Beranda Mempawah Wabup Lepas Kontingen Peda dan HKP

Wabup Lepas Kontingen Peda dan HKP

LensaKalbar – Kabupaten Mempawah memastikan keikutsertaannya pada ajang Pekan Daerah (Peda) ke-XI Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) dan Hari Krida Pertanian (HKP) 2019 di Kabupaten Sambas.

Pelepasan kontingen dilakukan Wakil Bupati Mempawah, H Muhammad Pagi, Kamis (1/8/2019), di Halaman Kantor Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Mempawah.

“Kami berharap agar kontingen Peda KTNA dan HKP Kabupaten Mempawah dapat menampilkan produk andalan terbaik pada ajang pameran nanti. Serta, selalu menjaga sportifitas dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan lomba yang telah disiapkan panitia,” harap Muhammad Pagi dalam sambutannya.

Wabup berharap, PEDA ke-XI di Kabupaten Sambas dapat menjadi ajang kompetisi bagi kontingen KTNA Kabupaten Mempawah. Sekaligus menjadi wadah untuk mencapai tujuan meningkatkan motivasi dan kegairahan petani-nelayan dalam membangun sistem usaha agribisnis yang berdaya saing, merakyat, berkelanjutan melalui kemitraan yang saling menguntungkan.

“Mudah-mudahan para kontingen dapat memberikan aspirasi dan motivasi bagi petani dalam mensukseskan program pertanian di Kabupaten Mempawah khususnya dan Kalbar umumnya,” tuturnya.

Dia mengatakan, sektor pertanian memiliki peranan penting dan strategis dalam upaya pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat. Khusus di Kabupaten Mempawah, pertanian mendukung pemenuhan bahan baku industri, penyerapan tenaga kerja yang dapat menurunkan tingkat kemiskinan dan menjaga pelestarian lingkungan.

“Untuk mewujudkan kedaulatan dan kemandirian pangan, maka diperlukan pelaku utama dan pelaku usaha yang profesional, andal dan berkemampuan manajerial, kewirausahaan dan organisasi bisnis yang baik. Karenanya, pelaku utama dan pelaku usaha harus mampu membangun usaha tani yang berdaya saing dan berkelanjutan,” katanya.

Dia menilai, pentingnya meningkatkan kapasitas dan kemampuan pelaku utama dan pelaku usaha di Kabupaten Mempawah. Salah satunya melalui upaya penyuluhan dengan pendekatan pembinaan kelembagaan petani sehingga petani dapat berkumpul dan menumbuhkembangkan kelembagaannya menjadi lembaga ekonomi petani yang berdaya saing tinggi, produktif dan menerapkan tata kelola yang baik serta berkelanjutan.

“Penguatan kelembagaan petani diperlukan dalam rangka perlindungan dan pemberdayaan petani. Karena itu, petani dapat menumbuhkembangkan kelembagaan dari dan untuk petani guna memperkuat dan memperjuangkan kepentingan petani itu sendiri,” ujarnya.

“Karenanya diperlukan pula media promosi kegiatan pembangunan pertanian. Agar dapat meningkatkan motivasi petani dan nelayan serta terciptanya komunikasi dua arah dengan pemerintah yang dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan program yang terkait dengan pembangunan pertanian serta menyampaikan umpan balik berupa aspirasi petani-nelayan,” pungkasnya. (Syf/Humpro)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here