Breaking News
light_mode

Kampung Caping Bangun Teras Terapung

  • calendar_month Sel, 23 Mar 2021
  • comment 0 komentar

LensaKalbar – Caping merupakan benda yang tak asing lagi bagi hampir sebagian masyarakat di Indonesia hingga Asia Tenggara. Berbentuk bundar dengan bagian atasnya berkerucut, caping yang terbuat dari daun mengkuang digunakan sebagai tudung peneduh dari terik sinar matahari.

Caping banyak digunakan oleh petani, nelayan hingga masyarakat lainnya. Di Pontianak, sentra pembuatan caping berada di tepian Sungai Kapuas, tepatnya di Gang Mendawai Kelurahan Bansir Laut Kecamatan Pontianak Tenggara. Kampung Caping nama tempat itu. Membuat caping menjadi andalan warga sekitar dalam menunjang perekonomiannya.

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono melihat langsung aktivitas di Kampung Caping dan berbaur bersama warga sekitar. Melihat anak-anak bermain kano di Sungai Kapuas, ia pun ikut mengayuh sampan diiringi oleh anak-anak dengan kano mereka masing-masing. Usai bersampan bersama anak-anak sekitar, Edi kembali berbaur bersama warga untuk menikmati santap siang dengan saprahan di teras apung yang dibuat secara swadaya oleh warga Kampung Caping.

Ia mengapresiasi inisiatif warga di kampung tersebut yang menyediakan ruang terapung untuk berbagai aktivitas masyarakat. Hasil kolaborasi dengan berbagai pihak, diharapkannya bisa menjadikan Kampung Caping semakin berkembang.

“Sehingga Kampung Caping sebagai destinasi wisata baru berbasis budaya kearifan lokal bisa terwujud,” ujarnya usai syukuran teras apung di Kampung Caping, kemarin.

Edi yakin apabila kawasan di Kampung Caping ini dikemas dalam bentuk paket wisata termasuk kuliner dengan makan saprahan secara terapung, akan menjadi hal yang menarik bagi wisatawan yang berkunjung ke sana. Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, lanjut dia, akan memberikan dukungan dan bantuan, baik  infrastruktur berupa rumah budaya maupun bantuan-bantuan lainnya seperti capacity building untuk masyarakat agar masyarakat siap ambil bagian dalam wisata budaya ini.

“Ciptakan kampung yang aman, bersih dan kreatif sehingga kampung ini bisa menjadi role model bagi kampung-kampung lainnya,” pesannya.

Sementara untuk infrastruktur Kampung Caping ini dinilainya sudah cukup memadai. Hanya nanti akan ada pembongkaran rumah-rumah yang ada di bantaran sungai. Kemudian jalan-jalan lingkungan akan ditingkatkan dan ditambah penghijauan serta kebersihan yang selalu terjaga. Adanya keinginan warga untuk mendapatkan bantuan motor air sebagai angkutan bahan baku pembuatan caping yang ada di Kabupaten Kubu Raya, akan dipertimbangkan oleh Pemkot Pontianak untuk dialokasikan.

“Ada pula beberapa warga yang memiliki rumah tua ingin rumahnya untuk direstorasi. Rumah tua itu bentuk bangunan aslinya tetap dipertahankan untuk menjaga nilai historisnya,” sebut Edi.

Alamulhudah, Ketua Relawan Kampung Caping menuturkan, para pengrajin caping yang terdiri dari 60 orang pengrajin saat ini sangat membutuhkan sarana transportasi berupa motor air untuk angkutan bahan baku caping berupa daun mengkuang yang hanya ada di pinggiran sungai. Selama ini untuk angkutan bahan baku tersebut mereka terpaksa merogoh uang untuk menyewa motor air. Sehingga para pengrajin berharap adanya bantuan motor air dari Pemkot Pontianak.

“Mudah-mudahan apa yang kami usulkan ini bisa diakomodir oleh Bapak Wali Kota,” imbuhnya.

Di tengah pandemi, pembuatan caping tetap berjalan meski tak sebanyak kala sebelum pandemi melanda. Bahkan caping yang umumnya dianyam oleh kaum ibu, sekarang juga mulai digeluti oleh kaum pria lantaran  sebagian mereka ada yang sudah tidak bekerja lagi akibat dampak pandemi Covid-19. Pembuatan caping ini sedikit banyak cukup membantu dalam menunjang perekonomian warga di kampung itu.

“Caping ini dijual di toko-toko di pasar tengah untuk kemudian dijual kembali kepada masyarakat di pedalaman yang banyak menggunakan caping,” ungkapnya.

Alamulhudah menjelaskan, dalam satu bulan, bahan baku daun mengkuang yang dibutuhkan para pengrajin caping total sebanyak 600 ikat. Dengan asumsi, satu pengrajin masing-masing 10 ikat. Pembuatan caping harus selesai dalam waktu sepekan. Dalam sepekan, mereka bisa menghasilkan masing-masing Rp400 ribu hingga Rp500 ribu. Harga caping kisaran Rp15 ribu sampai Rp20 ribu per buah. Sementara harga jual per kodi (20 buah) kisaran Rp150 ribu hingga Rp200 ribu.

