LensaKalbar – Guna mengantisipasi dini bencana Banjir, Puting Beliung dan Tanah Longsor (Batingsor) di kabupaten yang berjuluk “Bumi Senentang” ini, Dinas Kesehatan memastikan akan berupaya memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat, terutama bagi yang terdampak bencana Batingsor itu.
Perihal inipun diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Harry Sinto Linoh ketika menghadiri rapat koordinasi (Rakor) penanganan Banjir, Puting Beliung dan Tanah Longsor (Batingsor) di Ruang Rapat Sekda Sintang, Senin (8/8/2022).
Sejauh ini, Kadiskes Sintang ini mengklaim bahwa petugas kesehatan di lapangan dan ketersedian obat-obatan masih cukup untk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang terdampak Batingsor belakangan ini.
“Stok obat-obatan dan tenaga kesehatan cukup,” ucap Kadiskes Sintang ini.
Untuk di sektor kesehatan, tegas Kadiskes, pihaknya selalu siap memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat di kabupaten ini, apalagi yang terdampak Batingsor.
“Intinya, kami selalu siap dan siaga,” tegas Kadiskes.
Selain itu, Kadiskes juga mengungkapkan bahwa kondisi pandemi Covid-19 belum berakhir, meskipun dalam situasi melandai.
“Kondisi penyakit saat ini yang terkena covid-19 hanya tersisa 1 orang saja,” kata kadiskes.
Kendati demikian, trend kasus penyakit masyatakat saat ini rerata demam berdarah. “Totalnya hingga saat ini ada 77 kasus dan terbanyak di Kecamatan Sintang,” ungkap Kadiskes.
Adapun langkah yang telah diambil pihaknya adalah dengan melakukan fogging di lingkungan sekolah, khusunya sekolah yang ada di dalam Kota Sintang atau wilayah Kecamatan Sintang. Hal ini dilakukannya sebagai langkah antisipasi anak terserang penyakit DBD.
“Untuk antisipasi kedepannya, kami sudah melakukan fogging tiap sekolah di dalam kota ini,” pungkas Kadiskes Sintang ini. (Dex)