Breaking News
light_mode

Peningkatan IDM Libatkan Semua Stakeholder

  • calendar_month Kam, 27 Jun 2019
  • comment 0 komentar

LensaKalbar – Kendati berumur 12 tahun pada Juli mendatang. Kabupaten Kubu Raya terus berlari lebih kencang dalam mewujudkan dan melahirkan Desa Mandiri.

Salah satu dimensi yang merupakan bagian dari penilaian dan pencapaian indeks desa membangun (IDM) adalah berkaitan dengan ekologi atau ketahanan lingkungan.

Untuk merancang kebijakan dan program bersama yang dapat mendorong pencapaian IDM dalam upaya mewujudkan lahirnya Desa Mandiri di Kubu Raya, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya melalui Bidang Pembangunan dan Perekonomian Setda Kubu Raya mengadakan Rapat Koordinasi yang melibatkan seluruh komponen baik Pemerintah, Swasta, NGO, dan TNI Polri serta unsur dari Kementerian Kehutanan dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.

Rakor tersebut dipimpin langsung oleh Sekda Kubu Raya, Yusran Anizam dan dibuka serta ditutup oleh Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan.

Kepala Bagian Pembangunan dan Perekonomian Setda Kubu Raya, Tri Indriastuti mengatakan adapun tujuan diadakannya rapat tersebut adalah dalam upaya menyamakan persepsi terkait dengan dimensi ekologi sebagai bagian dari dimensi IDM yang memuat beberapa indikator berkaitan dengan lingkungan.

“ Kegiatan kita hari ini kita ingin menyamakan persepsi kita dalam memberikan intervensi kebijakan dan program terhadap indikator-indikator lingkungan dalam IDM. Dukungan Mitra Kerja (Pemerintah, Swasta Dan NGO) Pelaksanaan Indikator Ekologi (Lingkungan) Dalam Pencapaian Indeks Desa Membangun (IDM) Menuju Desa Mandiri,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kubu Raya, Yusran Anizam mengatakan, dalam mendiskusikan program IDM, membutuhkan peran aktif semua pihak dan semua elemen. Mengingat IDM, dengan berbagai dimensi dan indikator yang ada didalamnya bersentuhan langsung dengan masyarakat melalui berbagai program yang dapat dilaksankan dengan bersama-sama untuk mencapai tujuan yang menjadi target dari pencapaian IDM.

Ada 52 indikator dari Dimensi Ekologi yang harus menjadi perhatian bersama. Dengan melakukan klasifikasi kewenangan masing-masing Pemerintah Daerah hingga Pemerintah Desa dan masyarakat serta NGO.

“Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, telah mengeluarkan Peraturan Gubernur terkait dengan kewenangan masing-masing pemerintah daerah, mana saja yang menjadi kewenangan terkait dengan indikator-indikator yang dimaksud,” ujar Yusran.

Dikatakan Yusran, salah satu dimensi utama adalah mengenai Ekologi atau lingkungan. Ada skala prioritas dalam menentukan indikator mana saja yang menjadi fokus utama untuk dilakukan aksi dan kebijakan.

Merumuskan rencana program baik dari pemerintah Kabupaten, Provinsi dan NGO untuk bersama-sama merancang rencana aksi terkait dengan dimensi indikator ekologi. Diharapkan dari kecamatan hingga ke tingkat desa dapat mensosialisasikan kepada masyarakat, demikian juga dengan NGO dapat mengawal dan mensosialisasikan kepada mitra masing-masing, berkaitan dengan berbagai indikator yang menjadi bagian dari dimensi Ekologi atau ketahanan lingkungan.

“Harus fokus, desa memiliki kewenangan bidang mana saja. Harus dilakukan pembagian klasifikasi kewenangan, sehingga dapat diserang secara bersama-sama dengan program masing-masing. Mana saja yang menjadi tanggung jawab dari Pemerintah Desa dalam Dimensi Ekologi sebagai salah satu dimensi menuju Desa Mandiri. Agar masing-masing desa dan kecamatan melakukan koreksi atas intervensi apa saja yang berda diwilayahnya masing-masing,” terang Yusran.

Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menegaskan, Problem IDM merupakan salah satu problem pendataan yang tidak tervalidasi dengan baik. Untuk mengejar dimensi ekologis, melibatkan mitra stakeholder. Agar ada keberlanjutan program dan kegiatan dilapangan. Semuanya kerja keras termasuk pendamping desa. Menjadi sebuah pemikiran bersama untuk pemnghimpunan data secara konprehensif dari setiap desa.

“Untuk IDM banyak desa-desa tidak memiliki semangat untuk menaikan status, karena berkaitan dengan kebijakan yang dianggap belum memberikan ruang bagi desa untuk mendapatkan program yang semakin banyak. Ada stigma bahwa dengan naiknya status desa akan mengurangi program yang akan masuk ke desa. Banyak desa tidak menaikan stastus karena problem yang real dimasyarakat berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat yang bersumber dari program-program bagi desa terpencil, terluar dan tertinggal,” ujar Muda.

Dimensi ekologis, sebagai salah satu dimensi dalam mencapai desa mandiri, bagaimana pengelolaan di desa sendiri dapat berkomitmen dalam memperkuat kelembagaan mereka di desa masing-masing. Bagaimana desa tersebut harus memiliki data tunggal yang membutuhkan teknolgi dan harus konsisten. Penanganan ekologi, terlebih karhutla, membutuhkan komitmen bersama untuk menyiapkan pencegahan dengan pembangunan kanal-kanal disetiap Desa.

