Mendagri Tito Beberkan Dampak dan Peluang untuk IKN
- calendar_month Rab, 19 Feb 2020
- comment 0 komentar

LensaKalbar – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah memutuskan Ibu Kota Negara akan dipindah dari Jakarta ke Kalimantan Timur.
Dengan pindahnya ibu kota ke Kalimantan Timur, menjadi peluang besar untuk memajukan masyarakat di Kalimantan Timur dan secara umum seluruh Pulau Kalimantan.
“Nah, peluang yang ditangkap lagi adalah adanya keputusan Bapak Presiden untuk memindahkan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur. Inilah peluang yang sangat penting sekali untuk masyarakat Kalimantan,” kata Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian usai menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Regional Kalimantan di Kota Pontianak, Rabu (19/2/2020).
Sebab dengan pindahnya ibu kota lanjut Tito, sekitar 1,5 juta orang akan pindah ke Kalimantan. Hal itu akan menggerakan roda perekonomian. Yang pindah, membutuhkan banyak hal, mulai dari makannya, sekolah dan tempat tinggal.
“Ini akan menciptakan multiplayer effect yang luar biasa,” ujarnya.
Konektivitas pembangunan, kata Tito, akan tercipta. Apalagi, kedutaan-kedutaan negara sahabat pun akan pindah di ibu kota negara yang baru. Konektivitas transportasi juga bakal meningkat lewat bandara dan pelabuhan. Akan banyak penerbangan langsung dari berbagai negara ke Kalimantan.
“Otomatis bukan hanya Kaltara, Kalbar, Kalteng, Kalsel atau Kaltim yang akan terdongkrak tapi daerah sekitarnya juga akan terdongkrak, pertanian perkebunan, sekolah dan lain-lain, seperti jalan, akan terbangun, karena kebutuhan,” kuncinya. (LK/ril)
- Penulis: Zainuddin
Saat ini belum ada komentar