LensaKalbar – Di tengah ketidakpastian yang kian meningkat akibat ancaman resesi ekonomi. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dinilai bisa menjadi penyelamat bila kehadirannya dapat diberdayakan dengan maksimal.
“Kalau UMKM kita berdayakan dengan maksimal, saya rasa Indonesia tidak masuk dalan resesi ekonomi global pada 2023,” kata Nikodemus, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang ketika ditemui Lensakalbar.co.id di Gedung Parlemen Sintang, Kamis (24/11/2022).
Politkus Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) ini, berpendapat bahwa Indonesia memiliki potensi basis ekonomi yang kuat karena UMKM-nya, terutama usaha mikro yang sangat banyak dan daya serap tenaga kerja sangat besar. Sektor ini memberi persentase besar dalam pengurangan jumlah pengangguran maupun peningkatan ekonomi di Indonesia.
“Kalau kita melihat pertumbuhan ekonomi kita saat ini masih di atas 5 persen ya. Dan saya yakin dengan peran UMKM Indonesia tidak masuk dalam resesi. Karena selama sektor perkebunan dan industri lainnya masih bergerak, kecil kemungkinan kita mengalami resesi ekonomi global,” ujar Nikodemus berpendapat.
Olehkarenanya, Nikodemus menyarankan agar pemerintah pusat, (Pempus), provinsi hingga daerah dapat memaksimalkan peran UMKM sebagai tameng ancaman resesi ekonomi global pada 2023 mendatang.
“Konsumsi pertama Indonesia ini adalah penduduknya sendiri, Tapi dengan catatan kita harus menggunakkan produk lokal yang dikembangkan oleh para pelaku UMKM kita,” kata Nikodemus.
“Kalau kita tetap menggunakan produk lokal. Artinya, perekonomian kita akan tumbuh,” tabambahnya.
Oleh sebab itu, Nikodemus berharap mulai dari pusat, provinsi dan daerah dapat saling bersinergi, dan menciptakan peluang baru atau program untuk memperkuat peran UMKM.
“Tentunya UMKM akan menjadi penggerak roda perekonomian yang relatif tangguh. Karean UMKM adalah sektor yang relatif mampu bertahan kuat di masa-masa kritis,” pungkas Nikodemus, wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kecamatan Sepauk – Kecamnatan Tempunak ini. (Dex)