Breaking News
light_mode

Karolin Gagas Seminar MADN Terkait Omnibus Law

  • calendar_month Sab, 29 Feb 2020
  • comment 0 komentar

LensaKalbar – Bupati Landak, Karolin Margret Natasa menghadiri seminar dan lokakarya nasional Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) dengan tema mengubah kehidupan bangsa yang lebih baik melalui Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja yang berlangsung di Hotel Kapuas Palace, Sabtu (29/2/2020).

Kegiatan tersebut dibuka langsung Presiden MADN Drs. Cornelis, MH bersama Gubernur Kalimantan Barat dan Ketua Majelis Pertimbangan MADN, Agustin Teras Narang

Dengan adanya seminar dan lokakarya ini Bupati Landak yang juga menjadi narasumber pada lokakarya tersebut mengatakan selaku organisasi yang bergerak untuk masyarakat adat ini dapat memberikan sumbangsih pemikiran kepada Pemerintah terkait Omnibus Law.

“Melalui seminar dan lokakarya ini kita memiliki kesempatan untuk memperbaiki regulasi yang selama ini mungkin belum berpihak kepada masyarakat adat atau belum cukup jelas membela masyarakat adat. Sehingga kami Mendorong MADN agar melakukan pemetaan terhadap persoalan yang dilapangan dan kaitannya dibidang investasi. Jika ada peluang untuk memperbaiki pembahasan Omnibus Law, dan nanti MADN akan membuat rumusan daftar inventarisir masalah untuk disampaikan juga ke Pemerintah sebagai masukan untuk memperkaya Omnibus Law kita,” ungkap Bupati Landak.

Sebagai pengagas seminar dan lokakarya nasional MADN terkait Omnibus Law ini, Bupati Landak menjelaskan bahwa dengan adanya Omnibus Law ini Pemerintah dapat meningkatkan iklim investasi di Indonesia yang bertujuan untuk mensejahterakan rakyat Indonesia.

“Jadi, Omnibus Law ini adalah keinginan kita untuk meningkatkan investasi, dengan adanya investasi yang meningkat, Kita harapkan kesejahteraan masyarakat meningkat juga. Nah, forum ini adalah dimana kita membahas cara menemukan titik tengahnya agar investasi masuk, masyarakat sejahtera,” terang Bupati Landak.

Salah satu alasan Pemerintah membuat Omnibus Law yakni terlalu banyak regulasi yang dibuat, serta tak jarang pula satu regulasi dengan regulasi lainnya saling tumpang tindih dan menghambat akses pelayanan publik serta kemudahan berusaha.

Presiden MADN, Cornelis dalam sambutannya mengatakan, MADN berperan memberikan dalam memperbaiki regulasi terhadap Omibus Law.

“Jadi yang terpenting adalah MADN memiliki andil dalam merumuskan Omnibus Law tersebut serta memberikan masukan kepada Pemerintah terhadap Omnibus Law yang berpihak kepada masyarakat,” terang Cornelis. (LK1/MC)

  • Penulis: Zainuddin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Mulai Tahun Ini, Sintang Terapkan Sistem e-Ijazah: Hanya untuk Sekolah Terakreditasi
    OPD

    Mulai Tahun Ini, Sintang Terapkan Sistem e-Ijazah: Hanya untuk Sekolah Terakreditasi

    • calendar_month Sab, 24 Mei 2025
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sintang resmi menghentikan penerbitan ijazah dalam bentuk tertulis mulai tahun ini. Sebagai gantinya, seluruh ijazah akan diterbitkan melalui sistem elektronik atau dikenal dengan istilah e-Ijazah. Kebijakan ini berlaku untuk seluruh jenjang pendidikan di bawah naungan Disdikbud Sintang, mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), […]

  • Besok, Wabup Askiman Pimpin Tim Pemantauan Sembako Terjun ke Perbatasan

    Besok, Wabup Askiman Pimpin Tim Pemantauan Sembako Terjun ke Perbatasan

    • calendar_month Rab, 15 Apr 2020
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Besok, Kamis (16/4/2020), Tim Pemantauan Sembako Wilayah Perbatasan pergi ke kampung – kampung yang berbatasan langsung dengan negara tetangga (Malaysia). Tim tersebut dipimpin langsung Wakil Bupati Sintang, Askiman. Dimana, mereka ingin memastikan kebutuhan sembako untuk warga yang tinggal di kawasan perbatasan dalam kondisi aman di tengah wabah virus Corona atau Covid-19. Bahkan, Pemerintah […]

  • ‘Teh Borneo’ Sintang untuk Kalbar

    ‘Teh Borneo’ Sintang untuk Kalbar

    • calendar_month Sab, 25 Jan 2020
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Bupati Sintang, Jarot Winarno menginginkan tanaman ‘Teh’ di Kalimantan Barat berasal dari Kabupaten Sintang. Hal tersebut bukan tanpa alasan. Kamis, (23/1/2020), Jarot melaunching Hadir pada ‘Teh Borneo’ di Desa Pengkadan Baru, Kecamatan Dedai. “Kita sudah buktikan, kita coba tanam Teh di Desa Sepulut,  Kecamatan sepauk ternyata bisa tumbuh dan masuk katagori bagus. Bahkan […]

  • Pelaksanaan Salat Id, Dewan Imbau Warga Terapkan Prokes Ketat
    OPD

    Pelaksanaan Salat Id, Dewan Imbau Warga Terapkan Prokes Ketat

    • calendar_month Ming, 9 Mei 2021
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, H Senen Maryono mengimbau kepada seluruh warga Kabupaten Sintang untuk tidak melakukan mudik dan menyambut perayaan Hari Raya Idulfitri 1442 H secara sederhana. H Senen Maryono mengatakan, dalam melaksanakan salat Idulfitri haruslah sesuai dengan penerapan protokol kesehatan Covid-19. Agar penekanan penularan wabah pandemi Covid-19 di […]

  • Jadi Peserta JKN-KIS, Zulkarnaen Raih Manfaat Jutaan Rupiah

    Jadi Peserta JKN-KIS, Zulkarnaen Raih Manfaat Jutaan Rupiah

    • calendar_month Jum, 22 Mei 2020
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Tak ada satu pun orang yang mau menderita sakit, apalagi harus menjalani pengobatan yang lama. Selain merasa tersiksa fisik, rugi waktu karena tidak bisa menjalani aktivitas, bahkan bisa menguras tabungan untuk biaya pengobatan yang sangat mahal. Bagi keluarga yang kondisi ekonominya pas-pasan, sangat rentan menjadi miskin karena terpaksa menjual harta benda demi untuk […]

  • Infrastruktur dan Sosial Ekonomi Masyarakat Perbatasan Masih Tertinggal

    Infrastruktur dan Sosial Ekonomi Masyarakat Perbatasan Masih Tertinggal

    • calendar_month Kam, 21 Jul 2022
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Pemerintah selalu menyebut kawasan perbatasan adalah garda terdepan Indonesia. Sayangnya pembangunan di beberapa wilayah perbatasan masih sangat jauh tertinggal dibandingkan dengan wilayah negara tetangga. Mirinya lagi, kondisi sosial ekonomi masyarakat yang tinggal di kawasan perbatasan, khususnya di Kabupaten Sintang jauh lebih rendah dibandingkan dengan warga negara tetangga (Malaysia,red). “Dari infrastruktur dan kondisi sosial […]

expand_less