Breaking News
light_mode

Harga Elpiji Melon Tembus Rp50 Ribu

  • calendar_month Sab, 18 Nov 2017
  • comment 1 komentar

LensaKalbar – Mahalnya harga Liquefi ed Petroleum Gas (LPG) tabung 3 Kilogram atau Elpiji Melon kerap dirasakan warga perbatasan di Kabupaten Sintang. Sejak September lalu, sudah mencapai Rp50 Ribu per tabun.

“Harga Elpiji 3 Kilogram tidak pernah murah. Selalu mahal,” kata A Murjani, Ketua Kelompok Informasi Masyarakat Perbatasan, kemarin.

Murjani mengungkapkan, ketimpangan harga Elpiji Indonesia dengan Malaysia juga sangat kentara. “Elpiji Indonesia lebih mahal, walaupun harganya sedang normal. Sementara gas Malaysia yang murah, mudah sampai ke perbatasan, seperti di Ketungau Hulu,” ucapnya.

Baca: Yakin Pempus Bantu Ragka Baja Kelas A

Warga perbatasan yang tidak bisa lepas dari Elpiji, kata Murjani, mengharapkan kehadiran Pemerintah RI. “Mereka berharap dapat menikmati harga Elpiji yang normal, bukan harga yang jauh di atas ketetapan sendiri,” katanya.

Sementara, tambah Murjani, tingkat perekonomian masyarakat perbatasan tidak sepenuhnya baik. “Kesejahteraan menjadi persoalan bila barang didapat dengan harga mahal,” ujarnya.

Pemerintah diharapkan memberikan solusi untuk mengawasi kesengsaraan warga perbatasan dalam menikmatki Elpij tersebut.

“Jangan terkesan berdiri diri atau membiarkan masyarakat di perbatasan menikmati harga barang yang mahal,” papar Murjani.

Idealnya, menurut Murjani, pemerintah memperjelas pangkalan yang diberi kewenangan untuk mendistribusi Elpiji Melon ke wilayah perbatasan.  “Supaya harganya yang sampai ke tingkat konsumen tidak mahal,” jelasnya.

Murjani mengatakan, warga Ketungau Hulu lebih memilih ke Balai Karangan, Kabupaten Sanggau dibanding Sintang, Ibukota Kabupaten Sintang. “Medan menuju Sintang lebih berat. Sehingga memicu kenaikan harga,” katanya.

Di wilayah perbatasan, kata Murjani, bukan hanya Elpiji Melon yang mahal, Barang Bakar Minyak (BBM) pun demikian. “Untuk Pertalite sampai di Ketungau Hulu Rp10 Ribu per Liter,” ungkapnya.

Warga perbatasan tidak mempunyai pilihan, selain harus membeli BBM dengan harga mahal tersebut, kalau ingin kendaraan bermotornya bisa digunakan. Terkadang ada pula warga yang mengisi BBM di Malaysia, karena harganya lebih murah.

“Kalau beli di Malaysia, jumlahnya pembelian terbatas. Tidak bisa dalam jumlah massal,” kata Murjani. (Dex)

 

Baca Juga:

Yakin Pempus Bantu Ragka Baja Kelas A

Partisipasi Pemilih Sintanng di Atas 75 Persen

Moratoriu Distop?, Sintang Belum Terima Informasi Resmi Penerimaan CASN

Ingat! PPK Jangan Tergiur Money Politic

Dana Pembangunan Betang Tampun Juah Kurang Rp35 M

  • Penulis: lk-02 lk-02

Komentar (1)

    Silahkan tulis komentar Anda

    Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

    Rekomendasi Untuk Anda

    • Ratusan Warga Sadaniang Ikuti Jalan Sehat HUT RI ke-80, Wabup Ajak Jaga Persatuan

      Ratusan Warga Sadaniang Ikuti Jalan Sehat HUT RI ke-80, Wabup Ajak Jaga Persatuan

