APBD Sintang 2026 Terpangkas Rp388 Miliar, Sekda Kartiyus: OPD Harus Genjot PAD!
- calendar_month 8 jam yang lalu
- comment 0 komentar

Kartiyus, Sekda Sintang
LensaKalbar – Pemerintah Kabupaten Sintang harus siap menghadapi kenyataan pahit. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2026 dipangkas hingga Rp388 miliar setelah pemerintah pusat mengumumkan kebijakan pengurangan dana transfer ke daerah.
Pemangkasan besar-besaran itu diumumkan langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Kartiyus, yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), dalam rapat Entry Meeting bersama Auditor BPK RI Perwakilan Kalimantan Barat, Senin (13/10/2025).
“Kita sudah menerima data resmi bahwa dana transfer untuk Sintang tahun 2026 akan dipotong Rp388 miliar. Anggaran yang sudah kita entri dalam RKA harus segera kita rasionalisasi akhir Oktober ini,” tegas Sekda Kartiyus.
Dengan pemotongan itu, Pemkab Sintang dipaksa melakukan penyesuaian menyeluruh. Olehkarenanya, Kartiyus menekankan agar seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang mengelola pendapatan bekerja lebih keras untuk menggali potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Jangan hanya menunggu dana pusat. OPD penghasil PAD wajib berpikir kreatif, agresif, dan serius meningkatkan pendapatan daerah,” ujar Sekda Kartiyus.
Sekda Kartiyus menegaskan, peningkatan PAD menjadi kunci utama untuk menutup celah anggaran dan menjaga stabilitas fiskal daerah di tengah pemangkasan dana pusat.
Selain itu, Sekda Kartiyus juga menyambut baik pemeriksaan BPK RI Perwakilan Kalbar yang saat ini fokus pada pengelolaan PAD di lingkungan Pemkab Sintang.
“Kami justru senang diperiksa. Ini momentum agar tata kelola pendapatan daerah kita makin bersih, transparan, dan hasilnya lebih maksimal bagi pembangunan Sintang,” kata Sekda Kartiyus.
Pemangkasan anggaran sebesar Rp388 miliar ini dipastikan akan berdampak pada berbagai sektor pembangunan, termasuk program prioritas daerah. Walau demikian, Pemkab Sintang menegaskan, efisiensi dan kreativitas menjadi senjata utama untuk tetap menjaga laju pembangunan di tengah keterbatasan fiskal. (Kominfo/LK1)
- Penulis: Zainuddin
Saat ini belum ada komentar