LensaKalbar – Arah kebijakan Pemerintah Kabupaten Sintang ke depannya, harus sesuai dengan keadaan saat ini. Yakni memfokuskan pada pemulihan perekonomian pascapandemi Covid-19, meskipun situasi dan kondisinya sampai hari ini melandai.
”Sudah mestinya program ke depan memprioritaskan penanganan permasalahan yang terjadi pada kondisi saat ini. Artinya, pemerintah harus fokus dalam pemulihan perekonomian,” kata anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Kusnadi, Senin (4/7/2022).
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini berpendapat, selama pandemi Covid-19, pertumbuhan perekonomian di Kabupaten Sintang terus mengalami penurunan. Kondisi ini terjadi di semua sektor, tanpa terkecuali. Karenanya, kata Kusnadi, dalam hal ini sangat perlu program-program berbasis pemulihan ekonomi diprioritaskan.
Olehkarenanya, Kusnadi menyarankan kepada pemerintah daerah harus melakukan langkah-langkah strategis dan taktis, apalagi masa kepemimpinan di periode ini terbilang singkat yakni 2019-2024.
”Pemulihan perekonomian, pembinaan UMKM, program-program berdampak langsung kepada masyarakat berpenghasilan rendah harus berjalan maksimal,” saran Kusnadi.
Kendati demikian, Kusnadi tidak memungkiri kondisi keterbatasan anggaran yang terjadi di postur ABPD saat ini. Namun, diharapkannya pemerintah dapat mengambil langkah-langkah atau program yang berdampak langsung ke masyarakat, sehingga apa yang menjadi harapan kita bersama dapat terwujud, terutama meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Tak hanya itu, kata Kusnadi, pemerintah daerah diminta agar memperhatikan kondisi infrastruktur dasar, khususnya di Kecamatan Serawai dan Kecamatan Ambalau seperti jalan, jembatan, pendidikan, kesehatan, dan lainnya.
Sebab, ungkap Kusnadi, ketika dirinya melakukan reses beberapa waktu lalu, banyak persoalan utama yang dikeluhkan masyarakat khusus di daerah pemilihannya ini.
“Rata-rata yang aspirasi yang disampaikan masyarakat itu soal infrastruktur jalan dan jembatan, pendidikan, dan kesehatan. Nah, yang paling fenomenal terjadi di 14 kecamatan yang ada di kabupaten ini, yakni soal harga TBS terjun bebas, sedangkan harga pupuk terus naik,” pungkas Kusnadi, wakil rakyat dari Dapil Kecamatan Serawai dan Kecamatan Ambalau. (Dex)