182 Desa Kalbar Potensi Tinggi Rawan Karhutla
- calendar_month Kam, 11 Apr 2019
- comment 0 komentar

Wagub Kalbar Ria Norsan saat menghadiri Rakor Pembinaan Aparatur Dalam Rangka Penanganan Darurat Bencana di Provinsi Kalbar di Hotel Merpati Pontianak, Kamis (11/4/2019)
LensaKalbar – Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan meminta kepada Satuan Tugas Kebakatan Hutan dan Lahan (Satgas Karhutla) Provinsi Kalbar untuk dapat membentuk Posko Penanganan Darurat Bencana.
Langkah itu dinilainya penting untuk dilakukan, agar memperkuat koordinasi antar sektor intansi dan lembaga, khusunya Satgas yang menangani benacana asap yang diakibatkan oleh Karhutla.
” Kita harap segera membentuk Posko Penanganan Darurat Bencana di instansi/lembaga masing-masing sebagai Posko Pendukung sesuai Perka BNPB Nomor 3 Tahun 2016 tentang
Sistem Komando Penaganan Darurat Bencana,” kata Ria Norsan saat membuka Rakor Pembinaan Aparatur Dalam Rangka Penanganan Darurat Bencana di Provinsi Kalbar di Hotel Merpati Pontianak, Kamis (11/4/2019).
Menurutnya, tercatat 182 desa yang tersebar di 14 kabupaten/kota memiliki potensi tinggi rawan Karhutla. Sebagai langkah dini diharapkan dapat segera mungkin membentuk Posko Lapangan (Poslap) di setiap desa sebagai upaya pemadaman secara dini apabila terjadi Karhutla.
Penanganan bencana Karhutla, kata Wagub, harus semakin baik, karena Pemerintah Pusat (Pempus) dan Pemerintah Daerah, masyarakat dan Dunia Usaha dapat memerankan fungsinya masing-masing.
“Sehingga terarah, terkoordinasi, dan terpadu,” ujarnya.
Wagub Kalbar mengungkapkan sejak memasuki Maret hingga April 2019 pantauan titik api (Hotspot,red) mulai muncul dan semakin meningkat. Olehkarenanya, Pemerintah Provinsi Kalbar telah menetapkan status siaga darurat sebaga bentuk komitmen dalam penanganan bencana Karhutla yang ditetapkan pada tanggal 12 Februari 2019 lalu.
“Kita sudah tetapkan siaga darurat Karhutla,” pungkasnya. (Nrt/Hms)
- Penulis: lk-02 lk-02
Saat ini belum ada komentar