LensaKalbar – Media sosial bak pisau bermata dua. Jika dimanfaatkan dengan benar, media sosial akan membawa dampak positif bagi yang menggunakannya, misalnya banyak orang yang sukses berbisnis dan memasarkan produknya lewat media sosial. Sebaliknya, media sosial juga bisa menjadi bumerang sampai-sampai bisa menjadikan seseorang berurusan dengan pihak kepolisian.
Hal inipun dialami seorang pemuda berinisial EG. Dia terpaksa diamankan Satreskrim Polres Mempawah lantaran postingan akun media sosialnya diduga memicu ujaran kebencian.
Kasat Reskrim Polres Mempawah, AKP Muhammad Rezky Rizal menegaskan bahwa pihaknya telah mengamankan seorang pemuda yang diduga melakukan postingan ujaran kebencian di salah satu akun media sosial.
“Kejadiannya dijelaskan bermula saat diduga terlapor membuat postingan di Facebook dengan status “Bakal Ramai” sekira pukul 14.00 WIB. Status tersebut menuai sekitar 20 komentar. Dari komentar para netizen ada yang memicu situasi menjadi kurang kondusif. Baik dunia maya kemudian berdampak di kehidupan sosial,” jelas Kasat, Rabu (11/11/2020).
Atas dasar tersebut, lanjut Rezky, pihaknya mengamankan EG dan mengklarifikasi yang bersangkutan. Kemudian sampai dengan sekarang pihaknya melakukan pendalaman terhadap yang bersangkutan.
“Kita sudah memeriksa 3 saksi, kemudian rencana tindak lanjutnya akan memeriksa saksi-saksi lain, yakni yang berkomentar dipostingan dan juga yang mengetahui status tersebut,” katanya.
Dalam waktu tidak berapa lama, pihaknya kata Rezky juga akan koordinasi dengan Polda Kalbar terkait dengan penanganan perkara tersebut.
Kendati demikian, Rezky mengimbau kepada masyarakat untuk bijak dalam bermedsos. Gunakan media sosial untuk melakukan hal-hal positif karena banyak hal positif yang bisa didapatkan dari media sosial. Kemudian manfaatkan juga media sosial untuk bersilaturahmi di masa pandemi ini.
“Sehingga dengan begitu tercipta situasi yang harmonis dan kondusif. Tidak dengan cara memberikan komentar ataupun status-starus yang bisa memancing ataupun membuat situasi jadi tidak kondusif,” ujarnya.
Rezky juga mengajak untuk saling menghargai antar suku dan umat beragama, karena sebagaimana yang diketahui bahwa Indonesia Bhineka Tungal Ika.
“Kita harus saling menghargai satu sama lain. Kita sama-sama berkomitmen membuat atau menciptakan situasi jadi damai dan kondusif,” pungkasnya. (Dex)