Polres Sintang Siaga! Kekuatan Lintas Instansi Dikerahkan Hadapi Ancaman Bencana Hidrometeorologi
- calendar_month 9 jam yang lalu
- comment 0 komentar

LensaKalbar – Menghadapi meningkatnya potensi banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem pada akhir tahun, Polres Sintang mengerahkan kekuatan penuh melalui Apel Kesiapsiagaan Bencana di halaman Mapolres Sintang, Rabu (5/11/2025).
Kesiapan lintas instansi ini menjadi penegasan bahwa penanganan bencana di Kabupaten Sintang tidak akan dilakukan setengah-setengah.
Apel dipimpin Kabagops Polres Sintang, Kompol F. Dedy Siregar selaku Inspektur Apel. Turut hadir jajaran Forkopimda dan instansi kunci penanganan bencana, antara lain Kasatpol PP, Danki Yon C Satbrimobda Polda Kalbar, Pasiops Kodim 1205/Sintang, perwakilan BPBD, Basarnas, dan Manggala Agni.
Unsur Polri, TNI, Satpol PP, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, dan personel gabungan lainnya menjadi peserta apel lengkap dengan armada, alat evakuasi, dan sarana dukungan.
Dalam amanat Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. yang dibacakan Inspektur Apel, ditegaskan bahwa ancaman bencana hidrometeorologi tidak bisa dianggap ringan.
BNPB mencatat 2.606 bencana sejak awal tahun hingga 19 Oktober 2025, didominasi 1.289 banjir dan 544 cuaca ekstrem, disusul kebakaran hutan dan lahan serta tanah longsor. Dampaknya mencengangkan: 361 jiwa meninggal, 5,2 juta warga terpaksa mengungsi.
“Bencana bukan hanya persoalan korban dan kerugian. Tapi meninggalkan trauma, memutus aktivitas sosial, bahkan melemahkan sendi kehidupan masyarakat. Karena itu, kesiapsiagaan bukan pilihan, tetapi keharusan,” tegas Kapolri dalam amanatnya.
Sementara itu, BMKG melaporkan 43,85 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan, dengan puncak diprediksi berlangsung November 2025–Januari 2026. Kondisi ini diperkuat fenomena La Niña yang diperkirakan muncul hingga Februari 2026, yang dapat meningkatkan curah hujan di atas normal, termasuk di Kalimantan.
Situasi tersebut membuat koordinasi lintas sektor menjadi kunci. Polres Sintang menegaskan komitmen mempercepat respons darurat, memastikan kesiapan personel dan peralatan, hingga langkah mitigasi berbasis kampung-kampung rawan banjir dan longsor.
“Bayangan bencana harus dihadapi dengan kesiapan, bukan kepanikan. Kita siaga sejak dini, bergerak kalau situasi meminta,” tegas Kompol Dedy. (kominfo/LK1)
- Penulis: Zainuddin

Saat ini belum ada komentar