Breaking News
light_mode

Ayo Tingkatkan Kualitas Pelayanan Publik

  • calendar_month Kam, 22 Mar 2018
  • comment 0 komentar

LensaKalbar – Citra baik pemerintah di sektor pelayanan publik, akan meningkatkan kepercayaan investor, dunia usaha dan masyarakat. Partisipasi dalam pembangunan pun akan semakin signifikan.

“Dengan demikian, ada kemudahan-kemudahan dalam mengimplementasikan program atau rencana kerja dalam pembangunan,” kata Pejabat Sementara (Pjs) Wali Kota Pontianak, Mahmudah, kemarin.

Menurut Mahmudah, semakin banyak orang yang peduli dan mau berkontribusi dalam suatu program pemerintah, semakin cepat pula program itu bisa diwujudkan.

“Minimal manfaatnya bisa dirasakan orang banyak,” ucapnya.

Saat ini, kata Mahmuda, Pontianak menjadi kota dengan pelayanan publik terbaik di seluruh Indonesia yang ditetapkan Ombudsman RI. Bukan hanya di ruang lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, tetapi juga diikuti instansi-instansi vertikal.

Seperti pelayanan di Badan Pertanahan Nasional (BPN) Pontianak yang ditetapkan sebagai tercepat dalam hal penertiban sertifikat tanah. Polresta Pontianak juga terbaik kedua dalam tatakelola Polresta se-Indonesia dan masuk zona integritas.

“Artinya, instansi-instansi vertikal di Kota Pontianak juga berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan publik,” jelas Mahmudah.

Olehkarenanya, Mahmudah mengajak seluruh jajaran Pemkot Pontianak terus berlomba-lomba dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik.

“Kalau yang lain bisa memroses delapan hari, Pemkot harus bisa tujuh sampai lima hari,” katanya.

Kalau daerah lain bisa tujuh hari, lanjut Mahmudah, Pontianak harus enam sampai lima hari. Untuk itu, dibutuhkan inovasi dalam percepatan pelayanan publik. Misalnya, izin perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), bisa saja diproses selama tiga jam.

Meskipun seharusnya ada peninjauan lapangan, namun bisa ditiadakan dengan catatan, sebagai pengawasan pemohon harus membuat pernyataan bahwa apa yang disampaikannya sesuai dengan fakta di lapangan.

Apabila Surat Keterangan Rencana Kerja (SKRK) sudah dikeluarkan, kemudian ditemukan penyimpangan, maka pihaknya akan menjatuhkan sanksi dengan tidak memberikan izin selama dua tahun kepada yang bersangkutan.

“Artinya, kalau pemerintah sudah percaya sama dia, dia harus melaksanakan dengan jujur. Itu inovasi. Tidak ada yang perlu dihambat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Berikan pelayanan dengan baik, cepat, murah dan transparan,” tutup Mahmudah. (Nrt)

  • Penulis: lk-02 lk-02

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Wabup Pagi Harap IBI Ikut Wujudkan Mempawah Cerdas Mandiri dan Terdepan

    Wabup Pagi Harap IBI Ikut Wujudkan Mempawah Cerdas Mandiri dan Terdepan

    • calendar_month Rab, 17 Mei 2023
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Wakil Bupati Mempawah, H Muhammad Pagi menghadiri peringatan HUT ke-72 dan Halal Bihalal di Rumah Jabatan Wabup Mempawah, Rabu (17/5/2023). Pada kesempatan tersebut, Wabup Pagi mengatakan bahwa HUT IBI dan Halal Bihalal yang dilaksanakan hari ini adalah upaya dalam mewujudkan hubungan horizontal maupun vertikal yang lebih baik lagi sebagaimana disebutkan dalam Hadist Nabi, […]

  • Kolola Pemerintahan, KPK Ingatkan Bupati dan Wali Kota Agar Transparan dan Akuntabel

    Kolola Pemerintahan, KPK Ingatkan Bupati dan Wali Kota Agar Transparan dan Akuntabel

    • calendar_month Kam, 25 Apr 2019
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Basaria Panjaitan mengingatkan kepada seluruh kepala daerah di Provinsi Kalbar untuk transparan dan akuntable dalam penyelenggaraan pemerintah. “Intinya hari ini kita (KPK,red) membantu bapak Gubernur dan para Bupati serta Wali Kota untuk mengoptimalkan pendapatan daerah dari sekarang. Kemudian kita membantu management aset dikelola dengan baik, supaya seluruh kekayaan […]

  • Tingkatkan Produksi Aloevera

    Tingkatkan Produksi Aloevera

    • calendar_month Kam, 25 Mei 2023
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Sektor pertanian memegang peranan penting dalam meningkatkan kesejahteraan dan ketahanan pangan. Salah satu komoditi pertanian yang menjadi unggulan Kota Pontianak adalah aloevera atau tanaman lidah buaya. Tanaman tersebut tumbuh subur dan dapat dikembangkan dalam berbagai macam produk makanan maupun minuman. Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan menerangkan, selain menjadi produk makanan dan minuman, aloevera […]

  • HUT ke-51 KORPRI, Bahasan Minta ASN Lebih Menjiwai Layani Masyarakat

    HUT ke-51 KORPRI, Bahasan Minta ASN Lebih Menjiwai Layani Masyarakat

    • calendar_month Sel, 29 Nov 2022
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Tiga orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak dianugerahi tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya oleh Presiden RI. Ketiga PNS yang mendapat tanda kehormatan tersebut adalah Hidayati yang menjabat Asisten Administrasi Umum dengan tanda kehormatan 30 tahun, Emy Meilana, Analis SDM Aparatur Dinas Kesehatan Kota Pontianak untuk pengabdian 20 tahun […]

  • Sejumlah Langkah Strategis Penanganan Bencana dan Pasca Bencana Banjir di Sintang

    Sejumlah Langkah Strategis Penanganan Bencana dan Pasca Bencana Banjir di Sintang

    • calendar_month Jum, 14 Okt 2022
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Pemerintah Kabupaten Sintang menyiapkan sejumlah langkah strategis penanganan bencana dan pasca bencana banjir melalui Tim Satgas Penanganan Banjir, Puting Beliung dan Tanah Longsor (Batingsor). Sejumlah langkah strategis tersebut, yakni: Penyelamatan jiwa, bagi warga terdampak bencana banjir dengan melakukan proses evakuasi Membangun tempat pengungsian Mendidirkan dapur umum Mendistribusikan sembako dan air bersih Menjamin stok […]

  • Kasus DBD Meningkat, Dewan Ajak Masyarakat Donor Darah

    Kasus DBD Meningkat, Dewan Ajak Masyarakat Donor Darah

    • calendar_month Rab, 18 Okt 2023
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Wakil Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Lim Hie Soen mengatakan, peran Palang Merah Indonesia (PMI) cukup sentral, mengingat keberadaan PMI erat kaitannya dengan ketersediaan stok darah. Karenanya, kata Lim Hie Soen, keberadaan PMI diibaratkan rumah dari stok darah. “Harus disadari, ketersediaan transfusi darah sangat diperlukan dalam penanganan kesehatan. […]

expand_less