Jalan Provinsi di Kayan Hulu Rusak Parah, Camat Yudius Inisiasi Perbaikan Swadaya
- calendar_month Sen, 26 Mei 2025
- comment 0 komentar

Yudius, Camat Kayan Hulu
LensaKalbar – Dua titik ruas jalan provinsi yang melintasi Kecamatan Kayan Hulu, Kabupaten Sintang mengalami kerusakan parah. Titik kerusakan tersebut berada di Desa Mapan Jaya dan Desa Entogong.
Camat Kayan Hulu, Yudius menyatakan bahwa pihak kecamatan bersama kepala desa setempat telah melakukan perbaikan darurat secara swadaya karena belum ada penanganan resmi dari pihak provinsi.
“Kemarin sempat kami perbaiki dengan swadaya. Saya inisiasi langsung dari kecamatan bersama kepala desa. Kami patungan membeli minyak untuk mengoperasikan alat berat,” ujar Yudius saat ditemui Lensakalbar.co.id di Cafe Dhea, Rabu (21/5/2025).
Inisiatif ini dilakukan sebagai upaya darurat agar jalan yang rusak tetap bisa dilalui atau fungsional, karena ruas tersebut merupakan jalur utama bagi aktivitas warga dan distribusi logistik di wilayah pedalaman.
Menurut Yudius, jika kerusakan dibiarkan, maka aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat akan semakin terganggu, terlebih saat musim hujan tiba.
Terkait anggaran perbaikan dari pemerintah provinsi, Yudius mengungkapkan bahwa berdasarkan informasi yang diterimanya pada tahun lalu, yakni 2024 ruas jalan provinsi itu menerima alokasi dana sebesar Rp19 miliar untuk peningkatan ruas jalan provinsi di Kayan Hulu. Namun, untuk tahun ini, informasi mengenai kelanjutan anggaran tersebut belum diterima secara resmi oleh pihak kecamatan.
“Tahun lalu memang ada dianggarkan sekitar Rp19 miliar. Tapi untuk tahun ini, saya belum mendapatkan informasi resmi. Meski begitu, desas-desusnya memang ada katanya,” ulas Yudius.
Walau demikian, Yudius berharap pemerintah Provinsi Kalimantan Barat segera memberikan kejelasan terkait kelanjutan program perbaikan jalan provinsi tersebut, mengingat pentingnya akses infrastruktur jalan bagi masyarakat Kayan Hulu.
“Kami dari pihak kecamatan siap mendukung dan bersinergi dengan desa dalam menangani persoalan-persoalan krusial di wilayah mereka, meski keterbatasan anggaran sering menjadi tantangan utama,” pungkas Yudius. (Dex)
- Penulis: Zainuddin
Saat ini belum ada komentar