Breaking News
light_mode

Kesepakatan Bersama Ditandatangani, Tugu Jam dan Bambu Steril Atribut Budaya dan Agama

  • calendar_month Sel, 5 Feb 2019
  • comment 0 komentar

LensaKalbar – Lantaran ingin Sintang dalam keadaan aman, nyaman, dan kondusif. Masyarakat Tionghoa mengambil sikap dari hati nuraninya yang paling dalam dengan menyepakati Tugu Bambu dan Tugu Jam di Kabupaten Sintang steril dari atribut budaya dan agama.

Langkah itupun mendapat apresiasi tinggi dari Wakil Bupati Sintang, Askiman. Ditambah lagi dengan ditandatanganinya 9 poin kesepakatan bersama terkait hal tersebut.

“Sudah kita sepakati bersama oleh Forkopimda, tokoh agama, tokoh masyarakat, ormas, dan lain-lainya. Artinya, kedua tugu tersebut steril dari atribut budaya dan agama apa pun,” kata Askiman, Senin (4/2/2019).

Sebelumnya, terjadi aksi protes dari oknum yang tidak bertanggungjawab melalui media sosial (medsos) terkait pemasangan lampion di kedua tugu tersebut. Olehkarenanya, dari 9 poin yang disepakati bersama tesebut, salah satunya diminta seluruh postingan – postingan  yang berkaitan dengan lampion, persekusi, suku, dan agama (SARA) dihapus. Apabila dilanggar, maka akan dilakukan tindakan hukum sesuai peraturan perundang – undangan yang berlaku.

“Kalau masih ada, maka tindakan hukum akan diambil. Ini keputusan yang bijak. Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat agar menghentikan postingan di media sosial yang mengandung unsur kebencian kepada kelompok manapun. Gunakan media sosial secara bijak. Hentikan postingan isu SARA yang membawa dampak perpecahan, dan postingan caci maki. Karena itu, bukan budaya Bangsa Indonesia,” ungkapnya.

Pemindahan lampion yang terpasang di kedua tugu tersebut, ungkap Askiman, dilakukan tanpa adanya tekanan dari pihak manapun. “Itu dilakukan dengan kesadaran sendiri meskipun mereka masyarakat Tionghoa sudah ada ijin dari Dinas Lingkungan Hidup,” katanya.

Peristiwa yang terjadi beberapa waktu lalu, kata Askiman, bukan untuk di sesali. Tapi peringatan bagi kita semua untuk mengahargai satu dengan yang lainnya.

“Panitia perayaan tahun baru imlek juga saya lihat terdiri dari multi etnis. Ini sangat membahagiakan karena partisipasi berbagai lapisan masyarakat. Sintang ini rumah kita bersama. Sehingga Sintang dapat selalu harmonis dengan segala perbedaan suku, agama, budaya dan lain-lainnya,” ajak Askiman.

Majelis Agama Konghucu Sintang, Edi Hermanto menyampaikan bahwa Sintang harus harmonis. “Tidak ada perselisihan, masyarakat bisa hidup berdampingan. Mari kita mengembangkan amal kebajikan di dunia. Sabda Nabi Konghucu menjelaskan bahwa manusia dari empat penjuru dunia adalah saudara. Saya berpesan agar masyarakat yang hadir untuk menjaga keamanan di sekitar tempat ini,” katanya. (Dex)

  • Penulis: lk-02 lk-02

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Kampung Caping Bangun Teras Terapung

    Kampung Caping Bangun Teras Terapung

    • calendar_month Sel, 23 Mar 2021
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Caping merupakan benda yang tak asing lagi bagi hampir sebagian masyarakat di Indonesia hingga Asia Tenggara. Berbentuk bundar dengan bagian atasnya berkerucut, caping yang terbuat dari daun mengkuang digunakan sebagai tudung peneduh dari terik sinar matahari. Caping banyak digunakan oleh petani, nelayan hingga masyarakat lainnya. Di Pontianak, sentra pembuatan caping berada di tepian […]

  • SDA Sintang Minim Pengelolaan Pemerintah

    SDA Sintang Minim Pengelolaan Pemerintah

    • calendar_month Jum, 24 Nov 2017
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Hingga saat ini masih minimnya pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) di seantero Kabupaten Sintang. Padahal, keberadaan ‘Bumi Senentang’ dianugerahi kekayaan alam yang luar biasa. Mulai dari sektor perkebunan maupun pertambangan. Ironisnya, ternyata hingga detik ini segala kekayaan itu belum sepenuhnya dinikmati oleh masyarakat. “Misalnya saja sawit, di sini kan banyak pabriknya. Karet juga […]

  • Program JKN-KIS Selamatkan Keluarga Ryan dari DBD

    Program JKN-KIS Selamatkan Keluarga Ryan dari DBD

    • calendar_month Sel, 24 Mar 2020
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Secara umum, masyarakat Indonesia sudah cukup familiar atau mengenal kata DBD. Penyakit yang biasanya disebut Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang sudah terinfeksi virus dengue. Penyakit ini dikenal dengan gejalanya yang khas, diantaranya suhu tubuh yang tinggi atau demam sekaligus nyeri sendi, sakit kepala, otot, […]

  • Berkurban untuk Peduli Sesama, Cafe Sentul Car Wash dan Bonek Khatulistiwa Potong 1 Ekor Sapi dan 2 Kambing

    Berkurban untuk Peduli Sesama, Cafe Sentul Car Wash dan Bonek Khatulistiwa Potong 1 Ekor Sapi dan 2 Kambing

    • calendar_month Ming, 11 Agu 2019
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Hari Raya Idul Adha 1440 Hijriah menjadi ajang berbagi kebaikan bagi sesama. Kali ini, Cafe Sentul Car Wash dan Bonek Khatulistiwa menyembelih satu ekor sapi dan dua ekor kambing. Owner Cafe Sentul Car Wash, Partomuan Batubara berharap distribusi hewan kurban yang dilakukaannya bersama komunitas Bonek Khatulistiwa dapat tepat sasaran, yakni dapat tersampaikan kepada […]

  • Dihadapan Bupati Jarot dan Wabup Melkianus, Sekda Yosepha Pamit Sebagai ASN

    Dihadapan Bupati Jarot dan Wabup Melkianus, Sekda Yosepha Pamit Sebagai ASN

    • calendar_month Sab, 21 Jan 2023
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Dihadapan Bupati Sintang dan Wakil Bupati Sintang. Sekretaris Daerah (Sekda) Yosepha Hasnah menyampaikan bahwa perayaan Natal Oikumene Tahun 2022 di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sintang merupakan perayaan Natal terakhirnya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Sebab, mulai per 1 Mei 2023 dirinya akan masuk purna tugas. “Bapak Bupati dan Wakil Bupati ada beberapa hal yang […]

  • Wako Edi Ajak Kaum Wanita Suarakan Aspirasi

    Wako Edi Ajak Kaum Wanita Suarakan Aspirasi

    • calendar_month Kam, 25 Mei 2023
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyebutkan dari data terbaru yang tercatat di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak, jumlah wanita di Pontianak lebih banyak ketimbang laki-laki. Per tanggal 23 Maret 2023, dari jumlah 673.400 jiwa, terdapat total 339.605 jiwa adalah wanita. Dirinya menilai, dari angka itu, sudah seharusnya peran wanita diperbanyak […]

expand_less