LensaKalbar – Debit air sungai Melawi di Kabupaten Sintang mulai alami kenaikan dalam tiga hari terakhir. Beberapa wilayah mulai tergenang. Salah satu faktor penyebab diperkirakan karena sudah mulai tingginya curah hujan di Bumi Senentang.
“Kami tetap monitor dan memantau terus perkembangan situasi dan perubahan iklim kita,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sintang, Abdul Syufriadi ketika Lensakalbar.co.id di Ruang Kerjannya, Senin (21/10/2024).
Menurut Abdul Syufriadi, tingginya intensitas curah hujan beberapa hari bekalangan ini, tak hanya terjadi di dalam Kota Sintang saja. Tapi terjadi di semua kecamatan.
Akibatnya, beberapa wilayah seperti di Kecamatan Serawai, Ambalau, Kayan Hilir, Kayan Hulu, dan Ketungau dikabarkan memgalami banjir lokal.
“Kami sangat berharap ada laporan resmi dari pihak kecamatan, kepala desa atau lurah setempat. Melaporkan bahwa di daerahnya terjadi banjir yang diakibatkan curah hujan cukup tinggi,” kata Abdul syufriadi.
Dengan demikian, lanjut Abdul Syufriadi, pihaknya memiliki data dan bahan dalam menentukan langkah – langkah yang akan diambil ke depannya.
“Tentunya kami dari BPBD akan menyiapkan beberapa skenario atau langkah-langkah apabila terjadi bencana banjir seperti tahun tahun sebelumnya,” ungkap Abdul Syufriadi.
Hingga saat ini, kata Abdul Syufriadi, pihaknya belum ada menerima laporan dari pihak kecamatan, desa maupun lurah terkait wilayahnya yang terendam banjir.
“Belum ada laporan dari semua kecamatan. Nah, kami berharap camat, kepala desa, dan lurah melaporkan kepada kami, jika ada wilayahnya terdampak banjir,” jelas Abdul Syufriadi.
Kendati demikian, Abdul Syufriadi memastikan mulai besok, Selasa (22/10/2024), dirinya akan memerintahkan tim reaksi cepat (TRC) BPBD Sintang untuk memantau perkembangan debit air.
“Kita besok akan memerintahkan tim untuk memantau debit air, mereka akan keliling besok. Setelah hasil dari monitor itu, nanti saya akan minta laporan dari mereka, sehingga kami dapat mengambil langkah-langkah penanganan bagi wilayah yang terdampak,” pungkas Abdul Syufriadi. (Dex)