LensaKalbar – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sintang Lindra Azmar berharap dukungan semua pihak dalam memajukan pendidikan. Pemerintah kabupaten Sintang sendiri sangat menaruh perhatian bidang pendidikan.
Lindra mencontohkan banyak sekolah di Sintang, belum terhubung akses dengan baik. Murid berangkat ke sekolah terpaksa melintasi medan berat. Kemudian ada juga yang harus melintasi jalur air untuk menuju sekolah.
Karena itu, Lindra dalam banyak kesempatan kerap berkoordinasi dengan kepala desa. Dengan harapan alokasi dana desa maupun dana desa bisa membantu membangun infrastruktur untuk menunjang pendidikan.
“Saya sering menyampaikan minta dukungan para kades bisa membantu membangun akses untuk kelancaran para murid ke sekolah. Misal membangun jalan setapak, tapi bukan membangun fasilitas sekolahnya, ” kata Lindra, kemarin.
Menurut Lindra membangun fasilitas sekolah tetap menjadi tanggungjawab penuh dinas pendidikan. Pembangunan penunjang pendidikan dari ADD atau dana desa yakni diluar lingkungan sekolah. “Saya sampaikan cukup depan pagar, kalau sudah di dalam lingkungan sekolah tanggungjawab kami, ” kata Lindra.
Ia menambahkan akses pendidikan ke sekolah yang sulit memang menjadi persoalan serius. Terutama murid yang harus menempuh jalur sungai untuk datang ke sekolah. Kondisi demikian yang menjadi kekhawatiran adalah masalah keselamatan.
Menurut dia, kedepan pihak sekolah akan diupayakan bisa membantu memfasilitasi. Begitu juga dengan masyarakat. Sehingga sistim motoris, bisa berjalan. Tentu dengan mempertimbangkan masalah keselamatan.
“Masalah demografi tidak bisa kita hindari. Anak harus berangkat sekolah lewat jalur air sebetulnya tidak kita inginkan. Namun akses belum terhubung bila tidak lewat jalur air, ” kata Lindra.
Ia mengatakan wilayah yang muridnya berangkat ke sekolah lewat air seperti di Serawai. Namun daerah kecamatan lain juga ada kondisinya serupa.
