dan adil,” pungkas Sekda Kartiyus. (Dex)