“Tergantung masing-masing ukuran caping,” jelasnya.

Sementara itu, bersama para relawan yang ada di kampung ini, dirinya menginisiasi untuk membuat teras apung dengan swadaya gotong royong masyarakat. Keberadaan teras apung ini bersifat multifungsi, artinya bisa digunakan untuk berbagai aktivitas warga sekitar. Kebetulan di Kampung Caping ini ada Rumah Ide yang terdapat perpustakaan. Sehingga anak-anak yang ingin membaca, bilamana ruang yang ada tidak mencukupi, mereka bisa memanfaatkan teras apung ini. Kemudian teras apung ini juga bisa digunakan bagi mereka yang ingin menikmati kuliner yang dijajakan di sekitar kawasan.

“Teras apung juga berfungsi sebagai tempat menggelar rapat warga sekitar,” terangnya. (LK1/prokopim)

  • Penulis: Zainuddin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Strategi Gali dan Kaji Potensi PAD

    Strategi Gali dan Kaji Potensi PAD

    • calendar_month Jum, 8 Jul 2022
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang mendorong pemerintah daerah untuk terus menggali dan mengkaji potensi yang bisa menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD). Pendapatan asli daerah (PAD) merupakan salah satu sumber pendanaan agar Pemerintah Kabupaten Sintang bisa bergerak menjalankan program kerja. “Salah satu upaya mewujudkan Kabupaten Sintang yang aman, rukun sejahtera, […]

  • Tanggung Jawab Bersama untuk Tekan Penyebaran Covid-19

    Tanggung Jawab Bersama untuk Tekan Penyebaran Covid-19

    • calendar_month Kam, 17 Jun 2021
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Dalam upaya mengendalikan pandemi Covid-19, Polda Kalbar menggelar Sosialisasi Tim Asistensi dan Supervisi Polda Kalbar terkait percepatan penanganan Covid-19 di Kabupaten Mempawah, Kamis (17/6/2021) di Aula Balairung Setia, Kantor Bupati Mempawah. Kegiatan yang diikuti puluhan peserta itu dihadiri Wakil Bupati Mempawah, H Muhammad Pagi. “Sampai hari ini (kemarin), lebih dari satu tahun telah […]

  • Wabup Pagi Terima DIPA dan TKD

    Wabup Pagi Terima DIPA dan TKD

    • calendar_month Sab, 3 Des 2022
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Wakil Bupati Mempawah, H Muhammad Pagi menghadiri penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) APBN dan Transfer ke Daerah (TKD) Tahun Anggaran 2023 di Provinsi Kalimantan Barat. DIPA dan tersebut diserahkan langsung oleh Gubernur Kalimantan Barat, H Sutarmidji didampingi Kepala Kantor Wilayah DJPb Kalbar, Imik Eko Putro di Pendopo Gubernur Kalimantan Barat, Jumat (2/12/2022). […]

  • Edi Puji Peran Ibu-ibu Gerakkan Roda Perekonomian

    Edi Puji Peran Ibu-ibu Gerakkan Roda Perekonomian

    • calendar_month Sen, 25 Jul 2022
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Peran PKK dalam membantu program-program pemerintah berdampak dalam mengatasi masalah-masalah kehidupan berbangsa dan bernegara. Tak sedikit program-program PKK yang sejalan dengan program pemerintah, seperti penghayatan dan pengamalan Pancasila, pangan, sandang, gotong royong, kesehatan, pendidikan dan keterampilan, pemberdayaan, koperasi dan UMKM. Program-program tersebut bisa diterapkan dalam keluarga dalam rangka pemulihan ekonomi nasional atau kota […]

  • Kawasan Permukiman dan Runway Bandara Supadio Tegenang Air

    Kawasan Permukiman dan Runway Bandara Supadio Tegenang Air

    • calendar_month Ming, 12 Nov 2017
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Minggu (12/11). Hujan dengan intensitas tinggi di Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya  terjadi sejak dini hari hingga siang. Akibatnya, sejumlah kawasan permukiman banyak yang tergenang air. Eva Oktaviani satu di antara warga Jalan Ayani II Gang Ringin Sari mengaku kondisi banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi terjadi sudah sejak Sabtu (11/11) dini hari. […]

  • Tanam Pohon Tabebuya di Banjarbaru

    Tanam Pohon Tabebuya di Banjarbaru

    • calendar_month Sel, 6 Des 2022
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono melakukan penanaman bibit pohon Tabebuya di Pasar Bauntung, Banjarbaru, Kalimantan Selatan bersama Wali Kota se-Kalimantan, Selasa (6/12/2022). Aksi penanaman pohon bersama ini merupakan rangkaian dari Musyawarah Komisariat Wilayah (Muskomwil) V Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Regional Kalimantan yang digelar mulai tanggal 6 – 8 Desember 2022. […]

expand_less