      • calendar_month Kam, 14 Agu 2025
      • 0Komentar

      LensaKalbar – Semarak HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia terasa di Kecamatan Sadaniang dengan digelarnya jalan sehat dan senam massal di Halaman Kantor Camat, Kamis (14/8/2025) pagi. Kegiatan ini diikuti ratusan warga dari berbagai kalangan, mulai anak-anak hingga orang dewasa, yang memadati lokasi acara. Wakil Bupati Mempawah, Juli Suryadi, hadir langsung dan mengapresiasi antusiasme warga. Ia […]

    • Antisipasi Gejolak Pasca Pemilu 2019, Polsek Sepauk Gelar Apel Siaga 1

      Antisipasi Gejolak Pasca Pemilu 2019, Polsek Sepauk Gelar Apel Siaga 1

      • calendar_month Ming, 26 Mei 2019
      • 0Komentar

      LensaKalbar – Kepolisian Sektor (Polsek) Sepauk melaksanakan apel siaga 1 dalam rangka pengamanan pasca penetapan hasil Pemilu 2019 oleh KPU Pusat, Sabtu (25/5/2019) malam. Pelaksanaan apel dipimpin langsung oleh Kapolsek Sepauk, Iptu Suwaris serta dihadiri oleh seluruh anggota Polsek Sepauk. Dalam kesempatan itu, Kapolsek mengatakan bahwa apel ini menunjukan kesiapan personel Polri yang ada di […]

    • Soal Pilkada 2020, Ini Sikap Politik Jarot Winarno

      Soal Pilkada 2020, Ini Sikap Politik Jarot Winarno

      • calendar_month Kam, 19 Sep 2019
      • 0Komentar

      LensaKalbar – Putra daerah bakal Calon Bupati dan bakal Calon Wakil Bupati Sintang pada Pilkada tahun 2020, kini mulai bermunculan di media sosial (medsos) dan menjadi perbincangan hangat kalangan masyarakat. Kabupaten Sintang akan mengikuti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada tahun 2020 mendatang, bersama 270 daerah lainnya di tanah air. Nama Jarot Winarno menggelinding dipermukaan, […]

    • Bawaslu Mantapkan Strategi Penanganan Pelanggaran Pilkada
      OPD

      Bawaslu Mantapkan Strategi Penanganan Pelanggaran Pilkada

      • calendar_month Kam, 3 Okt 2024
      • 0Komentar

      LensaKalbar – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Sintang menyelenggarakan Rapat Koordinasi Sentra Gakkumdu (Penegakan Hukum Terpadu), Kamis (3/10/2024). Kegiatan tersebut mengusung tema “Strategi Penanganan Pelanggaran dalam Pemilihan”. Anggota Bawaslu Sintang, Sutami Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Datin menekankan pentingnya sinergi antara lembaga penegak hukum dalam memastikan bahwa setiap pelanggaran dalam proses pemilihan dapat ditangani […]

    • Ronny: Keterbatasan Anggaran Penyebab Usulan Mentok

      Ronny: Keterbatasan Anggaran Penyebab Usulan Mentok

      • calendar_month Jum, 1 Jul 2022
      • 0Komentar

      LensaKalbar – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Florensius Ronny menyadari tiap usulan atau aspirasi yang disampaikan masyarakat tentunya tidak berjalan mulus atau dapat direalisasikan pemerintah daerah. Hal itupun disebabkan kondisi postur Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) mengalami keterbatasan. Dimana ungkap Florensius Ronny, di tahun 2022 ini APBD Sintang bertahan di angka Rp1,7 […]

    • 26 Desa di Tempunak Minta Perbaikan Jalan dan Jembatan

      26 Desa di Tempunak Minta Perbaikan Jalan dan Jembatan

      • calendar_month Sen, 10 Jun 2019
      • 0Komentar

      LensaKalbar – Ada 26 desa di Kecamatan Tempunak, Kabupaten Sintang. Rerata meminta Pemerintah Kabupaten Sintang agar memperbaiki kondisi jalan dan jembatan. “Dari 26 desa yang ada di Kecamatan Tempunak kondisinya masih memprihatinkan. Hampir semua desa memprioritaskan perbaikan jalan dan jembatan,” kata Anggota DPRD Sintang, Tuah Mangasih, Senin (10/6/2019). Olehkarenanya, Tuah menyarankan agar 26 desa tersebut […]

    expand_less