LensaKalbar – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kalbar dan DPD Wirausaha Muda Nusantara Indonesia (WIMNUS) Kalbar menggelar seminar motivasi nasional dengan tema “Winning In Disruptive Era”, di ballroom hotel My Home Sintang, Selasa (7/5/2019).
Tatkala mewakil Ketua DPD KNPI Kalbar membuka seminar motivasi nasional, Ketua DPD KNPI Sintang, Supriyadi mengaku miris dengan perkembangan anak muda saat ini. Pasalnya anak muda zaman sekarang menghabiskan waktu hanya untuk hura-hura tanpa memikirkan bagaimana menata masa depannya.
Bahkan menurut dia, salah satu penyebab kemiskinan adalah tidak produktifnya pemuda khususnya mahasiswa yang hanya bertujuan belajar di kampus kemudian melamar pekerjaan. Olehakrenanya, kegiatan seminar nasional yang di inisiasi oleh DPD WIMNUS dan DPD KNPI Kalbar dinilainya sudah tepat. Apalagi sasaranya adalah pelajar dan mahasiswa.
“Saya harap seminar ini dapat merubah pola pikir anak muda masa kini untuk lebih kreatif dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan sehingga dapat sukses di usia muda,” ujarnya.
Dihadapan ratusan pelajar dan mahasiswa yang jadi pada seminar motivasi nasional, Supriyadi menyebutkan bahwa kunci utama menuju sukses adalah keberanian.
“Negeri ini butuh anak muda yang berani, omong kosong kesuksesan datang dengan sendirinya tanpa dijemput dan diraih dengan keberanian. Mari jemput impian dengan meninggalkan sikap yang tidak berguna,” tegasnya.
Olehkarenanya, Supriyadi mengajak generasi muda Sintang untuk mengembangkan potensi dan harus berani bertindak. Bukan hanya mengandalkan ijazah sekolah dan sarjana setelah lulus.
“Anak muda harus mandiri, memiliki mental yang kuat dan mampu merubah pola pikir. Anak muda juga harus punya mimpi yang besar untuk menjadi seorang yang sukses,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Ketua DPD WIMNUS Kalbar, Dede Kurniawan mengatakan, meski organisasinya masih baru pihaknya berkomitmen untuk berkontribusi pada anak muda generasi milenial. Mengingat, disatu sisi milenial menjadi momok bagi banyak orang. Namun disi lain generasi milenial diincar oleh banyak pihak untuk berkontribusi diberbagai bidang.
“Menurut kita, generasi sekarang dibagi tiga, yakni kelas atas, kelas menengah dan kelas bawah. Generasi milenial kelas bawah, ciri-cirinya banyak membicarakan dirinya sendiri. Kelas menengah, selain membicarakan diri sendiri, juga membahas hal-hal yang viral. Dan harapan kami, generasi milenial itu adalah yang pembicaraannya tentang kemandirian dan peradaban,” katanya.
Ia mengatakan, pihaknya mengingingkan generasi milenial di Kalbar yang mandiri. Karena, kita tidak mungkin punya pemimpin tanpa adanya kemandirian. Seseorang yang menjadi pemimpin tidak akan bisa mempunyai integritas tinggi kalau dirinya sendiri tidak mandiri.
“Kemandirian itu bisa dilihat dari banyak hal, termasuk mentalitas termasuk juga ekonomi,” katanya.
Makanya, sambung Dede, Wimnus hadir di Kalbar untuk memberikan kontribusi pada anak-anak muda. Agar, anak muda tidak hanya membicarakan hal-hal yang viral saja. Tetapi, membicarakan hal-hal penting mengenai peradaban.
“Kami berharap melalui acara seperti ini, akan diketahui secara jelas seperti apa kemandirian anak-anak muda,” ucapnya.
Dikatakan Dede, negeri ini dibangun salah satunya oleh anak muda. Narasi-narasi besar yang dibangun oleh anak muda, sudah lama hilang terutama di daerah. Oleh karena itu, dirinya mengajak anak muda nusantara khususnya di Kabupaten Sintang untuk mulai membangun narasi-narasi besar. (Dex)
