Antisipasi Abrasi, MMC Tanam Ribuan Mangrove di Tanjung Burung
- calendar_month Ming, 2 Feb 2020
- comment 0 komentar

Mempawah Mangrove Conserv (MMC) melakukan penanaman ribuan Pohon Manggrove di Kawasan Pesisir Tanjung Burung, Minggu (2/2/2020) pagi
LensaKalbar – Pohon Mangrove adalah pohon yang tumbuh di atas rawa-rawa berair payau yang terletak di garis pantai. Kehidupan tanaman ini dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Fungsinya, sebagai peredam erosi dan abrasi di kawasan pantai.
Selain itu, pohon Mangrove mempunyai sistem perakaran yang sangat kuat sehingga mampu meredam energi gelombang laut yang terjadi. Bahkan, keberadaan Mangrove dapat menahan arus serta sedimen yang di bawa oleh gelombang.
Tampaknya, Mempawah Mangrove Conserv (MMC) tak mau kecolongan. Jika sebelumnya, 1000 pohon Mangrove yang ditanam. Minggu (2/2/2020) pagi, di kawasan Pesisir Tanjung Burung, Kelurahan Tanjung, Kecamatan Mempawah Hilir kembali di tanam 2000 pohon mangrove.
Penanaman yang kedua kalinya ini melibatkan semua komponen masyarakat dan beberapa komunitas di Kabupaten Mempawah.
MMC Mempawah melakukan ihwal tersebut sebagai bentuk melestarikan kembali Mangrove dan mengantisipasi terjadinya abrasi berkepanjangan, khususnya di kawasan pesisir tanjung burung. Pohon mangrove dinilainya salah satu solusi yang cepat dan murah untuk mengatasi abrasi.
“Jadi, sudah ada 3000 pohon mangrove yang kita tanam di sini,” kata Ketua Mempawah Mangrove Conserv (MMC), Raja Fajar.
Berdasarkan data MMC, Kelurahan Tanjung, Kecamatan Mempawah Hilir memiliki kawasan pesisir dengan panjang 6 km. 3 km-nya mengalami abrasi cukup parah. Karena itu, pihaknya menargetkan kurang lebih 6000 pohon Mangrove tertanam di kawasan pesisir Kelurahan Tanjung.
“Kita target 6000 pohon mangrove tertanam di kawasan pesisir ini. Dan itu kita rasa masih kurang,” ujarnya.
Untuk itu, diharapkannya masyarakat, tokoh masyarakat, dan pemuda – pemudi yang ada di Kelurahan Tanjung dapat bergerak aktif melakukan kegiatan seperti ini.
“Jangan sampai langkah pencegahan abrasi berhenti sampai di sini saja, karena sangat kita sayangkan sekali lingkungan yang indah ini terkikis oleh abrasi,” pungkasnya. (Dex)
- Penulis: Zainuddin
Saat ini belum ada komentar