“Kesulitan selama ini adalah berkaitan dengan data, dengan memiliki data yang akurat dan fokus pada data awal dan satu data. Data yang dibutuhkan dari semua rumah tangga hingga seluruh data kegiatan yang ada didesa tersebut,” terang Muda.

Kegiatan-kegiatan dan program tidak terverifikasi dengan baik sehingga setiap program memiliki data sendiri-sendiri untuk kepentingan sendiri-sendiri secara sektoral. Semua desa sedang berusaha memaksimalkan energi yang mereka miliki. Dan mereka harus dibantu dengan cara membangun sistem agar pemerintah desa dapat mengelola desanya dengan baik dan akuntabel. Sebab sebelum sistem pengelolaan secara akuntabel, maka akan sudah untuk mengejar predikat yang baik dan mempertahankan predikat yang telah diraih. Harus ada yang didesain kedepan secara bersam-sama.

“Dengan bergerak bersama-sama akan semakin memudahkan untuk mengejar dan menyerang sama-sama pada lokus yang sama. Sehingga akan lebih cepat dicapai. Pemerintah Kubu Raya terbuka bagi semua pihak untuk bermitra dan bersama-sama membangun Kubu Raya,” terang Muda. (Humpro)

  • Penulis: Zainuddin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Jelang Natal dan Tahun Baru, TPID Pontianak Sidak Pasar dan Pergudangan

    Jelang Natal dan Tahun Baru, TPID Pontianak Sidak Pasar dan Pergudangan

    • calendar_month Kam, 12 Des 2019
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasar dan gudang bahan pokok. Sidak dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak, Mulyadi sebagai Ketua Harian TPID Kota Pontianak. Tujuannya untuk memantau harga dan ketersediaan bahan pokok di pasar tradisional dan gudang menjelang perayaan Hari Raya Natal dan […]

  • 97 Pejabat Eselon III dan IV Dilantik, Edi: Pejabat Harus Turun Lapangan!

    97 Pejabat Eselon III dan IV Dilantik, Edi: Pejabat Harus Turun Lapangan!

    • calendar_month Rab, 3 Apr 2019
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Sebanyak 97 pejabat struktural di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak dilantik Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono di Aula Sultan Syarif Abdurrahman (SSA), Selasa (2/4/2019). 97 Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dilantik tersebut terdiri dari pejabat eselon III sebanyak 35 orang dan eselon IV 62 orang. Edi berharap pelantikan ini akan memberikan motivasi […]

  • Keren! Pemkot Pontianak Luncurkan Aplikasi e-Ponti

    Keren! Pemkot Pontianak Luncurkan Aplikasi e-Ponti

    • calendar_month Rab, 23 Des 2020
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Dalam rangka optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terutama sektor pajak daerah, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak meluncurkan aplikasi pajak daerah Elektronik Pajak Online Terintegrasi (e-Ponti). Aplikasi berbasis website ini bisa diakses dengan alamat http://eponti.pontianakkota.go.id. Sebelum memasuki laman utama, Wajib Pajak (WP) terlebih dahulu mendaftarkan akunnya menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak Daerah (NPWPD) dengan mengisi […]

  • Kafilah Mempawah Bertekad Raih Prestasi di MTQ XXVIII

    Kafilah Mempawah Bertekad Raih Prestasi di MTQ XXVIII

    • calendar_month Sel, 1 Sep 2020
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Kafilah Kabupaten Mempawah menyatakan siap mempertahankan prestasi pada MTQ XXVIII Kalimantan Barat yang akan dihelat di Kabupaten Sekadau, 16-21 September 2020 dan Kota Pontianak, 7-13 September 2020. Ketua Umum Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kabupaten Mempawah, Ismail mengatakan, dalam MTQ XXVIII Kalimantan Barat di Sekadau dan Kota Pontianak ini, Mempawah mengirimkan 49 peserta […]

  • Target Pendapatan Sintang Rp1,8 Triliun

    Target Pendapatan Sintang Rp1,8 Triliun

    • calendar_month Ming, 12 Nov 2017
    • 1Komentar

    LensaKalbar – Kendati sempat diskors hingga dua puluh menit karena menunggu dewan kuorum, Paripurna Nota Keuangan RAPBD Sintang Tahun Anggaran (TA) 2018 dapat berlangsung hingga akhir. Terungkap, pendapatan Sintang tahun depan ditargetkan Rp1,8 Triliun. “Terdiri atas PAD Rp167,7 Miliar dan Dana Perimbangan Rp4,2 Miliar,” kata dr. H Jarot Winarno M.Med. Ph, Bupati Sintang, ketika menyampaikan […]

  • Pemkot Terima Bantuan Tangani Covid-19

    Pemkot Terima Bantuan Tangani Covid-19

    • calendar_month Sel, 24 Mar 2020
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menerima berbagai bantuan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yayasan dan pengusaha dalam menangani penyebaran virus corona (Covid-19). Bantuan tersebut diantaranya kendaraan dump truk dan Alat Pelindung Diri (APD) dari PT Pelindo Wilayah II, kemudian PT Pegadaian menyerahkan bantuan bak sampah, cairan disinfektan dan sembako untuk masyarakat terdampak Covid-19, […]

expand_less