Beranda Mempawah Angka Stunting dan Kemiskinan Ekstrem Mempawah Menurun

Angka Stunting dan Kemiskinan Ekstrem Mempawah Menurun

Wakil Bupati Mempawah, H Muhammad Pagi ketika mengikuti Roadshow Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem di Kabupaten/Kota, Provinsi Kalimantan Barat, Selasa (14/2/2023).

LensaKalbar – Angka stunting di Kabupaten Mempawah diklaim turun pada tahun 2022, yakni 25,1 persen. Hal ini diungkapkan Wakil Bupati Mempawah, H Muhammad Pagi ketika mengikuti Roadshow Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem di Kabupaten/Kota, Provinsi Kalimantan Barat, Selasa (14/2/2023).

Kegiatan tersebut dipimpin langsung Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI, Muhadjir Effendy secara daring yang diikuti Gubernur Kalimantan Barat, H Sutarmidji dan Bupati/Walikota se-Kalbar.

“Berdasarkan data EPPBGM maupun SSGI, prevalensi stunting Mempawah terus mengalami penurunan tiap tahunnya. Data SSGI, prevalensi atunting di Kabupaten Mempawah sebesar 25,1 persen pada tahun 2022,” ungkap Wabup Pagi.

Yang menjadi penyebab utama masih ditemukannya angka stunting di Mempawah, kata Wabup Pagi, adalah mulai dari pemberian makanan tambahan pada sasaran balita berupa susu growing dan makanan tinggi protein hewani berupa telur selama 6 bulan belum maksimal. Kemudian pemahaman pada orang tua dalam mengatasi permasalahan dalam keluarga masih sulit, dan kader sebagai ujung tombak SDM belum dilatih dalam pengisian data.

“Faktor lain adalah sulitnya akses air bersih di daerah rawan kasus stunting dan masih ada keluarga resiko stunting yang belum menjadi penerima bantuan BPJS atau Bantuan Tunai Bersyarat (keluarga miskin),” beber Wabup Pagi.

Berkaitan kondisi kemiskinan ekstrem di Mempawah, Wabup Pagi mengatakan terjadi kenaikan dari 5,18 persen pada tahun 2021 menjadi 5,32 persen pada tahun 2022, namun persentase kemiskinan ekstrem Kabupaten Mempawah menurun dari 0,72 persen atau 1.908 jiwa pada 2021 menjadi 0,14 persen atau 364 jiwa pada tahun 2022.

“Tentunya ini yang paling rendah di Kalimantan Barat,” ujar Wabup Pagi.

Kendati demikian, Wabup Pagi berharap pemerintah pusat dapat membantu dan memberi dukungan maupun solusi dari berbagai permasalahan yang dialami pemerintahannya, terutama masalah stunting dan kemiskinan ekstrem.

“Sehingga percepatan penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Mempawah dapat terealisasi,” pungkas Wabup Pagi.

Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy menyampaikan, tujuan dari pertemuan ini untuk koordinasi melalui roadshow sektoral serta mengidentifikasi permasalahan yang ada di masing-masing kabupaten/kota untuk kemudian dicarikan solusinya.

“Kalau solusi itu butuh terhubung dengan kementerian dan lembaga teknis, maka nanti akan kita minta dari kementrian dan lembaga teknis untuk langsung menindaklanjutinya,” ujar Menko PMK.

Karenanya, Menko PMK, Muhadjir Effendy berharap pemerintah daerah maupun provinsi betul-betul dalam mengambil langkah strategis dalam penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem.

“Kami harap pertemuan ini bukan hanya sekedar pertemuan tapi bisa dieksekusi dengan berbagai langkah strategis tiap kabupaten/kota,” pungkasnya. (Dex)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here