Gertam Cabai di Gurung Kempadik: Upaya Distanbun Bersama PKK Sintang Tekan Harga dan Jaga Ketahanan Pangan
- calendar_month Jum, 16 Mei 2025
- comment 0 komentar

Gerakan Tanam (Gertam) Cabai bersama para petani di Desa Gurung Kempadik, Kecamatan Sungai Tebelian, Jumat (16/5/2025).
LensaKalbar – Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Sintang bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Sintang melaksanakan Gerakan Tanam (Gertam) Cabai bersama para petani di Desa Gurung Kempadik, Kecamatan Sungai Tebelian, Jumat (16/5/2025).
Kegiatan ini diinisiasi sebagai langkah konkret untuk menekan lonjakan harga cabai, meningkatkan produksi lokal, dan memperkuat ketahanan pangan rumah tangga.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sintang, Hermina Bala, yang juga istri Bupati Sintang mengajak kepada seluruh Tim Penggerak PKK tingkat kecamatan agar turut serta melaksanakan Gertam Cabai di wilayah masing-masing.
Olehkarenanya, Iapun mengimbau agar setiap rumah tangga menanam setidaknya 5 hingga 10 batang cabai sebagai langkah awal kontribusi keluarga terhadap swasembada pangan.
“Harapan kami, dengan adanya gerakan tanam cabai secara serentak hari ini, bisa menekan harga cabai yang sedang tinggi dan mudah-mudahan konsumsi untuk rumah tangga bisa tercukupi dari hasil pekarangan sendiri,” ujar Hermina Bala dalam sambutannya.
Menurut Hermina Bala, gerakan ini merupakan bagian dari upaya jangka panjang untuk membangun ketahanan pangan dan memperkuat gizi keluarga.
Selain itu, Hermina Bala juga menekankan pentingnya pemanfaatan lahan pekarangan dan pemberdayaan kelompok wanita serta keluarga dalam memproduksi sendiri kebutuhan pangan seperti sayuran dan buah-buahan secara berkelanjutan.
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Distanbun Kabupaten Sintang. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan, yang diwakili oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH), Syafarman menyatakan bahwa Gertam Cabai sangat membantu dalam meningkatkan produksi lokal.
Berdasarkan data, kata Syafarman, hingga April 2025, produksi cabai rawit di Kabupaten Sintang mencapai 527 ton, sedangkan cabai keriting sebanyak 35 ton. Meski begitu, angka tersebut masih dinilai belum mencukupi kebutuhan daerah.
“Produksi ini perlu terus kita tingkatkan. Apalagi harga cabai yang fluktuatif bisa memicu inflasi. Dengan gerakan ini, kita bisa menstabilkan pasokan dan harga. Tapi kita juga harus pastikan bahwa petani tetap memperoleh keuntungan, jangan sampai harga anjlok dan merugikan mereka,” tegas Syafarman.
Menurut Syafarman, keseimbangan harga sangat penting agar kedua pihak, yaitu produsen (petani) dan konsumen, sama-sama tidak dirugikan.
“Artinya, harga cabai tidak boleh terlalu tinggi agar tetap terjangkau, namun di sisi lain juga tidak boleh terlalu rendah agar petani tetap memperoleh hasil ekonomi yang layak,” pungkas Syafarman. (Dex)
- Penulis: Zainuddin
Saat ini belum ada komentar