Breaking News
light_mode

PLBN Sungai Kelik Stagnan?

  • calendar_month Sel, 5 Jul 2022
  • comment 0 komentar

LensaKalbar – Pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Sungai Kelik, Kecamatan Ketungau Hulu dinilai stagnan. Pasalnya sampai hari ini belum ada kejelasan dari negara tetangga (Malaysia). Terutama soal titik nol PLBN itu.

“Posisinya di Malaysia tidak ada gerak sama sekali atau stagnan. Yang kita dapat informasi, Malaysia maunya titik nol-nya itu ada di Batu Lintang bukan di Sungai Kelik. Sedangkan jarak dari Sungai Kelik ke Batu Lintang itu kurang lebih 30 Km. Jadi, jauh. maka kita sampai hari ini belum mendapatkan informasi yang pasti. Apakah malaysia setuju atau tidak dibukanya PLBN di Sungai Kelik ini,” ungkap Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Heri Jambri, baru-baru ini.

Politikus Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) ini juga mengungkapkan bahwa dirinya telah mendapatkan informasi dari Kepala Badan Perbatasan Provinsi Kalbar terkait perkembangan pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Sungai Kelik, Kecamatan Ketungau Hulu itu.

“Kepala Badan Perbatasan Provinsi Kalbar juga menyatakan sampai hari ini belum ada persetujuan resmi dari pemerintah negera bagian wilayah Serawak atau Malaysia. Justru yang mereka sudah setujui itu adalah wilayah Batu Lintang titik nol-nya,” beber Heri Jambri.

“Dalam pemahaman saya. Mau di manapun Malaysia menentukan tititk nol-nya ndak ada urusan. Kenapa?. Karena kalau memang mereka tidak bisa menerima atau menyiapkan batas kita masuk ke sana, tapikan arus lalu lintas orang nih kan jalan tikus masih jalan terus. Nah, tujuan kita kan sebenarnya agar orang-orang yang keluar masuk jalan tikus inikan terdata semua. Tapi kalau kita biarkan ilegal terus lewat jalan tikus, ya yang rugi pemerintah malaysia itu sendiri yang rugi nantinya,” tambah Heri Jambri.

Olehkarenanya, Heri Jambri berharap adanya komunikasi intens yang dibangun pemerintah dengan negara tetangga (Malaysia,red), sehingga pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) ini dapat dilanjutkan kembali. Sebab dampak yang ditimbulkan dari pembangunan ini begitu besar, karena erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat kesejahteraan masyarakat, khususnya di kawasan perbatasan ini.

“Ya, kita harap PLBN Sungai Kelik ini mendapat jalan keluar dan solusi konkret dari kedua pemerintahan ini, terutama soal titik nol-nya itu,” pungkas Heri Jambri, wakil rakyat dari Dapil Kecamatan Binjai Hulu – Kecamatan Ketungau Hilir – Ketungau Tengah – Ketungau Hulu ini. (Dex)

  • Penulis: Zainuddin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Diduga Serangan Jantung, Kakek-kakek Ditemukan Tewas

    Diduga Serangan Jantung, Kakek-kakek Ditemukan Tewas

    • calendar_month Sab, 22 Mei 2021
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Seorang kakek-kakek ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di kediamannya di Jalan Nelayan RT 05/RW 02, Desa Peniti Luar, Kecamatan Jongkat, Sabtu (22/5/2021) sekitar pukul 14.30 WIB. Diduga korban meninggal dunia akibat serangan jantung. Kapolsek Siantan, Iptu Rahmad Kartono, membenarkan temuan mayat tersebut. Dia mengungkapkan korban bernama Irwan Supardi (51) warga Jalan H. Husen […]

  • Bandingkan 60 Tahun Lalu, Presiden Jokowi Lebih Banyak Keluarkan Sertifikat

    Bandingkan 60 Tahun Lalu, Presiden Jokowi Lebih Banyak Keluarkan Sertifikat

    • calendar_month Kam, 5 Sep 2019
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Gubernur Kalbar, H Sutarmidji mengapresiasi kebijakam Presiden Joko Widodo dalam Program Sertifikasi tanah dan lahan yang telah dicanangkan berjalan dengan baik. “Kalau kita bandingkan dari tahun 1945 sampai beliau mulai menjabat presiden, sertifikat yang dikeluarkan telah banyak jika dibanding 60 tahun yang lalu. Saya sangat mengapresiasi kebijakan dan program yang dibuat Presiden Joko […]

  • Ratusan Warga Sui Pinyuh Mulai Divaksin Sinovac

    Ratusan Warga Sui Pinyuh Mulai Divaksin Sinovac

    • calendar_month Sel, 27 Apr 2021
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Puluhan petugas Badan Pemadam Api Sungai Pinyuh (BPASP) mendapatkan suntikan vaksinasi Covid-19, Selasa (27/4/2021) di Puskesmas Rawat Inap Sungai Pinyuh. Vaksinasi Sinovac suntikan pertama itu berjalan lancar. “Keseluruhan petugas BPASP yang mengikuti vaksinasi sebanyak 55 orang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Namun, dari hasil skrining kesehatan, ada 1 orang  yang tidak memenuhi syarat […]

  • Disdukcapil Sediakan Buku Pokok Pemakaman

    Disdukcapil Sediakan Buku Pokok Pemakaman

    • calendar_month Rab, 25 Mei 2022
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Pencatatan peristiwa kematian atau warga yang meninggal dunia sangat penting dalam data kependudukan. Betapa tidak, jumlah penduduk, baik yang lahir maupun yang meninggal setiap hari mengalami perubahan sehingga data kependudukan harus selalu diperbaharui. Untuk memudahkan pencatatan laporan peristiwa kematian, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Pontianak menyediakan buku pokok pemakaman. Kepala Disdukcapil […]

  • 35 Anggota DPRD Mempawah Dilantik

    35 Anggota DPRD Mempawah Dilantik

    • calendar_month Sel, 17 Sep 2024
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Penjabat (Pj) Bupati Mempawah, Ismail menghadiri Rapat Paripurna Pelantikan dan Pengucapan Sumpah/ Janji 35 Anggota DPRD Kabupaten Mempawah masa jabatan 2024-2029, Selasa (17/9/2024). Pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Kabupaten Mempawah masa jabatan 2024-2029 dipandu oleh Ketua PN Mempawah Abdul Azis, diikuti oleh 35 Anggota DPRD Mempawah yang dilantik. Pada kesempatan tersebut, Pj Bupati Mempawah, […]

  • Walau Berbeda Suku, Budaya dan Agama Kita Adalah Satu

    Walau Berbeda Suku, Budaya dan Agama Kita Adalah Satu

    • calendar_month Sen, 25 Feb 2019
    • 0Komentar

    LensaKalbar – Memasuki generasi ketiga. Kabupaten Sintang adalah salah satunya kabupaten yang terkenal dan paling banyak masuknya transmigrasi dari berbagai suku, budaya, dan agama. Olehkarenanya, perbedaan suku, budaya, dan agama tidak menjadi suatu masalah di Sintang. Sebab perbedaan dinilai dapat memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan di Sintang. “Siapa pun dia, apa sukunya, apa agamanya, kita […]

expand_less